PRIA ITU MENATAP KEDUANYA DENGAN TATAPAN kosong. Bola matanya terjungkir keatas menampakkan bola putih penuh urat. Di ujungnya, darah kental berwarna hitam mengalir deras bagaikan air keran.
Elena meringis saat pria itu berjalan terseok-seok mencoba menghampiri mereka.
Roni menarik bahu Elena, perlahan-lahan berjalan mundur. Mencoba menghindari mayat yang berjalan itu.
"Saatnya pertunjukan ! Bagi para penonton, harap untuk tetap tenang" teriak Master Puppet dengan lantang.
Tiba-tiba lampu gudang menyala, menampakkan puluhan mayat yang berdiri dengan keadaan berbeda-beda.
Kepala terbelah, dada terkoyak, daging yang teriris memperlihatkan otot-otot dan tulang. Serta darah yang mengalir di tubuh mereka, menimbulkan bau anyir dan tembaga yang khas.
Kesamaan mereka hanya satu : Mereka sudah mati.
÷÷÷÷÷
Master Puppet mengangkat bilah kayu di tangannya dengan gerakan cepat, tangannya bergoyang ke kanan dan ke kiri. Membuat si pria di tengah itu ikut bergerak.
"Seperti boneka" gumam Elena
"Mereka....para korban Master Puppet. Mestinya mereka ada di kamar mayat !" Seru Roni dengan nada bergetar
"Aku mengambilnya, asal kalian tahu saja" balas Master Puppet sambil tersenyum "akulah yang mengambil seluruh mayat ini dalam waktu satu malam. Hanya untuk pertunjukkan ini" tambahnya lagi
Tiba-tiba seluruh mayat di sekeliling mereka duduk ke lantai. Tangan mereka terangkat dan mulai bertepuk tangan
"Roni, Elena. Saatnya bagi kalian untuk tampil"
÷÷÷÷÷
Pria malang itu berjalan pelan, tangannya terangkat ke atas. Seperti mayat hidup.
Elena meremas bahu Roni dengan kuat. Tubuhnya bergetar ketakutan. Rasa takutnya bahkan melebihi ketakutannya pada ibu asuh yang jelas-jelas sudah menyiksanya sejak tujuh tahun lalu.
"Tenanglah"
Elena mendongak dan menatap Roni yang tersenyum hangat padanya. Pemuda itu menggenggam tangan Elena dan meremasnya lembut.
Master Puppet menyentakkan bilah kayu di tangannya dan mencambukkan benang yang terikat di kayu pada si mayat.
Mayat pria tadi berlari cepat menghampiri Roni dan Elena. Ditangannya tergenggam sebilah samurai.
"Yang benar saja !" Seru Roni "dia berlari ?!"
Elena memekik dan menunjuk kebelakang
"Roni ! Awaass !!!"
Roni menoleh dan melihat si pria yang hendak menyabetkan samurai kearahnya. Roni berhasil berkelit walaupun bahunya tergores.
"Elena cepat pergi dari sini!" Ucap Roni sambil menghindari serangan-serangan si pria.
"Eitt ! Tidak ada yang boleh meninggalkan area sebelum pertunjukkan selesai" ucap Master Puppet
Elena memekik nyaring saat benang-benang nilon melilit kaki dan tangannya membuat dirinya tak bisa bergerak.
Elena tak bisa berbuat apa-apa selain melihat Roni yang masih sibuk menghindari serangan demi serangan.
÷÷÷÷÷
Roni berhasil memiting tangan si mayat dan merebut samurainya. Dengan kekuatan penuh, dia menebas kepala si mayat.
Kepalanya bergulir dan jatuh kebawah. Tubuhnya juga ikut terjatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Puppet (Event Of FPW) (END)
Aksiyon(Underground Bullet Case:00) Underground Bullet atau yang sering disebut sebagai 'para peluru dari bawah tanah' adalah sekelompok remaja dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berkumpul di bawah tanah untuk memerangi kejahatan... ÷÷÷÷÷ Elen...