Bukan Cinderella

1.3K 36 2
                                    

Chapter 14

Biarlah ....
Suatu saat Karma pasti berlaku, apa yang mereka tanam itupula yang mereka tuai nantinya. Saat ini mereka bersenang- senang namun nanti semua akan berbalik dan akan mendapatkan balasan.... :)

***

Seperti yang sudah dijanjikan, Sore ini Ali akan menjemput Prilly dan membawanya kepesta ulang tahun sahabatnya nanti malam.

Jam sudah menunjukkan angka empat, sore ini juga Prilly off mengajar Ali les, dan begitupun sebaliknya, Prilly langsung pulang setelah berjam- jam tadi dikampus! . Prilly menunggu Ali dirumahnya sembari menunggu Prilly mengucir rambutnya terlebih dahulu

"Hah...! Aku harus cepet, jangan sampai Dia yang nunggu bakalan perang dunia ketujuh ntar bawelnya "
Ucap Prilly lirih sembari merapikan foni yang menjuntai di kening.

Setelah klakson terdengar, Prilly segera berlari dan keluar dari kamar menuju pintu keluar rumahnya.

Setelah melihat Prilly kelibetan, Ali kembali mengklakson mobilnya

" Iya iya sebentar! " Prilly berlari kearah mobil Ali
" Cepetan! Lama banget Loe ah"
" iya"
Setelah Prilly masuk kemobil Ali langsung menancapkan gas menuju ketempat pertama yang ingin Ali tuju
Prilly agak sedikit bingung kemana Ali akan membawanya. Ditengah perjalanan, Ponsel Prilly berdering....
Kring.... kringg....
Prilly langsung mengambilnya dari dalam tas
" Cemal! Ngapain Dia nelfon?" Ucap Prilly lirih
Sejenak Prilly menatap layar ponselnya membuat pandangan Ali tertuju kearahnya.
" Siapa yang nelfon? " tanya Ali cuek
" Ah... kenapa? "
" Itu yang nelfon Loe siapa?"
Tanya Ali sekali lagi
" Oh ini... ini Cemal, sebentar ya "
" Oh! Emmm " Ali hanya mengangguk
Tak lama Prilly mengangkat telfon Cemal
" Hallo Assalamuailaikum....?"
" Waalaikumsalam, Prilly kamu dimana? "
" Aku dijalan mal, kenapa?"
" Sama siapa?" Tanya Cemal khawatir
. " Saa... sama temen " helak Prilly terpaksa berbohong
" Siapa? Apa temen lain selain Aku? "
" A.... Cemal nanti ya lanjut lagi, soalnya masih dijalan! Gapapa ya?"
" Yaudah kalau gitu gapapa, hati- hati"
" Iya Mal, makasih "
" Sama- sama! Daaaa"
Telfon terputus...
" Maaf Mal, Aku belum bisa ngomong sekarang " ucap Prilly lirih dan kembali memasukan ponselnya kedalam tas.

" Khawatir banget kayaknya" sindir Ali yang sedang mngemudi
Namun Prilly tidak menghiraukan kata- kata Ali..

" Ali, kita mau kemana sih? " tanya Prilly masih penasaran
" udah Loe diem aja, ntar bakalan tau sendiri"
" Kamu nggak mau macem- macem min Aku kan ?"
" Apaan sih Loe, ngomong ngaco! "
" Hah... syukurllah "
" Udah sekarang Loe duduk manis, dan.... jangan banyak tanya "
Prilly pun memilih diam dan mengikuti kemana Ali akan membawanya. Prilly yakin meski wataq Ali kasar, namun Ali adalah laki- laki yang baik.

Setelah beberapa menit di perjalanan mereka pun sampai ktempat yang dituju

" BEAUTY SALON & SPA "
Ucap Prilly masih tak percaya... Ali akan membawanya ketempat perawatan

" Turun! " ucap Ali setelah sabuk pengaman terlepas dari tubuhnya
. " Ali ki....kita kesini? "
" Emmm "
" Ngapain ?"
" Pake nanya lagi, ya mau dandanin Loe lah? "
" Hah.... tapi Aku nggak mau, mahal Li"
Ni cewek bener- kudet ckckckck tapi ini yang bikin Gue nyaman sama Dia! Ucap Ali dalam hati membuat Prilly semakin bingung
" Ali! Kok malah bengong sih, kita pulang aja ya!" Ajak Prilly memohon
" nggak nggak... udah deh gapala kok yuk "
Ali menarik tangan Ali secara paksa dan membawa Prilly masuk kedalam, terlihat glamour salon yang Ali kunjungi, selain untuk kecantikan pakaian- pakaian berkelas juga ada, serba lengkap didalamnya. Prilly sedkit tercengang
" Wah.... ! Bagus banget "
Kata- kata yang keluar dari mulut Prilly membuat Ali tertawa kecil
" Dasar! Scoopy Kuno "
" Ih reseeee! "
Mereka terus melangkah masuk menuju kedalam, setela pelayan mendekati Ali, Ali pun meminta kepada pekerja agar Mempercantik gadis yang dibawanya itu. Pekerja salon pun memahami apa yang di inginkan Ali.

Bukan CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang