BENANG-benang transparan menjuntai dari dua potong kayu yang dipegangnya. Mata hitam legam itu tengah asik memperhatikan layar monitor, tangannya bergerak tatkala seseorang di layar monitor juga ikut bergerak.
Di layar itu, seorang pria berkemeja putih sedang mengacung-acungkan pisau daging pada orang didepannya. Pria di depan monitor itu menyeringai dan menyentakkan kayu ditangannya, membuat benang-benang yang terhubung langsung bergoyang
Teriakan kesakitan menggema dari speaker yang terhubung dengan monitor, si pria tadi tersenyum puas dan meregangkan kedua tangannya lalu berdiri dan berjalan keluar ruangan
Sementara itu, di layar monitor terlihat dua orang yang terbaring tak bernyawa dengan cairan merah kental yang mengelilingi mereka....
÷÷÷÷÷
Inspektur James mengernyitkan dahinya yang memang sudah keriput menjadi semakin keriput saat melihat berita utama yang terpampang di koran yang sedang dibacanya
"Pembunuhan di taman kota, pelaku bunuh diri" gumamnya sambil menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal
"Pak inspektur ?"
Inspektur James menoleh kearah pintu ruangannya, seseorang berdiri didepan pintu. Andi, salah satu anak buahnya berdiri disana
"Ya Andi, kau boleh masuk" sahut James
Andi masuk kedalam ruangan dengan membawa setumpuk berkas dan juga koran di tangannya. Wajahnya terlihat mengantuk, dari matanya yang berkantung dan sayu
"Kenapa wajahmu ? Piket malam lagi ?"
Andi mengangguk dan menaruh tumpukan berkas dan koran keatas meja
"Master Puppet kembali berulah pak" ucap Andi dengan nada kesal
James menghela nafas, dirinya paham kenapa anak buahnya ini merasa kesal. Sudah dua bulan ini Master Puppet beraksi di Jakarta, dan sudah ratusan pula yang menjadi korbannya. Semuanya tewas. Tak ada bukti maupun saksi
"Sudah dua bulan, ya kan Andi ?" Tanya James sambil menatap bawahannya tersebut
"Ya, dua bulan" sahut Andi sambil menunduk lemas
"Sudah 199 korban tewas, tak ada bukti sedikitpun"
"Saksi pun nihil" jawab Andi yang menundukkan kepalanya semakin dalam
Mereka berdua terdiam, aura keputusasaan sangat pekat didalam sana. James merasa kasihan dengan para bawahannya yang terus didesak masyarakat untuk memburu Master Puppet.
Kemudian, terdengar derap langkah yang sangat ribut dari luar ruangan. Pintu ruangan dibuka paksa, menampakkan seseorang yang berdiri didepan ruangan
"Pak inspektur" ucap orang itu dengan nafas yang terengah-engah. Rambut hitamnya berantakan seperti tak disisir berhari-hari
"Ada apa Roy ? Kau seperti habis maraton saja" tanya James sambil tersenyum
Roy menatap James sambil menyeringai
"Ada saksi dari pembunuhan semalam !!" Serunya dengan sangat girang
Andi mendengus "palingan saksi bohongan lagi"
Roy menggeleng kuat "Bukan, kali ini sungguhan !!"
James merasa optimis saat melihat Roy yang terlihat meyakinkan "Oh ya ? Siapa dia ?"
Roy berdeham dan mencoba menormalkan suaranya
"Namanya Elena Grimm, umur 16 tahun"÷÷÷÷÷
TO BE CONTINUED....
Haleoo !!
Inilah cerita detektif-action-mystery-thriller pertama yang saya buat (panjang bener genre nya, wkwkwk). Cerita ini sebenarnya adalah awal dari cerita yang lebih besar lagi. Jadi jangan sampai terpotong baca ceritanya. Stay tuned !:)Salam
HunyuTheHamster27
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Puppet (Event Of FPW) (END)
Action(Underground Bullet Case:00) Underground Bullet atau yang sering disebut sebagai 'para peluru dari bawah tanah' adalah sekelompok remaja dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berkumpul di bawah tanah untuk memerangi kejahatan... ÷÷÷÷÷ Elen...