45.

2.8K 329 53
                                    

Sekujur badan Saka gemetar antara takut dan nyeri. Sudah satu jam berlalu sejak "negosiasi" antara dirinya dengan Ary, ia memilih untuk setuju dengan penawaran yang Ary berikan, namun tak pernah terpikir bahwa kewarasannya adalah bayaran yang Ary minta.

"Aaaakhh!!"

Saka memejamkan matanya. Entah sudah keberapa kalinya suara teriakan Zakri masuk ke telinganya. Zakri memang benar dibiarkan hidup, tapi setelahnya anak itu harus menahan siksaan yang diberikan oleh Rendi dan kembarannya tanpa henti. Bahkan Saka sendiri sudah tidak berani melihat tubuh Zakri yang dibuat hanya mengenakan boxer pendeknya, kedua tangan dan kakinya di ikat dengan tangan yang terangkat, digantung dengan posisi normal yang membuatnya terlihat seperti samsak tinju.

"Siapa yang nyuruh kamu nutup mata? Buka mata kamu, liat itu temen kamu di apain." ujar Ary sambil mencengkram rahang Saka dengan cukup kasar.

Kondisi Saka sendiri juga tidak lebih baik. Ia di dandani seperti seekor anjing, ia dipakaikan sebuah bando telinga anjing, chocker berwarna hitam dengan talinya, dan juga sebuah butt plug ekor anjing berwarna hitam, membuatnya terlihat seperti anjing jenis Doberman.

Memang keadaannya nampak tak manusiawi, tapi setidaknya sejauh ini Ary belum melakukan kekerasan apapun pada Saka.

"Kalian jangan ada yang berhenti siksa itu anak ya, kalo urusan gue selesai baru kita kerjain yang lain." ujar Ary cukup keras yang malah membuat Saka semakin ketakutan.

Ary beralih pada Saka yang berlutut di dekat kakinya. Ia merendahkan tubuhnya, namun Saka semakin menunduk karena takut melihat Ary.

"Jadi, kamu mau main cara lembut atau kasar? Hm?" tanya Ary dengan suara rendah.

"Oh, atau mau coba main berempat aja? Mumpung ada Rendi sama Raka, biar mereka nyobain juga lubang surga kamu itu."

Saka langsung menggeleng ribut. Ia tak peduli lagi harga dirinya sebagai lelaki, rasa takutnya lebih dominan sehingga membuatnya terisak dengan air mata yang sudah menetes.

"Mau berdua aja?" tanya Ary lagi namun kini suaranya lebih lembut.

Saka yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa hanya mengangguk. Ia yang menurut saja Zakri di siksa sedemikian rupa, bagaimana kalau ia membantah?

Ary menyeringai sambil mulai membuka kancing dan sleting celana jeansnya. Meski bukan yang pertama kali, tapi situasi saat ini membuat Saka sangat ketakutan untuk melakukan itu dengan Ary. Ia tak bisa lagi melihat di mana letak kasih sayang yang sebelumnya selalu Ary berikan.

"Nah, lakuin kayak biasa." ujar Ary santai saat ia sudah melepaskan segala yang menghalangi kejantanannya di depan Saka namun anak itu hanya diam.

Kesal dengan tingkah Saka yang menurutnya lambat, Ary menarik tali yang tersambung ke chocker di leher Saka dengan cukup kuat hingga membuat Saka merasa tercekik sesaat.

"Lelet banget kalo di suruh. Cepet layanin saya atau temen kamu itu bakal mereka masukin ke oli panas tadi." ujar Ary mengancam dan tentu membuat Saka langsung menurut.

Dengan kondisi gemetara Saka mulai memberikan blowjob pada penis Ary. Ia menutup matanya saat memasukan penis Ary ke dalam mulutnya.

"Siapa yang nyuruh merem? Buka mata kamu. Kerja yang bener sambil liatin itu temen kamu jadi samsak tinju." suruh Ary sambil menampar pipi Saka dengan cukup kuat.

Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || FINISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang