Four

62 7 0
                                    

Dan oh tidak, Niall melepas stang sepeda nya, dia menaruh tangannya diatas paha nya yang sedang bergerak-gerak karena mengayuh sepeda, perlahan-lahan sepeda nya mulai berjalan normal, pelukanku dileher Niall pun sedikit demi sedikit meregang, ngomong-ngomong tadi Niall bicara 'Aku dan Kau', kenapa begitu ya? biarkan sajalah, aku masih sangat shock dan malas bertanya pertanyaan seperti itu.

"eh pelan pelan dongg bikin gue jantungan aje lo anjir" kata ku sambil memukul bahu Niall

"tapi seru kan? hahahaha" ucap nya sambil tertawa.

Lalu ide bagus terlintas difikiranku, aku tau kalau Niall tidak suka kalau aku mengacungkan jari tengah ku tepat didepan wajah nya.

"Niall" kataku sambil mencolek bahu nya

Niall menoleh, lalu ia melihat jari tengah ku terekspos depan wajah nya, ia langsung memukul tanganku, dan tak disangka didepan ada anak kucing yang hampir tertabrak oleh sepeda yang aku dan Niall naiki.

"NIALL AWAAASSSS" teriak ku sambil menunjuk anak kucing tersebut

"AAAAAAAAAAAAA FUCKKK" teriak Niall

"REM NIALL REMMM CEPEEETT" kata ku panik.

Dan, TELAT SAUDARA-SAUDARA.
Anak kucing itu lari entah kemana, kami pun sudah jatuh tersungkur diatas batu-batu kecil dan entah kenapa sepeda ku terpental kedalam selokan.

"aw, Niall dibilang pelan-pelan" kataku sambil memukul-mukul bahu Niall

"ye lagian elu ngapain ngasih jari tengah ke gue" katanya sambil membersihkan baju nya dari pasir.

"ye lagian lebay bgt digituin doang marah"

Jika kalian ingin tau, aku dan Niall jatuhnya masih dideretan kompleks ku. Sial sekali hari ini. Apalagi kesialan selanjutnya?

"yaudah ayo kerumah gue jalan kaki aja. tapi sepeda lo gmn?" ajak Niall

"yaudah gapapa deh. belom rejeki" kataku

"maaf ya?" kata Niall, bisa ku lihat wajah nya merasa bersala

"no problem, Niall." kata ku sambil mengangguk

Right Now (1D Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang