BAB 12

120 7 0
                                    

Author Pov

Semenjak kejadian di danau itu Lila dan Joshua pun tampak sangat akrab seperti sepasang kekasih, mereka juga sudah berjanji untuk melupakan masa lalu yang terjadi diantara mereka.

"Lil, pulang temenin gue bentar ya, gue mau ngajak lo ke suatu tempat lagi"

"Okedeh Mr penuh kejutan"

"Ada-ada aja lo" Ujar Joshua sambil mengacak-acak rambut Lila.

"Anyway, lo mau ngajak gue kemana, kasih bocorannya dikit kek, pliss" ujar Lila sambil menunjukkan puppy eyesnya itu.

"Gabisa, ini sangat secret. Ntar juga lo bakal tau"

"Ngeselin lo"

"Maaf deh, yaudah sana masuk kelas, liat tuh temen-temen pada ngeliatin" ujar Joshua ketika mereka berdua sampai di depan kelas Lila.

"Okedeh, makasih udah nganterin gue sampai depan kelas, bye"

"Apapun buat temen gue" ujar Joshua sambil perlahan-lahan menghilang dari koridor.

Gapapa lo nganggep gue temen doang asal gue sama lo terus aja udah seneng banget, Batin Lila berujar.

"Woy Lil, bengong aja depan pintu" Ujar Bagas ketua kelas Lila.

"Eh iya sorry" ujar Lila sambil berjalan menuju bangkunya tentunya dengan tatapan menyelidik dari teman-temannya itu.

"Lil" panggil Vania ke Lila.

"Hm"

"Sejak kapan?" Tanya Vania lagi.

"Sejak kapan apa, lo ngomong yanh jelas dong"

"Sejak kapan lo dan Joshua baikan" Ungkap Hillary to the poin.

"Sejak kemarin, kenapa? Ada masalah?"

"Ngga sih, yah kita cuman kaget aja, tau sendirikan gimana sikap Joshua selama ini sama lo" balas Lana.

"I know Lana, tapi yaudah lah ya itu kan udah berlalu, lagian Joshua juga gamau ngungkit-ngungkit lagi, ya gak Mir?"

"Ehiya-iya"

"Lo kenapa sih Mir bengong aja, lagi ada masalah?"

"Ng, gapapa. Oh iya Lil selamat ya atas pertemanan lo dan Joshua"

"Thanks Mir, lo emang temen yang paling pengertian" ujar Lila yang diiringi decakan kesal oleh ketiga temannya.

Muka dua! Batin Lana berujar.

"Udah deh Lil mending lo ceritain kenapa lo sama Joshua bisa deket banget begitu" Ujar Lana to the point.

"Jadi gini dua hari yang lalu Joshua ngajak ketempat favorit dia, dan disana dia minta maaf ke gue buat semua kelakuan dia ke gue, dan setelah dia minta maaf, dia minta gue buat jadi temennya atau lebuh tepat sahabatnya, selesai."

"Dan lo langsung nerima?"tanya sarkastik Hillary.

"Iya lah, ini kan kesempatan buat gue" Ujar Lila

"Ck kalo lo bukan sahabat gue ydah gue jambak rambut lo ampe botak deh" Bales Vania dengan nada kesel.

"Kenapa sih lo semua kayak gak setuju gitu, gue sahabatn sama Joshua" Tanya Lila yang udah mulai kesel sama temen-temenya.

Dan suasana panas diantara mereka pun mulai menyebar.

"Yah lo bodoh aja, kenapa lo jadi cewek gampangan banget sih Lil, bukannya kita gak setuju sama hubungan pertemanan lo dan Joshua, tapi apa lo gak aneh aja, Joshua berubah 180 derajat dalam kurun waktu cuman semingguan. Lo mestinya mikirin dulu kata maaf yang keluar dari mulutnya, bukannya langsung nerima aja bahkan langsung berteman akrab gitu" Ucap Vania panjang lebar.

"Lo semua jangan asal nuduh Joshua, gue tau dia, gue tau dia dari dulu, jadi jangan asal nuduh!" Ujar Lila sambil berlari menjauh dari teman-temannya itu tanpa memperdulikan panggilan dari mereka.

Setelah Lila menjauh Lana, Amira, Vania dan Hillary pun hanya bisa diam mematung tanpa ada niatan untuk mengejar Lila, sampai suara Lana mengintrupsi keheningan.

"Biarin ajalah si Lila, nanti dia juga nyesel sendiri liat aja, paling seminggu atau dua minggu kedepan dia bakalan nangis darah, gue udah muak nasihatin dia lagi" Ujar Lana sambil berdiri dari bangkunya dan berlalu pergi.

****

"Hy Lil" sapa Joshua

"Hy juga"

"Kenapa lo disini, kenapa ga masum kelas?" Tanya Joshua bingung.

"Lo sendiri ngapain kesini pas jam pelajaran?" Lilapun balim tanta ke Joshua.

"Gue males sama pelajaran MTK jadi mending bolos aja, lo sendiri kenapa?"

"Gapapa, lagi pengen bolos aja"

Joshua pun hanya beroh ria saja.

"Josh kayaknya gue gak bisa deh kalo pergi sekarang"

"Loh"

"Iya, gue lagi ada problem sama temen-temen gue dan itu yang ngebuat gue males kemana-mana"

"Yaudahlah, gamasalah. Tapi lusa bisa kan?"

"Gue usahain deh"

"Oke"

"Kenapa?" Tanya Lila tiba-tiba memecah keheningan.

"Kenapa apanya?"

"Kenapa temen-temen gue nuduh lo kalo misalnya permintaan maaf lo ada maksud tertentu" ujar Lila sambil menunduk menahan tangisnya itu.

Joshua pun menghela napas sebelum menjawab. "Ada kalanya lo harus percaya omongan temen-temen lo"

"Maksud lo Josh"

"Yah siapa tau temen lo itu bermaksud baik sama lo"

"Tapi ngga dengan nuduh lo sembarangan kan"

Joshua pun hanya diam saja. Tuhan apa yanh gue lakuin ama cewek sebaik dia.

"Kenapa lo diem Josh?"

"Pokoknya kalau suati saat gue nyakitin hati lo, lo harus cepet-cepet pergi dari hidup gue oke?"

"Kalau gitu gue balik ke kelas dulu" Sambung Joshua sambil mengacak pelan rambut Lila sebelum dia perlahan menghilang.

"Aneh, semua orang hari ini bener-bener aneh" Gumam Lila.

Note

Udah lama banget gak ngupdate yah hehe, oke lupakan dan satu lagi part ini didedikasikan buat amarabestari yang selalu nanya kapan sih di nextnya hehe. Dan ini foto dari Joshua.

The Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang