Three

80 10 0
                                    

Clarent's P.O.V

"eh Niall pulang yuk, gue udah ditelfonin bokap nih suruh pulang, mau nganterin dia ke bandara nanti malem" ajakku pada Niall

"oh yaudah ayo" kata Niall

"Jess gue pulang dulu yaa, besok mesti masuk okeyyy? byeee i love you see ya later" pamit ku pada Jessica

"okey bye love you toooo" kata Jessica

Akupun akhirnya beranjak dari rumah Jessica dan segera pulang. untung saja Niall membawa mobil, kalau tidak kulit ku bisa terbakar karena hari ini sangat panas

"eh Clarent gue ikut nganterin bokap lo dong mau ketemu camer nih" ucap Niall tiba-tiba.

Aku yang mendengar Niall bicara seperti itu sontak langsung kaget.

"ha?jijik tau ga jijik. hih huekk" kataku pada Niall sambil berlaga muntah.

"yaelah biasa aje napa gue juga jijik huek" kata Niall ikut-ikutan

Tak terasa aku dan Niall sampai dirumah ku, sekarang pukul 14.00 dan Ayah berangkat ke bandara pukul 18.00. yap masih ada waktu untuk bersiap-siap, saat aku dan Niall masuk, rumahku terlihat seperti rumah hantu, sepi dan gelap hanya diterangi cahaya matahari dari beberapa ventilasi, ya rumah ku memang tak terlalu megah dan mewah hanya beberapa kamar tidur,dua kamar tamu,kolam renang kecil,dan tempat seperti gazebo disamping kolam renang, yang tinggal didalam rumah ini juga hanya aku,ibu,ayah, satu pembantu dan satu supir, ayah dan ibu pun jarang pulang kerumah karena mereka sibuk dengan pekerjaan nya diluar negeri.

"Ayahh?"
"Ibuu?"
"Bi Yasmin?"
"Pak Sheno?"
Semua orang yang ada dirumah ini ku panggil tapi tidak ada satu suara dari mereka yang ku dengar.

"Biiii?"
"BI YASMINNNN?" teriak ku kesal. aku memanggil bibi Yasmin, karena hanya dia yang biasa nya ada dirumah, sedangkan pak Sheno hari ini sedang tidak masuk kerja karena sakit.

"Iyaaa non kenapa? maaf bibi baru bangun tidur" kata bibi Yasmin

"Ayah kemana?" tanya ku masih dengan nada agak kesal

"oh ayah tadi sudah berangkat ke bandara, ini surat dari ayah untuk non Clarent" kata bi Yasmin sambil memberi sepucuk surat.

Lalu ku buka surat itu

Dear my lovely daughter

Ayah sudah berangkat ke Bandara karena meeting ayah dipercepat, tadi saat ayah selesai menelponmu, ayah langsung ditelpon supaya segera datang ke tempat meeting. maafkan ayah ya? oiya, ayah sudah transfer uang ke rekening mu, kalau kau ingin pergi atau shopping pakai saja uang itu. Ayah ke New York untuk beberapa minggu. Jika kau kesepian dirumah, kau boleh ajak Niall atau Jessica menginap dirumah.

Love u, x ^^

"Huftt, bokap gue udah berangkat Ni" kataku pada Niall.
"gue nelpon Jessica ah suruh nginep hehe" lanjutku

Setelah itu aku menelpon Jessica.

"halo, Jes?" ucap ku

"ya kenapa clarent?" jawab Jessica

"bokap gue gaada dirumah nih, ternyata dia udah ke bandara barusan, hm lo mau nginep gak?" tawar ku pada Jessica

"yah kayaknya gabisa nih, masih agak pusing. bokap lo kemana? berapa hari? mungkin besok malem gue bisa" kata Jessica

"yah yaudah deh, bokap gue ke New York dia bilang sih beberapa minggu, besok nginep ya? okey? byeee" kata ku

"Iyaa okey, byee" kata Jessica lalu memutuskan sambungan teleponnya.

"Jessica gabisa nginep nih huftt" kataku sambil cemberut

"yaudah si kayak gaada gue aja" kata Niall sambil merangkulku.

