chapter 2

282 14 0
                                    

"Ahh.. Ne"

[Author pov]

Seorang pemuda tampan nan tinggi memasuki kelas dengan headphone yang menggantung ditelinganya. Tampaknya banyak gadis yang terpikat olehnya, tapi tidak dengan Seolhyun. Ia hanya memfokuskan dirinya pada buku dihadapannya. Bahkan menengok untuk melihat murid pindahan selain dia pun tidak.

"S-suara ini? Bagaimana bisa? Aishh.." batin seolhyun.

Tunggu, aku rasa seolhyun mengenal suara itu. Bagaimana dia bisa mengenal suara itu? Apakah dia sangat berpengaruh pada seolhyun? Sehingga seolhyun bisa mengenal suara tersebut dalam sekali dengar.

"Annyeonghaseyo, oh sehun imnida" sambung pemuda yang ternyata bernama sehun itu.

[Seolhyun pov]

"Apa aku sedang bermimpi? Bagaimana dia bisa berdiri di depan kelas sekarang?" batinku

Kurasa, aku mulai gelisah dan merasa kepalaku seperti mau pecah.

"Apakah itu benar sehun dari masa laluku? Aku bisa gila!" batinku sekali lagi.

Aku memberanikan diri untuk melihat siapa yang sedang berdiri di depan kelas memperkenalkan diri.

"Dia benar benar sehun!" batin ku sekali lagi berucap.

Aku tak tahan, kepalaku sangat pusing rasanya aku sangat ingin membaringkan tubuhku. Aku pun mengacungkan tangan, dan berusaha membangkitkan tubuhku yang mulai lemas.

"Mrs. Yeol ah, saya ingin ke uks sebentar" kataku seraya berjalan kearah Mrs. Yeol ah

"Silahkan, kau memang terlihat tidak enak badan"

Lansung aku membungkuk padanya dan bergegas ke UKS. Aku tak mau jatuh pingsan disini, di hadapan lelaki busuk itu!

Aku melintasinya begitu saja. Entah dia melihatku atau tidak, masa bodoh dengan itu. Yang terpenting aku ingin tidur sejenak di UKS dan merasakan ketenangan disana, walaupun hanya sebentar tapi aku butuh itu.

[Sehun pov]

Aku tak sadar, aku seperti terpaku setelah melihat seorang gadis yang melintas dihadapanku tadi. Hanya batinku yang dapat berbicara

"Apakah dia Seolhyun itu? Atau hanya nama yang sama? Ah masa bodoh!" batinku

"Silahkan duduk di dekat jendela sana, sehun" kata kata itu mengantarkan ku pada kesadaran karena lamunanku.

"Huh? Ahh.. Ne, gamsahamnida" setelah mengucapkan itu aku langsung melangkah ke kursi ku itu. Kursi yang berada di samping pemuda yang sangat aku kenal tapi aku tak ingin mengenalnya.

Kelihatannya pemuda itu sudah menantikanku sambil menyunggingkan senyuman manis tak bersahabat, ah maksudku senyuman yang sangat sinis!

Aku melihatnya menatapnya tepat di matanya, dapat aku baca pikirannya dari tatapannya itu. Tatapan yang terus memperhatikanku sekarang, yah dia sedang mengucapkan "lama tidak bertemu saudara sepupu!"

-----

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca. Tolong berikan comment dalam bentuk apresiasi, saran, dan kritikan agar saya dapat melanjutkan ff lebih baik lagi :)

Don't forget to like and vote
Thankyouu guyss

you change my worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang