Secangkir teh yang mengeluarkan asap
Mengaburkan mata yang sedang tajam menatap
Dulu itu rasanya indah tak tertahan
Berbunga bunga hingga lupa itu hanya perasaanMasih saja hati mu itu diam
Malas sekali untuk sekedar menyikut otak pualam
Padahal akibatnya seperti dirajam
Sakit tak tertahankan, sakit tak tentramDasar makhluk tak tau malu
Mau berapa kali diberi tau
Apa yang hendak dicari didunia palsu
Bahkan udarapun bisa saja menipuBerhenti menyambungkan ini itu
Semua sudah terlampau jelas di hadapmu
Kau sedang merangkai semu
Kau sedang menumpuk debuPerasaan memang selalu begitu
Mengangkat hingga langit ke tujuh tanpa ragu
Ketika telah merasa dunia penuh dengan madu
Barulah tubuhmu dibantingkan hingga kaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
PoetryBisakah waktu berhenti dikala senja? Bisakah hanya ada senja? Tak perlu pagi, siang dan malam, cukup senja? Cukup senja?