5. Hell!!!!

6.4K 210 46
                                    

Arianne POV

Kenapa aku harus sesial ini, sudah tidak punya uang, jauh dari keluarga dan sekarang aku harus terjebak dengan si kampret berotak mesum itu, Hell, six months? are you kidding me?. tapi bagaimanapun aku harus tetap profesional okelah 6 bulan tidak selama itu aku hanya cukup melakukan tugas dan tanggung jawabku secara prefesional. Demi sahabatku Qila yang sudah bersusah payah menampungku aku harus bisa bertahan dari kakaknya yang mesum itu.

Hari pertama bekerja kurasa bukan hari yang terlalu buruk. aku bersyukur karena tidak harus bertatap muka langsung dengan si mesum itu karena hari ini dia sedang meeting di luar negeri bersama om Wijaya. aku hanya perlu membersihkan kupingku dari gombalan busuk yang harus kudengar di telpon sambil mengirim email proposal yang dia butuhkan.

"Kamu tidak tertidur lagi kan wild?" kata Keenan di seberang sana

"Pak bisakah memanggilku dengan benar? i'm not wild" kataku kesal

"No, you're my wild sleeping beauty, aku begitu suka ketika kau sedang tertidur dan liar ketika ku cium it's so delicious" Kata Keenan dengan perkataan mesumnya.

"Pak emailnya sudah saya kirim, apabila bapak membutuhkan sesuatu dapat langsung email saya. bapak tidak perlu repot-repot menelepon saya terima kasih" kubanting saja pesawat telepon di mejaku.

Hell kata-katanya benar-benar membuatku jengkel. seenaknya saja dia bilang aku sangat liar. berciuman seintens itu saja aku tidak pernah bagaimana dia bisa bilang bahwa aku liar. aku sangat membenci itu.

***

Akhirnya tepat pukul 12.00 siang aku bangkit dari tempat dudukku untuk makan siang. ternyata menghadapi Keenan si mesum itu sangat melelahkan rasanya aku ingin makan orang karena dia, Kumatikan PC sebelum bangkit dari tempat dudukku baru aku mau pakai sepatu tiba-tiba teleponku berdering.

"Selamat Siang ada apa pak Keenan" kataku malas-malasan huff padahal tadi aku tidak mau mengangkat teleponnya tapi yasudahlah terlanjur.

"Hi What's Up? kenapa lemas seperti itu ayolah ini jam makan siang aku tidak sekejam itu untuk tidak membiarkanmu istirahat. oke by the way tunggu aku diparkiran kita makan siang bersama" katanya seraya menutup telpon sebelum aku menjawab pertanyaannya

Hell!! buru-buru aku memakai sepatuku, aku tidak mau makan siang sama dia. ketika berjalan ke lift kulihat Jonas anak departemen keuangan sedang berjalan juga menuju lift.

"Jonas" Panggilku sambil berteriak , Jonas yang mendengar teriakanku membalikkan badannya

"Jo kamu mau makan siang?" tanyaku padanya

"Iya.. Mau Bareng?" tanyanya padaku dan langsung aku balas dengan anggukan antusias. mending aku pergi makan sama Jonas daripada sama si iblis mesum kurang kerjaan itu.

Langsung saja aku pergi bersama Jonas dan teman-teman yang lain untuk makan siang bersama. urusanku dengan si iblis mesum nanti sajalah aku tidak perduli lagi.

***


Akhirnya waktu makan siang berakhir aku, Jonas dan teman-teman yang lain segera kembali ke tempat masing-masing.

Baru saja aku duduk di atas kursi kerjaku tiba-tiba ada yang yang menarik tanganku dengan kasar hingga aku berdiri.

"Apa maksud kamu mengabaikan omonganku?" Tanyanya dengan dengan nada suara yang tayam serta mata yang menatapku penuh amarah

Sejujurnya aku takut dengan dia saat ini, Hell aku tak pernah melihat Keenan semarah ini. tapi dengan sedikit keberanian yang masih tersisa aku mencoba menjawab pertanyaannya

"Mengabaikan apa? aku kan tidak bilang ingin makan siang sama kamu" kataku dengan lantang walaupun jantungku berdetak cepat sekali

"Ikut aku" Katanya seraya menarikku ke dalam ruangannya.

Belum sempat memberontak untuk lepas dari cengkraman tangannya. dia mendorongku ke atas sofa dan ketika aku ingin bangkit dari sofa aku baru tersadar sekarang tubuhku sudah berbaring dengan dia yang berada diatasku menatapku dengan tajam.

"Apa aku belum pernah memperingatkanmu, bahwa aku tidak suka di abaikan dan di bantah?" Tanyanya dengan nada datar sehingga membuatku makin gugup dan merasa takut. aku hanya terdiam karena shock dan posisi kami yang begitu intim.

"Jawab aku manis, biasanya mulutmu itu menjawabku dengan berani hemm" Katanya sambil mengelus pipi kiriku sambil menciuminya

"Maa...Maaf kalau aku membuatmu marah" kataku dengan suara pelan dan perlahan-lahan mencoba mendorongnya dari atas tubuhku karena sangat tidak nyaman dengan posisi kami dan juga ciumannya di pipiku membuatku tidak bisa berhenti bernafas.

"Sekali lagi aku peringatkan aku tidak suka dibantah dan diabaikan. dan aku tidak suka kamu jalan dengan lelaki lain. Paham kamu?" Tanyanya sambil melihat manik mataku mencari jawaban atas pertanyaannya disana. dan seakan tersihir aku hanya mengangguk pasrah.

" Good girl... itu baru gadis liarku" katanya sambil mencium pipiku dan mengendus dan menciumi leherku. oh my god sumpah aku merinding setelah itu dia melihatku kembali

"Karena kamu sudah bandel hari ini.. nikmati hukumanmu sayang" katanya dengan nanda yang menggoda.

Belum sempat aku mencerna apa maksud pertanyaannya bibirnya sudah menyerang bibirku lidahnya memasuki teritory mulutku mengabsen setiap gigi-gigiku yang ada disana melumat dengan kasar dan bergairah. aku yang awalnya terdiam tebawa suasana sehingga perlahan membalas ciumannya. tangannya sudah bergerak diatas kancing kemejaku membukanya satu persatu hingga kancing ketiga tangannya menelusup ke dalam baju kemejaku bermain-main diatas dadaku yang tertutup bra.

aku kira ciumannya berhenti ketika dia melepaskan bibirnya dari bibirku tetapi aku salah dia malah mencium leherku dengan kasar entah berbekas atau tidak lalu mulai turun ke dadaku membuka sedikit dadaku yang tertutup bra dan mulutnya bermain-main disana.

Dia satu-satunya lelaki kurang ajar yang berani memperlakukanku seperti ini. ketika selesai dengan dadaku bibirnya kembali menelusuri leherku. aku tidak dapat berpikir lagi semua terasa kosong di otakku gairah mengambil alih hingga tiba-tiba pintu ruangan terbuka

"Keenan gw minta tanda........." kata orang yang membuka pintu itu.

Keenan yang kaget segera menutup tubuhku dengan jas yang tersampir tidak jauh dari sofa.

"oh shit... oh my god ... Sorr.." katanya terbata tapi setelah itu kudengar kekehan

"Keluar Sekarang Juga Dravo!!! cepet gw ga sudi lu liat badan cewek gw cepetaan!!" teriak Keenan kepada siapapun itu yang namanya Dravo

"Oke.. Calm Down dude santai aja kali makanya kalo lagi makan di kunci" katanya di sertai kekehan sambil membuka pintu

"oiya jangan lupa pake pengaman" katanya seraya keluar dengan tawa yang besar

Aku sungguh malu dengan kejadian ini, lagipula apa yang ada di pikiranku sih samapai-sampai terlena.

"lain kali aku pastikan tidak ada lagi yang menggangu kita Wild" katanya sambil menyeringai mesum

Rasanya aku ingin pingsan saat itu juga.....


++++++

yeayyy setelah berbulan-bulan akhirnya menyelesaikan part ini...

dinikmati aja yaaa hahah


*smooch

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wild Sleeping BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang