1. Oedolgae

647 21 0
                                    

Playlist: Suzy - Come out if you Love Me

Ingin bersamamu, tak pernah melupakan ini

Aku ingin merasakan ini di hatiku

Hatiku berdebar lagi membuatku tersenyum

Ingin bersamaku

Mari kita hati-hati pergi jauh bersama-sama

Aku bisa merasakan perasaan ini dalam hatiku

(Come out if you Love Me)

Aku mengerang kesal dan mengulurkan tangan kananku saat suara berisik yang begitu nyaring menusuk gendang telingaku. Jam beker sialan. Aku mengutuk benda itu sembari mematikan alarmnya. Ia telah membangunkanku yang sedang bermimpi indah berkencan bersama Choi Siwon di Namsan Tower. Ini pasti karena semalam aku begadang menonton Skip Beat hingga dini hari. Aku kembali memeluk gulingku dan memejamkan mata, berharap dapat melanjutkan mimpi indah itu. Rasanya menyenangkan dapat tertidur pulas tanpa ada yang mengganggu di hari libur seperti ini. Aku mengubah posisi tidurku agar lebih nyaman. Ini sungguh menyenangkan. Aku bisa merasakan empuknya tempat tidurku dan halusnya kain seprai di bawah kulitku, juga wanginya bantal gulingku yang memanjakan indra penciumanku. Aku memang jarang sekali bermalas-malasan di tempat tidur seperti ini sekalipun di hari libur. Biasanya aku akan berjalan-jalan atau bersepeda mengelilingi Seogwipo bahkan kadang sampai ke kota Jeju bersama Soo Hyun. Tunggu dulu... Soo Hyun? Astaga! Aku segera melompat dari kasurku. Nyawaku kini sudah terkumpul seratus persen.

Demi otot-otot Mr. Capable yang membuat takut seluruh pemain Running Man, ini sudah jam setengah sepuluh? Astaga aku sudah telat setengah jam. Aku segera berlari menuju kamar mandi dan mencuci muka serta menyikat gigiku. Lalu menyambar mantel Beanpole merahku dan memakainya sembari menuruni tangga. Soo Hyun pasti tak akan tahu kalau aku belum mandi. "Hye Mi, hati-ha..." belum sempat ibuku menyelesaikan kalimatnya, aku sudah tersandung kakiku sendiri di dua anak tangga terakhir dan alhasil wajahku kini berciuman dengan lantai kayu di bawahku. Hidungku? Hidungku? Aku meraba-raba hidungku. Untung saja tidak patah. Jika patah pasti sekarang aku sudah seperti Lord Voldemort yang mengerikan itu. "Aku tidak apa-apa bu." Aku segera bangkit dan kembali berlari. "Kau mau kemana? Kenapa terburu-buru seperti itu?" Ibuku kembali berteriak dari dapur. "Aku akan bersepeda ke pelabuhan bu," aku balas berteriak lalu menutup pintu di belakangku dan cepat-cepat memakai sepatu Adidas hitam merahku. Aku segera mengambil sepeda putih merahku yang disandarkan di tembok sebelah rumah lalu mengayuhnya dengan kecepatan maksimal.

Aku sampai di taman dekat rumahku dengan napas yang tak beraturan. Rasanya seperti baru saja mengikuti lomba bersepeda maraton mengelilingi garis pantai pulau Jeju. Sungguh melelahkan. Tubuhku seperti terbakar. Serius. Aku bahkan tidak bisa merasakan dinginnya angin musim gugur yang berhembus di wajahku.

Aku turun dari sepedaku dan menuntunnya ke arah Soo Hyun. Dia sedang berdiri di samping sepeda putih birunya dan mengenakan mantel Beanpole kuning biru miliknya. Dia sangat tampan dan selalu tampan meskipun memasang wajah datar dan dingin seperti sekarang ini. "Soo Man, aku sungguh minta maaf." Aku menggigit bibirku, mengerjapkan mataku, dan memandangnya dengan tatapan sememelas mungkin. Dia memejamkan matanya dan menghela napas panjang lalu kembali membuka matanya. "Dimana handphone mu?" tanyanya datar. "Handphone?" Aku meraba-raba saku celana dan mantelku. Tidak ada. Aku mencoba mengingat-ingat dimana keberadaan benda pipih itu. "Ah, aku membiarkannya tergeletak di meja belajarku karena baterainya habis dan..." suaraku mengecil, "aku lupa untuk mengecasnya." Aku menundukkan kepalaku, tak berani untuk menatap wajahnya. Dia pasti sudah berkali-kali mencoba untuk menelponku.

"Kita tak jadi ke pelabuhan. Aku ingin pulang," ucapnya yang membuatku bagai tersambar petir di tengah hari. Setelah perjuanganku yang panjang, melelahkan, berliku, dan penuh rintangan untuk sampai disini, dia seenaknya berkata tidak jadi? Yang benar saja.

The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang