doki-doki (deg-deg-an)
douzo~~ ^^
*Yamada's POV*
'ringan, dia makannya banyak tapi tubuhnya tetap ringan? Dikemanakan semua makanan yang dimakannya?' pikirku sambil membawa seseorang –reader-
Aku menidurkannya di ranjangku
"ugh.... Kak?" igau nya
Aku memegang keningnya yang terasa panas
'aku harus mengompresnya'
Aku bersiap pergi untuk mengambil air dan kain untuk mengompres, tapi, sebuah tangan yang hangat mencegahku, aku menengok untuk melihat siapa yang memegangku walaupun tanpa menoleh pun aku tau siapa yang memegang tanganku.
"ada apa?" ujarku lembut
"jangan... tinggalkan aku sendiri~" ucapnya sambil memelas
"aku hanya akan mengambil air dan kain untuk mengopresmu"ujaarku sambil mengusap rambutnya
"jangan!"pekiknya
"tenang, aku akan kembali, kau disini dulu ya~"
Ia mengangguk
"jangan lama-lama" pesannya
"iya"
'ada apa dengannya? Ia terlihat rapuh, berbeda dengan yang aku kenal sebelumnya'
Aku menampung air di baskom kecil dan mengambil sehelai kain tebal
Ketika aku sampai di samping ranjangku, aku melihat ia sudah duduk sambil memeluk kedua lututnya
'dia terlihat lemah, berbeda dengan yang aku kenal, yang aku kenal sebelumnya terlihat kuat dan tegar'
"kau kembali~" ujarnya membuat buyar lamunanku
"tentu, aku akan selalu di sampingmu"
"terimakasih" katanya sambil memberikan senyum kekanak-kanakan yang hampir tidak pernah ia perlihatkan
"doita~" kini ia sudah berbaring di ranjangku sambil memejamkan mata berusaha untuk tidur.
Aku pun mulai mengompresnya ketika melihat nafasnya yang mulai teratur
'lihat dia, dia begitu manis ketika tertidur seperti ini, lebih mirip malaikat kecil' aku tertawa hanya dengan melihatnya tertidur dengan pulas
"ibu..."
'dia mengigau'
"ibu?" panggilnya
"dia di Indonesia, dia tidak ada disini" jelasku
"tapi ibu ada di sini..."ucapnya sambil membuka matanya
"tidak ada,"
"ibu, aku kangen ibu, boleh aku cium ibu?"
Akupun menyerah, aku mengangguk
Dia berusaha untuk bangun, tapi aku mencegahnya. Sebagai gantinya aku memajukan wajahku ke wajahnya, sampai wajah kami hanya berjarak 5cm saja.
Dan CUP!
'Dia-dia-dia mencium bibirku'
Aku melihatnya tersenyum bahagia seperti menemukan oasis di gurun, walaupun hanya sekilas tapi aku masih merasakan bibir itu di bibirku. Aku ingin-sangat-ingin merasakannya lagi
Dia sudah tertidur dengan pulas, akupun memajukan wajahku ke wajahnya
5cm...4cm...3cm...2cm...1cm...
CUP!
Aku hanya bisa menciumnya sekilas-seperti yang ia lakukan kepadaku- terlalu takut untuk menciumnya lebih, mungkin saja dia akan terbangun jika aku terlalu lama menciumnya.
Pagipun datang, ia pun kebingungan kenapa ia berada di sini, aku menjelaskan semuanya –termasuk soal ciuman itu- dengan wajah yang sudah memerah karena menahan malu ia melempar bantal berhargaku ke wajahku. Dan berakhir dengan perang bantal
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangatsu Juuyokka
RomantizmSebuah fanfic Yamada Ryosuke HSJ Terinspirasi dari lagu Yamada 3gatsu 14 nichi - tokei yang menurut saya lagu tersebut sangat romantis