"oiya lo nginep disini yaa hehehehe" kataku pada Niall. Ya dikamar ku ada 2 kasur, kasur yang besar untuk aku tidur, dan kasur yang kecil untuk aku bersantai-santai atau bermain laptop, Niall akan tidur dikasur yang kecil. Jangan khawatir, dia sering meningap dirumah ku, tentu saja dia tidak akan melakukan apa apa.

malam itu pukul 23.45 dan aku belum bisa tidur, aku membuka laptop ku dan membuka twitter ku yang sudah lama tidak ku buka, saat aku buka benar saja notif ku jebol, saat ku buka notif ternyata banyak sekali yang minta followback, setelah itu, semua user aku followback satu persatu tapi aku hanya mem-followback yang ku kenal saja, saat selesai mem-followback, aku mulai merasa ngantuk dan jam mulai menunjukkan pukul 23.52. Setelah itu aku menutup laptop ku dan langsung beranjak tidur. Baru saja tidur beberapa menit, tiba-tiba ada yang mengetuk jendela ku, saat ku buka jendela ternyata itu Niall, ya tuhan dia dalam keadaan setengah mabuk, langsung saja ajak dia masuk kamarku, jalannya sempoyongan lalu kurebahkan dia dikasur kecil ku, lalu ia tertidur. Sekitar jam 02.33 Niall terbangun dan ia minta ambilkan minum, setelah itu aku minta menceritakan apa yang terjadi dengannya, dan ternyata Niall itu dikunciin sama ibu dan ayah nya karena mabuk dan pulang larut, untung dia tidak nyasar kerumah ku, memang Niall adalah sahabat ku yang paling konyol dan idiot tapi tetap saja aku tidak bisa membenci nya, aku malah mencintai nya hehe.

"eh Niall mandi gih lu, bau bangett" kata ku sambil menutup hidung

"yaudah anterin gue pulang dulu, mau ngambil baju, lo ada sepeda gak?" tanya Niall

"ada adaa, minggu kemaren abis dibeliin belom gue pake-pake" kata ku

"yaudah ayo gue boncengin" kata Niall

"tapi itu mobil lo gimana?" tanya ku

"udah gue titip sini dulu aja" ujar Niall

"ehhh iya satu lagi. diluar panas banget gimana dong?" tanya ku

"ah lo tuh ye bawel banget, kulit udah item gitu aje takut panas lebay banget" kata Niall geregetan.

"yeh item darimana kyk gini? perawatan gue mahal woi" kata ku sambil melotot

"iyadah iya iya. yaudah ayo sebentar doang kok rumah kita ga jauh-jauh amat ini" kata Niall menarik tangan ku.

Ya, rumah ku dan rumah Niall memang satu kompleks, hanya beda beberapa blok, rumah Niall berada diblok A sedangkan rumah ku berada pada blok terakhir yaitu blok E, beda nya blok-ku jalanannya masih sangat jelek, penuh pasir dan batu kerikil kecil karena belum diaspal.

Setelah itu, aku dan Niall menaiki sepeda, Niall duduk didepan karena mem-boncengku, sedangkan aku berdiri dipijakan belakang.

"pelan-pelan ya Ni" ucap ku pada Niall sebelum mulai mengayuh sepeda. Aku memegang bahu Niall.

"sip. tengang aja sama gue okey?" kata Niall dengan santai nya.

"Clarent, ayo itung bareng-bareng...
1...
2...
3...
LETSSSS GOOOOO" teriak Niall sambil mengayuh sepeda dengan sangat sangat kencang, jika ku taksir, kecepatannya sekitar 30km/jam. aku lebay? ya biar saja.
Dugaanku benar, kawan-kawan!!! Niall ngebut, aku tidak tau harus berkata apalagi. Jalanan disekitar sini pun penuh dengan batu batu kecil dan pasir membuat suara ku bergetar saat bicara

"Niiiaalll pe..peeelaann pe..llaaannn, gguu ggueee m tttaakkkuuuttt" kata ku dengan suara yang bergetar sambil memeluk leher Niall dengan sangat erat

"aa..hhh hhhenntiikaaan mrs.jjosssepphh, kkauu mmembuuatt kuu tterrcekkikk, llaagiipullaaaa iiniiii sssaangaattt menyeeenangkannn" kata Niall dengan suara yang sama bergetar. Dan oh tidak, Niall melepas stang sepeda nya, dia menaruh tangannya diatas paha nya yang sedang bergerak-gerak karena mengayuh sepeda, perlahan-lahan sepeda nya mulai berjalan normal...

helloooooo!!
maaf ceritanya gadanta hohooo
tapi tetep vomment yaa
belajar menghargai karya orang lain.
jangan jadi siders hehehe

Right Now (1D Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang