4. What a Damn day!

6.6K 207 17
                                    

Arianne POV

Sial ini benar-benar sial oh my god kenapa dia? bukannya aku jadi pengganti sekertarisnya om Wijaya kenapa yang ada di depanku malah si Mr Pervert.

"loh kok kamu sih?" tanyaku sambil memandangnya

"loh emang kamu belum tau ya kalau kamu itu jadi sekertaris aku, papa kebetulan ngga mau penggantinya bukan sekertaris yang berpengalaman, So, sekertaris aku jadi di pinjem papa dan kamu jadi sekertris aku" katanya sambil tersenyum dan bertopang dagu diatas kedua tangannya

"loh yaudah misalnya om Wijaya udah dapet sekertaris baru aku pergi aja dari sini" kataku sambil memutar balik badan menuju pintu keluar dari ruangannya. benar-benar menyebalkan.

baru aku memutar kenop pintu tiba-tiba badanku tertahan dari belakang.

"How dare you Anne, you makes my heart flutter and you left?" kata-katanya tidak aku mengerti

"apa maksud kamu?" tanyaku bingung. lengannya masih memelukku wajahku hanya beberapa senti dari wajahnya wangi aftershavenya pun tercium oleh hidungku membuatku sedikit hilang akal.

"kamu ngga bisa seenaknya pergi dari sini, kamu ngga bisa keluar karena kamu sudah menandatangani klausa kontrak bahwa kamu harus bekerja selama minimal 6 bulan sampai kontrak habis atau?...." kata-katanya tertahan sambil menyerigai licik dan menatapku dengan padangan yang tidak bisa diartikan.

"kamu harus membayar nilai kontrak yang tertera di dalam kontrak dan aku tau itu tidak sedikit putri tidur" katanya sambil mengusap pipiku lembut, sedikit membuat pipiku memerah karena malu.

"Arrrgghh bener-bener rese ya ini namanya penipuan Keenan" kataku seraya menepis elusan tangannya dari pipiku

"I loved when you say my name beauty" katanya berbisik di telingaku

"ih geli ga usah deket-deket" kataku dan langsung berlalu keluar dari ruangannya

Jantungku bener-bener kayak turun ke perut waktu Keenan berbisik di telingaku, entahlah ini bukan karena emosiku saat aku marah tapi aku benar-benar ngga suka dilecehin kayak gini akhirnya aku ke toilet untuk meredam amarahku.


Aku membasuh wajahku menenangkan diriku yang sedang emosi aku benar-benar kesal sekali apa sih maksudnya. dia emang ngga tau apa kalau sekarang lagi godain temen adiknya. lagian oh my god om Wijaya bisa-bisanya bikin aku kerja bareng sama anaknya yang mesum. sekarang aku benar-benar harus berpikir bagaimana caranya mencari uang untuk membatalkan kontrak atau setidaknya bertahan disamping si mesum selama 6 bulan kedepan yang terdengar akan sangat melelahkan.


Keenan POV

Aku sangat suka sekali menggodanya. selain wajahnya yang sedang tertidur sangat kusuka ternyata ekspresi marahnya pun tak kalah menggemaskannya. aku ingin sekali langsung mencium bibirnya yang kecil dan seksi itu membabi buta. ohhh aku sudah gila mungkin benar kata Tina aku sudah menjadi om-om mesum.

Aku harus merayu papa untuk mempekerjakan Anne menjadi Sekertarisku. sebenarnya papa sedikit curiga kenapa tidak aku saja yang langsung memintanya, ya iyalah kalau aku yang minta pasti dia ngga akan terima. tidak apa-apa kan menjadi sedikit licik untuk mendapatkan dia.

Sekarang dia benar-benar terjebak denganku selama 6 bulan kedepan dan yang harus aku lakukan sekarang adalah mengikatnya dan membuatnya terjebak untuk hidup bersamaku. menjadi ibu anak-anakku kelak. entah mengapa walaupun belum mengenalnya sama sekali aku bisa merasakan dia wanita yang bisa mengimbangiku. dia bisa melawanku yang keras kepala dan itu salah satu yang membuatu tertarik mengenalnya lebih jauh.


****

Hey hey heeey akhirnya saya meneruskan cerita yang ga tau lagi mau dibawa kemana arahnya. nikmati sajalah ya hahahaha bye byeee...


*smooch

Wild Sleeping BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang