Saat ini aku berjalan bersama Son Wendy, kekasihku yang menemaniku selama 4 tahun. Dia selalu ada, selalu menemaniku disaat duka maupun suka. Dia sangat terbuka denganku. Ia sangat jujur kepadaku. Tapi aku, sebaliknya. Aku selalu menutupi kekuranganku kepadanya. Termasuk salah satu fakta bahwa aku.. buta akan warna. Semua kehidupanku hanya bewarna hitam putih. Tidak ada warna biru, ungu, merah, hingga warna pelangi pun. Kehidupanku hanya tampak hitam dan putih. Saat ini, aku memperhatikan Wendy sedang melihat-lihat baju yang ingin ia beli.
"Lay, lebih bagus kanan atau kiri warnanya?"
Di saat ia bertanya seperti itu, aku selalu takut untuk menjawabnya. Aku takut bahwa warna yang kupilih adalah kuning. Wendy tidak suka dengan warna kuning.
"Uhmmm. Aku lebih suka yang kanan."
"Arasseo. Gomawo~"
Ia hanya mengangguk. Pilihanku sepertinya tepat, karena ia segera membawanya ke kasir dan membayarnya. Setelah itu, kami kembali berjalan-jalan. Di tengah perjalanan, Wendy melihat penjual gulali. Ia menghampiri toko itu dan mengambil dua gulali.
"Kau suka yang kanan atau yang kiri?"
Lagi-lagi ia menanyakan pertanyaan yang sama. Aku tidak boleh salah pilih. Ayo, Lay semangat!
"Aku pilih yang kiri."
"Okay, akan kubayar."
Wendy pun membayarnya dan segera memakannya. Ia juga tidak lupa untuk menyuapiku. Wendy, apakah aku bisa menjadi pasangan yang baik? Apakah kekuranganku ini akan membuatmu menjauhiku? Setelah kami puas berjalan-jalan, kami pun kembali ke mobil. Dalam perjalanan, Wendy membahas tentang pernikahan kami yang akan diselenggarakan 3 hari lagi
"Lay, aku sangat gugup."
"Apa yang kau takutkan?"
"Aku takut saja. Aku mau pernikahan hanya diselenggarakan satu kali saja seumur hidup."
"Sudah kubilang beberapa kali. Kita akan selalu bersama. Menghadapi semuanya bersama."
"Iya. Kita akan bersama."
Hari demi hari berlalu. Hari ini adalah hari pernikahan kami. Saat di altar, aku melihat Wendy yang didampingi oleh ayahnya berjalan ke arahku dengan gaun yang sangat indah. Sesampainya di altar, ayahnya memberikan tangannya ke tanganku. Ku genggam erat tangan itu. Di sinilah, di hadapan keluarga besar, kami mengucapkan janji pernikahan dan pada akhirnya kami resmi menjadi pasangan suami istri. Kami menuju ke rumah kami berdua. Kami segera beristirahat. Kami mengganti baju kami dan menempatkan tubuh kami di kasur yang empuk. Aku meletakkan tanganku dibawah kepalanya. Kupeluk tubuhnya dan kurasakan hangat tubuhnya yang menjulur ke tubuhku.
"Yeobo. Jika kita punya anak nanti, akan kita namakan siapa?"
"Uhmm, kalau perempuan Jessica Zhang atau koreanya Choi Seung Min."
"Kalau laki-laki?"
"Uhm... Louis Zhang dan koreanya Choi Seung Han"
"Kenapa ada 'Seung'?"
"Karena namamu adalah Son Seung Wan."
Kulihat senyum yang terukir si wajahnya begitu indah membuatku merasa bersalah atas semua kebohongan ini. Maafkan aku, Wendy. Aku akan memberitahumu semua ini di waktu yang tepat.
Tahun demi tahun berlalu. Saat ini aku sedang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Wendy akan segera melahirkan. Di derasnya hujan, aku melaju dengan cepat. Tetapi tak lama setelah itu, semuanya hitam. Aku tak bisa melihat apapun. Gelap dan Sunyi. Ketika aku membuka mataku, aku bisa melihat suatu cahaya yang sangat terang.
"Lay? Kau sudah sadar. Eomma sangat khawatir."
Tunggu dulu! Warna apa ini? Kenapa aku bisa melihat warna yang sebelumnya tidak pernah kulihat? Apa aku sudah sembuh?
"Eomma aku bisa melihat warna. Siapa yang menyumbangkan matanya untukku?"
"Mung..kin, kau harus membaca surat ini."
Eomma memberikanku secarik kertas. Kubuka kertas itu dan kubaca tulisannya.
'Lay, suamiku. Ketika kamu membaca surat ini, pasti kamu bisa melihat warna baru dan pasti kamu mendapatkan surat ini dari eomma-mu. Lay, kenapa kau harus berbohong kepadaku bahwa kamu buta warna? Aku tidak akan menjauhimu. Aku sayang kepadamu. Aku cinta tanpa melihat kekurangan yang ada padamu. Mata yang kau gunakan sekarang untuk melihat adalah mataku. Apa yang kau lihat pasti akan kulihat. Jadi jagalah ini baik-baik. Saranghae, yeobo. -Istrimu, Wendy. '
Wendy telah tiada. Wendy meninggalkanku dengan semua kenanganku bersamanya. Wendy, aku akan merasa kesepian di rumah kita. Siapa yang akan menemaniku?
"Wendy meninggal karena ia menyelamatkan bayinya. Ia juga bersedia untuk mendonorkan matanya kepadamu. Bayinya adalah perempuan."
Wendy meninggalkan bayi kepadaku. Sesuai janjiku, aku akan menamakannya Jessica Zhang atau Choi Seung Min. Dia akan menemaniku sepertimu yang menemaniku dahulu.
Setiap tahun, Seung Min bertambah besar. Kami berdua tidur dikamar yang biasanya aku dan Wendy tidur bersama. Tetapi, sekarang posisi Wendy digantikan oleh Seung Min. Aku meletakkan tanganku dibawah kepalanya dan kupeluk Seung Min. Inilah yang sempat kulakukan kepada Wendy. Saat aku melihat Seung Min, aku seperti melihatmu. Wendy, sekarang kamu bisa melihat anak kita berkembang dengan sehat dan semakin lama semakin cantik. Andaikan kamu masih disini, aku akan memelukmu dan Seung Min di kasur ini. Walaupun kamu diatas sana, aku bisa melihatmu melalui Seung Min. Aku tak perlu warna, aku hanya perlu kamu yang selalu menemaniku. Wendy, saranghae.
end.
Natt says : hi readers kesayanganku! this is a start of 'Wendy Oneshot Collections'. #hurray . Pasti Wendy menjadi main cast nya. Oh iya, kalian bisa request loh. Tapi, ada format nya. Pasangannya bisa dari boy group apa aja kok. Jadi kalo kalian Markdy shipper or else, bisa request. I'll look forward for it!
Format :
Couple :
Genre :
Rating :
Summary : (hanya ceritain garis besar nya saja.)