Epilog #1

38 3 0
                                    

Jack sedang sibuk menatap apa yang ada didepannya sekarang. A toys. Ia sangat bingung, mainan apa yang akan ia berikan kepada buah hati Anna, ponakannya.

"Yang mana yah?"gumamnya.

"Barbie atau teddy bear? Atau jepit rambut atau-"

"Om! om!"potong seorang gadis kecil.

Jack menoleh ke arah sumber suara tersebut. Tanpa sadar, Jack tersenyum menatap gadis kecil yang memanggilnya itu.

"Ada apa gadis manis?"tanya Jack.

"Om, tolong ambilin boneka belbi yang itu dong!"jawab gadis kecil itu seraya menunjuk sebuah boneka barbie mermaid tale.

Jack lalu mengambil boneka barbie yang ditunjuk oleh gadis kecil tersebut.

"Ini, manis."ucap Jack, lalu mengusap kepala gadis kecil itu dengan lembut.

"Makasih yah, om ganteng!"serunya.

"Sama-sama, sweety!"balas Jack.

"SIETH! SIETH, Sayang!"

"mommy, mommy! Lihat deh, aku berhasil mendapatkan boneka belbi yang cantik ini. Ini semua karena om ganteng itu yang membantuku."seru gadis kecil itu lagi.

Jack yang sedari tadi memerhatikan ibu gadis kecil itu hanya diam. Ia terkejut. Mungkin sedikit terkejut.

Tanpa diduga, ibu anak itu adalah..

"Maka-" Dan, ibu anak itu pun terkejut pula saat melihat Jack, hendak mengatakan 'terima kasih'. Namun, saat melihat apa yang ada di depan matanya sekarang, yang ia yakini anaknya menjuluki orang ini, 'om ganteng'. Ia tidak merasakan hal yang sama. Orang yang didepannya ini, mungkin adalah orang ganteng namun, tidak dengan hatinya.

"Sierra?"

"J-Jack?" batin Sierra.

[sumpah ini awkward banget]

Gadis kecil yang masih asyik melihat barbie mermaid tale itu mendongakkan kepalanya lalu melihat sekelilingnya. Dan diantara banyaknya orang yang berjalan di sekelilingnya, ia menangkap sosok yang paling ia sayangi.

"Daddy! Daddy! Mommy, itu Daddy! Ayo kita ke daddy!"ajak gadis kecil itu.

Sierra yang dari tadi hanya terpaku menatap seorang Jack Cameron Bryson, langsung mengendalikan dirinya.

Sierra, kau tak boleh luluh akan pesona yang ada didepanmu sekarang ini. Tidak akan. - batinnya dalam hati. Meyakinkan dirinya sendiri.

"Terima kasih atas bantuan anda. Saya permisi." Setelah mengucapkan terima kasih, Sierra langsung berbalik meninggalkan Jack dan tak lupa menarik anaknya juga.

Jack yang melihat Sierra dan anaknya dari belakang, hanya bisa tersenyum tipis.

Jack terus mengikuti kemana Sierra dan gadis kecil itu pergi dan akhirnya- Sierra dan gadis kecil itu, anak Sierra, saling berpelukan dengan seorang lelaki, yang Jack yakin itu adalah Ethan. Ethan Antonio Connor.

Jadi, Sierra bersama Ethan sekarang. Hmm.. andai kau disini juga, Maddy. Kita juga pasti bakal memiliki anak, dan juga pasti akan hidup bahagia. Sayangnya, itu hanyalah khayalanku saja. Mustahil jika aku memaksamu untuk kembali. - batin Jack dalam hati.

Setelah menemani gadis kecilnya memilih mainan yang sudah tak terhitung berapa jumlahnya, Sierra akhirnya segera menuju kasir dan membayar seluruh belanjaannya. Meski, yang lebih banyak dibayar adalah mainan Sieth.

Sierra sangat bahagia. Karena sekarang, ia memiliki sebuah keluarga kecil yang akan ia bangun bersama Ethan, sahabat sekaligus suami tercinta.

Dan, tak dapat dibayangkan kebahagiaan Sierra saat Siethany Antonio Hunter, anak pertamanya, lahir di dunia.

Mereka pun segera menuju ke parkiran mobil, lalu segera masuk dalam mobil dan langsung keluar meninggalkan lokasi toy's department store.

Dalam perjalanan, suasana dalam mobil hanya dipenuhi oleh celoteh dari Sieth dan daddynya. Sierra hanya diam, sebab ia masih terpikirkan oleh kejadian tadi.

"teddy bear, tadi aku ketemu Jack."ujar Sierra.

Ethan yang mendengarnya berusaha untuk tidak berpikir yang tidak-tidak dulu. Ia harus mengendalikan emosinya.

"Lalu?"balas Ethan.

"Dia hanya menolong Sieth mengambil boneka. Setelah itu, aku hanya mengucapkan terima kasih, lalu berlalu pergi."jelas Sierra.

"Iya, daddy. Om itu baik lho, ganteng lagi. Tapi, masih gantengan daddy !" sambung Sieth.

Ethan tersenyum mendengar ocehan Sieth, putri kesayangannya.

"daddy, Sieth boleh minta adek gak? Masa Sieth mainnya sama boneka mulu.. gak asik!"seru Sieth lalu memasang wajah memelas.

"Sieth mau adek?" tanya Ethan seraya tersenyum nakal ke arah Sierra.

Sierra yang menyadari senyuman nakal Ethan langsung melotot.

"Iya, daddy! Sieth janji deh, gak bakal ganggu daddy sama mommy . Yang penting Sieth punya adek.. hehehe"seru Siethany.

Sierra yang mendengar perkataan putri kecilnya itu hanya bisa mendesah pasrah.

"Aku tunggu nanti malam, mysie."ujar Ethan kepada Sierra yang berhasil membuat Sierra bergidik ngeri karena perkataan suaminya itu.

"Big no, teddy bear!"balas Sierra.

"We'll see."

********

TBC.

hay hay.. mau lanjut gak epilog nya? atau smpe segitu aja?

btw, dont forget to vote and comment ya, silent readers?

Okay. Kayaknya yah, Jlo mau buat cerita baru lagi. Tapi, gak tau deh kapan. Ditunggu aja hyahhh;)

#kecupkening

Sincerely,

Jloperri.

VôtreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang