STOP!!

745 41 2
                                    

hai!!! astaga, aku baru balik lagi nih. karena udah kelas 3, jadinya aku lagi dikerumuni dengan pr yang menggigit dan ada banyak antrean ujian yang menunggu untuk menikam *aneh*

maap, maap. but, keep reading ya!!
*toleransi typo*

*****
AUTHOR POV

"apaan sih lo, Vin!" ujar Kayla sambil ngejitak pala Gavin saat mereka berdua lagi jalan menuju kantin. ya, permainan truth or dare itu udah selesai dan mereka hendak membeli sesuatu untuk diminum.

Gavin hanya meringis kesakitan.

"apa salah gue sih?"

"napa lo pake nantang Ian kek tadi sih?" tanya Kayla masih agak kesal. dia tahu Anne menyukai Ian. pasti sangat menyakitkan saat orang yang kita sukai mengatakan hal manis pada kita tapi hal itu karena paksaan atau bukan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.

"iseng aja sih" jawab Gavin dengan wajah tak bersalah.

iseng?, batin Kayla

mereka baru saja selesai membeli minuman. tapi Kayla masih saja terus memikirkan Gavin yang 'katanya' iseng tadi.

gimana dia bisa iseng gitu sama perasaan cewek? emang cewek itu permainan apa, batin Kayla mulai kesal sendiri.

tanpa disadari, Kayla mulai mengepal tangannya menahan emosi yang entah kenapa datang dan bertengger dalam dirinya. tak tahu kenapa dia merasa kesal mendengarkan Gavin mengatakan bahwa dia iseng.

jangan-jangan Gavin juga iseng ke gue. jangan bilang dia juga hanya mainin perasaan gue, batin Kayla

"lo napa sih, Kay? daritadi diem mulu" ucap Gavin saat mereka hendak balik kekelasnya. Kayla masih terdiam. pikiran negatifnya mulai meraja lela. dia masih berpikir bahwa Gavin memang hanya ingin iseng padanya. karena memang Gavin orang iseng yang suka mainin hati cewek.

Gavin masih melirik Kayla yang masih terdiam dengan pikiran yang berkecambuk dalam kepalanya. Gavin sempat melirik ke kepalan tangan Kayla yang semakin menguat.

Kayla kenapa sih?, batin Gavin

Gavin meraih tangan Kayla yang masih terkepal itu. dia menggenggamnya erat.

"lo napa sih? ngomong sama gue"

Kayla menghempaskan genggaman tangan Gavin keudara begitu saja. Gavin jadi makin bingung.

Kayla langsung melengos pergi ninggalin Gavin yang masih menerka-nerka apa yang ada dalam pikiran Kayla.

Gavin segera mengejar Kayla. dia meraihnya dan membalikkan badan Kayla agar menghadap kearahnya.

"ngomong sama gue, sebenernya ada apa? jangan bikin gue bingung gini" ucap Gavin masih menyentuh kedua sisi pundak Kayla.

Kayla masih terdiam sementara Gavin terus menatapinya menunggu jawaban Kayla.

"gue mikir jangan-jangan selama ini lo juga hanya iseng ke gue. lo hanya mainin perasaan gue. lo kira cewek hanya mainan doang apa. jangan seenaknya mainin hati cewek!" bentak Kayla entah kenapa dia sangat kesal saat memikirkan Gavin yang hanya iseng padanya sejak awal.

"sekarang gue tau lo hanya pengen nyakitin perasaan gue!" ucapnya sekali lagi. Gavin kaget mendengar perkataan Kayla.

Gavin segera menarik Kayla kedalam pelukannya. walaupun mereka ada didepan kelas sepuluh sekarang, Gavin tidak perduli. dia tetap memeluk Kayla.

"jangan pernah lo berpikir kalo gue hanya iseng ke elo. jangan pernah lo mikir kalo gue hanya mainin perasaan lo. jangan pernah mikir kalo gue gak serius sama lo. denger Kay, lo satu-satunya cewek yang ngebuat gue tinggalin semua masa lalu gue, lo satu-satunya cewek yang ngebuat gue pengen serius sama satu hal. yaitu elo. gue hanya pengen serius sama lo. gak pernah gue mikirin gue hanya pengen ngisengin elo. gak pernah"

From Me To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang