"Kira-kira ibu masak apayah hari ini?",tanyaku kepada adikku dalam perjalan pulang dari sekolah menuju rumah kami
"Mungkin masakan kesukaan almarhum ayah,ini kan hari ulang tahun ayah"balasnya sambil tersenyum gembiraDiperjalan kami melihat kobaran api yang sangat besar.Para orang dewasa berlarian menuju kobaran tersebut.Kami juga melihat mobil pemadam kebakaran yang lewat di dekat kami.Tiba-tiba adikku berlari kencang ke arah kobaran api itu,aku pun berteriak sambil mengejarnya "Giof tunggu kakak!".Adikku terus saja berlari mengabaikanku,tiba-tiba dia berhenti dan berteriak "Tidaakkkkk!",sambil menoleh kepadaku dengan pandangan yang dipenuhi kesedihan.Aku pun berhenti dan terpaku seolah tidak percaya,ternyata kobaran api itu berasal dari rumah kami,aku terpaku,tanganku bahkan seluruh tubuhku terasa dingin.Adikku terus menangis lalu berteriak "Ibuuu!Giannn!Kakak Gifa ini mimpi kan?"sambil berjalan ke arahku dengan tatapan kosong "Kakak pukul aku,agar aku terbangun dari mimpi buruk ini!"diapun meraih tanganku dan menamparkannya ke wajahnya,berulang kali dia melakukannya.
Tiba-tiba ada seorang pemadam yang berteriak,aku menemukan seorang bayi.Aku pun berlari menuju pemadam itu dan berteriak "Pak itu adikku!"sambil menangis aku terus berlari ke adikku itu.Giof terus berteriak "Ibu?Mana Ibuku!!Jangan tinggalkan kami!"
2 tahun setelah kejadian.
Saat ini umurku 9 tahun dan sekarang sudah kelas 4 sd,sedangkan adikku giof berumur 6tahun dan sudah kelas 2 sd,adikku Gian sekarang sudah besar dan sudah tk yang satu yayasan dengan sekolah kami berdua.Sekarang kami tinggal dirumah kecil pinggiran sungai di distrik kami,distrik 7.Sekarang akulah yang bertanggung jawab merawat dan memberi makan kedua adikku.Aku bekerja di sebuah kedai buah terkadang aku juga berjualan koran,kadang adikku giof membantuku mencari uang,dia bekerja mencari barang-barang bekas di distrik kami.Kami berdua berusaha agar adik kami Gian tidak kesusahan.Tapi ketika kami ingin mengikuti ujian kenaikan kelas,aku dan giof harus membayar masing-masing 125.000 rupiah,kami terkejut,mana mungkin kami bisa membayar itu semua.Dirumah aku berdiskusi dengan Giof untuk memecahkan masalah ini,Giof berpikir untuk mencuri dirumah orang kaya,aku sempat menolak tapi melihat kondisi aku akhirnya setuju.
Malam harinya,setelah memastikan Gian tidur,kami pun keluar dan pergi untuk mencuri.Selang berapa lama aku memilih sebuah rumah besar nan mewah,rumah itu besar tapi tidak ada satupun penjaga yang menjaga rumah itu.Setelah memastikan wilayah itu aman,kami beraksi. Aku memanjat tembok setinggi 2,5meter,mudah memanjatnya karena ada pohon yang memiliki dahan besar yang mengarah ke dalam area rumah.Setelah berhasil memasuki area rumah,aku memanjat untuk menggapai jendela rumah tersebut,ternyata jendela itu digembok,akupun menghancurkan gembok itu dengan linggis kecil yang kubawa akupun masuk,setelah mengulurkan tali ke giof kami mencari tempat penyimpan uang pemilik rumah tersebut.Kami terus mencari dan akhirnya kami menemukan pintu yang dikunci bahkan digemboki,akupun menghancurkan gembok itu lagi dan berusaha membuka pintu dengan kawat yang kujadikan kunci,tapi apalah yang kami dapat,di dalam bukanlah tempat penyimpanan uang maupun barang berharga,melainkan pemilik rumah yang ternyata mengawasi kami dengan cctv dirumahnya,kami terkejut,kami pun berusaha kabur tapi ternyata dibalik pintu yang terbuka ada seorang penjaga berbadan kekar telah menunggu kami.Kami pun tertangkap..
