Part 3

230 15 0
                                    

kejadian yang sangat memalukan >< 

douzo~~ ^^

"HAHAHAHAHA........."

"ibu, lihat ada orang gila di sebelah sana~~"

"lihat, dia seperti orang bodoh ya"

Gurauan maupun cemooh ku terima dengan TERPAKSA!!!

Aku mengembungkan pipiku membuatnya menjadi 2x lebih besar dari sebelumnya.

"Hei~ Yama, sudah ya~"

"berhenti memanggilku dengan kata 'yama' aku tidak suka"

"A-re? trus aku harus begini sampai kapan?"

"sampai jam dua siang nanti, dan ada beberapa tugas lainnya lagi"

Dan Bom nuklir pun di jatuhkan

"HAH?! JAM DUA SIANG?! KAU GILA? INI BARU JAM SEPULUH DAN AKU HARUS BERDIRI DISINI EMPAT JAM LAGI?!"

"hei, tenang! Nanti kau malah disangka orang gila sungguhan"

"BIAR SAJA!!!!"

Para readers bingung ya apa yang sedang terjadi?

Jadi, Yamada dan reader itu sebelumnya membuat kesepakatan hingga hari itu berakhir, reader harus menuruti semua perintah dari Yamada –hingga tengah malam nanti-.

Reader saat ini memakai baju yang –sangat- berwarna warni, atau mungkin bisa disebut sebagai baju badut, celana yang kebesaran hingga menyapu jalanan, sepatu runcing layaknya sang pesulap –juga kebesaran- berwarna kuning cerah, memakai sarung tangan yang jumlah jari hanya 8 –jadi masing-masing punya 4 jari-, dan topi yang super duper kecil, jangan lupakan make up yang membuatmu lebih 'cantik'. Membuat semua orang yang melihatmu tertawa terbahak-bahak.

Tak jauh dari tempatku berada, di sana -tempat yang sejuk di bawah AC- dengan minuman kesukaannya jus strawberry dia sedang mengamatiku, tangan kanannya ia gunakan untuk makan sementara tangan yang lainnya memegang telpon genggam yang sedang terhubung kepadaku, dan aku memasang headset di salah satu telingaku untuk mendengarkan instruksi, untuk apa yang akan aku lakukan nanti.

"Hei kau lihat pasangan yang ada di depanmu itu?" kata yamada

"hm.." gumamku

"nah, kau ganggu mereka dengan menarikan tarian khas dari daerahmu!"

'SIAL, kenapa harus tarian?'

"ayo, kerjakan!" perintahnya

"iya baik, baik" kataku menyerah

Aku pun mulai aksiku, aku pun mulai menarikan tarian khas daerahku dan aku melihat mereka –pasangan itu- menatapku dengan tatapan yang menunjukkan bahwa mereka ketakutan dengan apa yang aku lakukan. Pasangan itu pun pergi meninggalkanku,

"kejar mereka"

Mau tak mau aku mengejar mereka, lalu pasangan itu pun masuk ke dalam salah satu café yang ada di sekitar,aku menghentikkan aksiku.

"kembali ketempat!"

'Ck! akan ku hajar dia setelah ini' pikirku

Aku kembali ketempatku seperti semula

"kau letakkan kaleng itu di depanmu! Lalu jika ada orang yang melemparkan koin kepadamu kau boleh bergerak selama lima detik"

"ne, bolehkah aku duduk?, aku lelah sekali" kataku setengah memohon

"tidak! Kau tidak boleh duduk ataupun bergerak !"

"tapi aku le-"

"tidak bisa! Kali ini aku yang mengatur semuanya!"

"baiklah" ucapku lesu

Aku menjalankan perintah dengan baik, sampai aku melihat jam

'sudah jam duabelas siang, tahan, kau bisa! Jangan sampai kau pingsan!'

Aku sudah merasakan hal yang tidak beres dengan tubuhku ini, keringat mulai membasahi pakaian yang aku kenakan, BAGAIMANA TIDAK?! Dia menyuruhku untuk memakai pakaian tebal di hari yang –sangat- panas ini?! Hanya orang gila –dan yang terpaksa- yang mau melakukannya.

Aku sudah merasakan kepalaku terasa beputar

"oi! Kau tak apa?"

"daijobu" ucapku singkat sambil memandangnya lewat kaca jendela café yang ia tempati dan membikan senyum lebar terbaikku.

"kalau kau tak kuat, sudahi saja" nampaknya ia sudah mulai khawatir dengan keadaanku

"tanggung dua jam lagi"

"tapi kau terlihat pucat dari sini"

"itu hanya bias dari cahaya matahari yang terik ini"

"tapi.."

"sudahlah aku masih kuat" kataku meyakinkannya

"baiklah, jika kau memaksa"

1 jam sudah berlalu tinggal hanya menghitung menit lagi, 'penyiksaan' ini akan berakhir

20 menit

'tahan, kau bisa melakukannya, hanya tinggal berdiri beberapa menit lagi'

Nafasku sudah terengah-engah seperti habis lomba lari marathon 15K

7 menit

Kepalaku terasa berputar

Badanku sudah mengeluarkan keringat dingin di hari yang panas ini

Sudah terlihat beberapa kunang-kunang di mataku padahal aku yakin ini masih siang hari

Aku menahan untuk tidak memegang kepalaku, takut membuat Yamada tambah khawatir

Aku pun menundukkan kepalaku membuat topi yang aku kenakan terjatuh,tapi rasa berputar itu semakin menjadi

1 menit

Badanku sudah mulai limbung, hilang keseimbangan. Aku terjatuh ke depan

.........

Aku merasakan tubuhku melayang dan

HAP!

Seseorang menangkapku dan kulihat wajahnya yang begitu mempesona dengan warna mata dan rambut yang senada –coklat-

"halo, hai tampan" kataku setengah sadar

"hei kau berkeringat"

"lihat ada salju~"

"kau sudah begini, ayo ke apartemen!"

"ayo! Kita ketaman"

Setelah itu aku tidak sadarkan diri

ݟ:M

Sangatsu JuuyokkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang