***
"Bagaimana natalmu?" tanya Alice membuka pembicaraannya. Dengan angkuh, Rachel menatap Alice sambil menaikkan alisnya.
"Seperti biasa. Berkumpul dengan keluargaku dan makan malam bersama. Cukup menyenangkan. Bagaimana denganmu?" Gadis itu balik bertanya sambil menyeruput minumannya. Hanya untuk basa basi. Tidak penting juga baginya apa yang akan dilakukan Alice saat natal.
"Biasa aja, nggak ada yang spesial," jawab Alice sambil menunduk. Rachel mengambil ponsel yang ada di depannya lalu memainkannya. Sedangkan Alice masih saja terlihat mengkhayal.
Ternyata ponsel yang diambilnya adalah milik Alice karena tidak sengaja. Dan Alice tidak mengetahuinya. Rachel yang menyadarinya pun juga kaget dan langsung mencari kesempatan untuk membuka-buka ponsel yang tidak diberi password tersebut.
"Al, aku pamit pulang dulu ya," ucap Rachel buru-buru, Alice hanya mengangguk. Ia masih membawa ponsel Alice. "Dasar bodoh," lanjut Rachel sambil berjalan keluar cafe.
Beberapa saat kemudian ia membuka ponsel yang ia kira adalah miliknya dan Alice tersadar. Rachel yang belum terlalu jauh dari sana membawa ponselnya.
Rachel menginjak gasnya dengan santai sambil melihat dan membuka-buka pesan singkat dari Justin kepada Alice. Melihat itu, hati gadis itu seperti ditusuk oleh pisau secara lambat. Bahkan Justin tidak pernah mengiriminya pesan singkat seperti itu. Dia hanya bisa menangis mengetahui orang yang dicintainya telah menghianatinya.
Tiba-tiba terbesit olehnya untuk membalas dendam pada Alice saat ia melihat mobil gadis itu mengikutinya dari belakang. Rachel menginjak gasnya dan mobilnya melesat dengan kencang, bermaksud agar Alice terkena kecelakaan dan mati. Tapi Alice tetap berusaha mengejarnya. Melewati mobil-mobil yang menghalangi jalannya.
Tak terkira olehnya, sebuah truk pengangkat minyak berhenti di depannya hingga mobil gadis itu -Rachel- terpental dan truk itu ikut jatuh menimpa mobil sport-nya. Dia memang sedang mengetik sesuatu saat itu dan tidak melihat keadaan jalanan padahal ia sedang mengebut.
Alice mengerem mobilnya dengan mendadak dan sebuah pesan singkat masuk untuk Rachel. Tak jauh dari kecelakaan mobil Rachel. Ternyata itu pesan singkat yang dikirim melalui ponselnya sendiri, itu berarti Rachel yang mengirimnya.
From: Alice
Aku sangat menyayanginya. Tega-teganya kalian berselingkuh di belakangku. Aku nggak akan membiarkanmu hidup dengan tenang Alice.Sedetik setelah Alice selesai membaca pesan singkat itu, BOOM! Mobil Rachel dan truk itu meledak. Ledakannya begitu dahsyat, sampai Alice harus merunduk dan menutup telinganya. Untunglah dia tidak kenapa-kenapa karena cukup jauh dari mobil Rachel. Tetapi orang-orang yang ada di sekitar sana mungkin luka-luka atau bahkan ada yang meninggal. Alice yang melihat kejadian itu dan masih sangat shock, memutuskan untuk kembali ke rumahnya karena tidak tega. Dia sangat menyesal dan merasa bersalah.
Ini mungkin memang sangat mustahil, tapi seseorang menemukan Rachel yang tertimpa reruntuhan dan segera membawanya ke rumah sakit. Pria itu sendiri tidak mengenal Rachel tetapi ia rela menjadi perwakilannya dan ikut ke rumah sakit. Cukup banyak luka dan darah yang keluar dari tubuh Rachel. Pria itu memperhatikannya saat perjalanan menuju rumah sakit dengan ambulan dan hampir menangis.
"Kamu nggak papa? Dia pasti akan cepat sadarkan diri," ucap seorang pria yang ada di sampingnya setelah sampai di rumah sakit. Pria itu hanya diam dan terus berdoa sambil menyatukan kedua tangannya.
"Oh iya, kenalkan aku Derek, Derek Bieber." Derek menjulurkan tangannya tetapi pria di sampingnya itu tidak menghiraukannya. Derek segera menarik tangannya. Dia pikir, mungkin pria itu masih shock. Melihat gadis tadi mungkin sudah sekarat. Bahkan wajahnya sudah rusak apalagi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovers 3 (Justin Bieber Fanfiction)
Fanfiction(Book 3 of Lovers: Justin Bieber Love Story) Walaupun akhirnya Justin dan Alice bisa bersatu, tetapi masalah dan cobaan yang menghadangnya tidak hanya sampai di sini. Kathlyn mengaku bahwa dia mengandung bayi Justin. Dan seorang gadis yang mengingat...