Setelah kami ditangkap,kain yg kami jadikan penutup wajah kami pun dibuka,kami sangat takut,adikku giof terlihat sangat ketakutan.Orang yg terlihat sebagai pemilik rumah berkata "Masih kecil sudah jadi pencuri,hajar mereka".Tiba-tiba aku memohon "Tolong lepaskan adikku,pukul saja aku,masukkan aku kepenjara,tapi lepaskan adikku"sambil menangis aku terus memohon untuk melepaskan adikku. "KAKAK"terdengar suara adikku yang berada dibelakangku.Pemilik rumah pun bertanya "Apakah kalian butuh uang?sampai-sampai mencuri?" Akupun mengatakan iya sambil merunduk.Tiba-tiba pemilik rumah berjalan menuju kami dan mengatakan "Maukah kau bekerja untukku?akan kuberikan kalian upah yang banyak,berapapun yang kalian mau".Aku dan adikku terkejut,kami tak menyangka pemilik rumah yg hendak kami curi ternyata baik,kamipun berkata hmm sambil mengangguk dan tersenyum.Tapi aku menanyakan satu hal "Pekerjaan apakah yang kami akan lakukan?" Pemilik rumahpun berkata "Hanya mengikuti pelatihan" kamipun gembira karena ternyata sangat mudah,aku kemudian bertanya lagi "Tapi kami punya adik yang masih kecil,jika kami pergi siapa yang merawatnya?".Sang pemilik rumah terdiam lalu mengatakan "Bagaimana upah kalian aku akomodasikan separuh untuk perawatan dan pendidikan adik kalian?lalu kalian bisa mengambil sisanya setelah selesai pelatihan?",Akupun mengatakan "Sepakat,tapi kami memiliki satu masalah lagi,kami harus membayar uang untuk ujian dan kamipun harus ujian selama 4 hari".Tiba-tiba sang pemilik rumah mengeluarkan amplop besar dari saku dalam jasnya lalu mengatakan "Ini uangnya,disini ada uang 1juta untuk kalian".Setelah diberikan uang kamipun diantar menggunakan mobil yang sangat mewah ke rumah kami.
Sampainya dirumah kami,kami pun berusaha untuk tidur tapi ternyata sudah pukul 5 pagi,aku bergegas memasak dan menyiapkan keperluan untuk hari ini.
....
Di sekolah aku dam adikku membayar uang untuk ujian,kami pun di izinkan mengikuti ujian pada hari itu,kami sangat bahagia.Sepulang sekolah kami memberitahukan ke Gian adikku bahwa kami akan mengikuti pelatihan kerja untuk beberapa lama,dan dia merespon baik sambil berkata "Semangat kakak-kakakku,aku akan merindukan kalian".Kami pun saling berpelukan erat.
4hari telah berlalu,aku membawa adikku Gian ke panti asuhan tempat dia akan dirawat,setelah mengantar adikku,aku ke kedai buah tempatku bekerja untuk berpamitan dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pemilik kedai.
Setelah persiapan kami rasa cukup,kami menuju tempat pelatihan dengan diantar oleh mobil bus besar,ternyata tidak cuman kami berdua,ternyata ada puluhan anak yang mengikuti pelatihan ini,aku sempat bingung dan curiga tapi aku mengabaikan pikiran itu.
Sampainya ditempat yang sangat asing bagi kami,aku melihat banyak sekali bus yang membawa anak-anak,ternyata bukan hanya puluhan melainkan ratusan anak yang mengikuti pelatihan ini.
Kami semua antri dan duduk dengan rapi.aku terpisah jauh dengan adikku Giof,tak lama aku mendengar nama adikku dipanggil ."Giof givantri".selang berapa saat namaku pun dipanggil "Gifa junior givantri". Aku mendapat nomor 181 yang katanya akan menjadi kode namaku disini.
TERNYATA INILAH AWAL YANG PERUBAHAN YANG AKAN TERJADI DI MASA DEPAN.
Disini awalnya kami dimanjakan,setiap hari diberi makanan enak,diberikan suntikan yang entah apa fungsinya,kami terus melakukan hal itu berulang2 kali,selang 3 bulan itulah yang aku lihat di kalender ruanganku.Kami mulai dipindahkan,ruang yang dulunya nyaman sekarang berubah menjadi seperti penjara,tak ada cahaya yang masuk.Kami masih terus diberikan suntikan aneh,malah rasanya semakin aneh ditubuh kami,aku merasa ada perubahan yang terjadi.Hari terus berlalu,aku melihat makin sedikit orang yang diberikan suntikan,aku berpikir apakah sekarang sistemnya berkelompok tapi tempat untuk suntikan tidak di ubah.Entah berapa lama aku telah disini,perubahan pada tubuhku makin terasa.Di dalam kegelapan terdengar suara yang memecah kesunyian.Tiba-tiba cahaya mulai muncul tapi bukan cahaya lampu lab. yang sering aku lihat.Lebih terang,makin terang,dan akhirnya mataku sangak kesilauan.Aku melangkah keluar mengikuti cahaya itu.Sampainya,aku terkejut,aku berada di hutan yang sangat lebat.Kemudian suara terdengar lagi dan sangat keras yang berkata "Bertahan Hiduplah Hewan-hewan peliharaanku!" Entah kenapa,tiba-tiba aku berlari,aku merasa sangat lapar dan haus.Aku melihat seseorang dan akhirnya aku tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL UNDERGROUND SYSTEM
FantasyAda sepuluh anak yang memiliki kemampuan khusus.Mereka dibagi kedalam 10 Divisi sebagai pemimpim setiap divisi. Mereka memiliki kemampuan khusus sesuai divisi masing-masing mulai dari penyerangan,pertahanan,strategi,komunikasi,jebakan,serangan jarak...