***
Hari ini Alice memutuskan untuk keluar rumah bersama teman dekatnya dan juga Caroline. Ya, setelah beberapa hari menginap di hotel setelah pesta pernikahan, mereka sudah memiliki rumah baru. Jadi sekarang Jason dan Derek yang menjaga rumah. Sebenarnya Justin sedikit khawatir jika rumah itu akan dijadikan untuk pesta seks atau semacamnya. Bagaimana kalau mereka membuat masalah dan tiba-tiba rumah itu hancur? Kalian tahu kan sifat Jason?
Justin juga sepertinya hari ini akan sangat sibuk karena ada rapat keluarga bersama keluarga ibunya. Kabarnya, dia akan dijadikan manager di perusahaan besar kakeknya untuk menggantikan pamannya yang sudah mulai menua. Beruntung Justin tidak harus susah payah mencari kerja, walaupun prestasinya bagus, tapi tentu saja perusahaan juga membutuhkan orang-orang cerdas kan?
"Jadi, bagaimana kemarin malam? Lancar kan?" tanya Brittany sambil terkikik lalu meminum Frappucinno-nya. Alice hampir saja tersedak mendengar sahabatnya itu bertanya saat ia meminum minumannya.
"Britt, seriously? Jangan bicarakan hal itu, please."
"Okay okay, i'm sorry. Aku cuma penasaran. Karena aku tau kamu itu seperti apa dan Justin juga pasti susah untuk mengajakmu...," Brittany tidak melanjutkan kata-katanya tapi memberikan bahasa tubuh pada Alice dengan membentuk jarinya seperti tanda 'pis' lalu menggerak-gerakkannya di samping pelipisnya dengan kedua tangannya. Gadis itu hampir saja menghajar sahabatnya itu kalau dia bukanlah kakak iparnya.
"Ini konyol Britt, stop." Alice mengedarkan pandangannya, memastikan agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.
"Baiklah, aku berhenti." Brittany tertawa kecil lalu meminum kembali Frappuccino-nya. "Oh iya, rencananya aku dan Alex akan ke rumahmu setelah ini."
"Bagus. Itu akan sangat menyenangkan. Bagaimana dengan Shopia? I miss her." Yeah, Shopia adalah anak dari Alex dan Brittany. Waktu benar-benar cepat berlalu. Siapa yang akan menyangka jika sahabat Alice yang sama sama duduk di kelas dan angkatan yang sama sekarang sudah mempunyai anak. Ya, Brittany memang terlalu muda untuk menjadi ibu. Tapi itu memang impiannya.
"Oh, dia baik. Sekarang sedang bersama kakek dan neneknya yang tinggal di pinggir kota," jelas Brittany. Terkadang jika Alex dan Brittany sedang sibuk, mereka menitipkannya pada orang tua Brittany yang tinggal tak jauh dari rumah mereka. Lebih baik menitipkan pada orang tua bukan daripada memanggil babysitter atau semacamnya?
"Sebaiknya kita pulang sekarang, sepertinya Justin udah menunggumu di rumah." Alice hanya tertawa kecil mendengar perkataan sahabatnya itu setelah mendengar percakapan Alice dan Justin di telepon, dan Justin merengek meminta Alice untuk pulang.
**
Justin sudah lebih dulu sampai di rumah. Sebenarnya dia ingin mengajak Alice untuk makan siang bersama di luar, tetapi berhubung istrinya itu sudah pergi bersama Brittany dan kemungkinan besar juga sudah makan, jadi mungkin dia akan memasak makanan sendiri untuknya. Benar-benar suami yang malang. Rapat di perusahaan kakeknya membuatnya sangat lelah. Ini belum ada apa-apanya saat nanti dia bekerja dan mendengarkan lebih banyak hal seperti itu. Justin pasti akan menjadi manajer muda yang seksi di kantornya kelak. Dan ini akan membuat Alice cemburu hebat. Justin yang hanya memikirkannya saja ingin tertawa.
Tapi kemudian bel pintu rumahnya berbunyi. Jelas itu bukan Alice, karena jika itu Alice, dia pasti akan langsung masuk tanpa mengetuk atau memencet bel. Justin berjalan lantas membukakan pintu rumahnya. Gadis dengan hot pants dan kaos datang membawa bingkisan sambil tersenyum. Gadis ini benar-benar mengingatkan Justin pada seseorang di masa lalunya, dan sepertinya kemarin mereka pernah bertemu.
"Mr. Bieber?" ucapnya sopan.
"Jangan panggil seperti itu, aku nggak mau kelihatan tua haha. Panggil aja Justin," balas Justin sambil sedikit tertawa. Gadis berambut coklat dan dihiasi beberapa helai blonde itu hanya tersenyum. "Ayo masuklah. Kita mengobrol di dalam aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovers 3 (Justin Bieber Fanfiction)
Fanfiction(Book 3 of Lovers: Justin Bieber Love Story) Walaupun akhirnya Justin dan Alice bisa bersatu, tetapi masalah dan cobaan yang menghadangnya tidak hanya sampai di sini. Kathlyn mengaku bahwa dia mengandung bayi Justin. Dan seorang gadis yang mengingat...