Aku menyukai sore hari
ketika sinar matahari lembut menusuk mata dan Memijit-mijit halus permukaan muka. Cahayanya sama sekali tak memedihkan kurasa, malah terpantul sangat bersahabat. Dan disaat-saat seperti itu aku lebih sering melepas letih dengan segelas teh hijau beraroma.Aku menyukai Sore hari.
Menyukai setiap jengkalnya, semuanyaa. Dari langit yang berwarna jingga sebagai latarnya. Hingga debu-debu sore yang bergempul oleh kendaraan beroda yang tersinari senja, seakan-akan aku melihat wujud dari sang cayaha. Aku sudah tahu lama peristiwa alam ini, efek tyndal kata buk hudraini waktu belajar mata pelajaran kimia.Aku menyukai sore hari.
Karena pada waktu ini aku dapat dengan mudahnya Melupakan banyak hal yang tak berguna di sisa-sisa memori. Mencoba menjauh sejenak dari carut-marut perkuliahan dan Organisasi. Membawa diri merenung dan mencoba menenangkan hati.Aku menyukai sore hari.
Yaa, karena seseorang Aku menyukainya.
Seseorang yang memperlihatkan kepadaku betapa indahnya sore.
Menunjukkan banyak hal, lantas berkata dan berbisik lembut di telingaku.
"Ini bagian terindahnya Ri..". sambil menunjuk matahari tenggelam
YOU ARE READING
Setangkai Bunga Mekar
Random"Penulis profesional adalah penulis amatir yang gigih!". ntah bagaimana denganmu namun aku setiap membaca kalimat ini selalu l bersemangat untuk mengetik tuts-tuts keyboard. seketika aku terbakar menulis apa saja ntah itu puisi, potongan percakapan...