-----^^^^^^-----
Akhirnya InHa tidak dapat lagi menahan mata nya yang sangat berat itu, dan akhirnya ia tertidur sampai bel pulang berbunyi pun tidak didengarnya.
InHa menerjap nerjapkan matanya ketika bangun dari tidurnya.
"Hoooam, eoh kenapa sudah petang? Kenapa tidak ada yang membangunkanku sih!aishh! Ah.. kepalaku pusing sekali."
Inha pun membereskan buku-bukunya yang berada diatas meja, setelah itu dia mengSMS Jihye
"Ya Jihye kenapa sepulang sekolah kau tidak membangunkanku eoh?"
Ting!
"Mianhae Inha aku tadi sedang buru-buru karena eomma sudah menelpon tadi."
"Aish... dasar kau Jihye"
Inha pun berjalan melewati koridor yang sepi dengan pencahayaan yang masih remang-remang.
"Aishh! Kenapa kepalaku masih saja pusing."
.
.Klontang!!!
"Ya nuguya?" Teriak Inha
"Aishh.. benar mengerikan"Inha pun segera berlari kecil menuju keluar sekolah karena ia merasa takut dengan suara benda yang terjatuh tadi.
Sesampainya ia diluar sekolah, ia pun berjalan normal kembali menuju halte bus terdekat.
Ketika jaraknya dengan halte sudah cukup dekat tiba-tiba saja hujan langsung turun dengan derasnya."Ah.. sial.. mengapa hujan turun tidak tepat waktu begini sih." Umpat Inha sambil segera berlari ke halte untuk berteduh
"Aish.. jinjja bajuku jadi basah semua seperti ini ish.. bagaimana ini. Kepalaku juga masih sangat pusing. Sudah berapa kali aku mengumpat hari ini. Benar-benar hari yang sial."
Inha pun berdiam diri di halte bus menunggu hujan reda sambil menyandarkan kepala nya dan menggosok gosokkan tangan nya agar terasa lebih hangat.
5 menit.....
15 menit.....
20 menit.....
30 menit....
"Mengapa hujannya semakin deras saja. Disini benar benar dingin. Aku sudah tidak tahan lagi."
Inha pun akhirnya nekat untuk pulang kerumahnya dengan menerobos hujan begitu saja. Awalnya dia berlari kecil, tapi perlahan langkahnya pun semakin melambat.
"YA!!"
Merasa ada seseorang yang berteriak. Inha pun berhenti melangkah dan memutar badannya secara perlahan. Terlihat siluet seseorang berbaju putih tengah membawa payung dengan perlahan menghampirinya. Semakin dekat jarak mereka bukannya semakin jelas tetapi malah semakin tak terlihat tampang seseorang itu dimata Inha.
"Bb-baaekh-"
BRUK!!!
"YA!!!"
"YA!! Choi Inha Bangunlah, aishh merepotkan saja"Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Whats Wrong With Him (PRIVATE)(EDITING)
Fanfiction"Kenapa kau mau menolongku? Bukankah kita tak saling kenal?" Pertanyaan itu keluar dari mulut pria china disampingnya. "Apakah membantu orang itu harus ada alasannya? Aku melakukannya karena aku ingin. Tidak ada maksud apapun..,"sahut InHa. "Begitu...