Chapter 5

13.2K 1K 13
                                    

Warn : There will be sex part, tapi cuma sedikit. Kalau ga suka mending di lewat aja~

Baekhyun melihat keluar jendela dan ia merasa bingung karena jalan yang ia lihat bukanlah jalan menuju apartemennya. Ia bertanya-tanya, apa mereka mengambil jalan pintas ? Atau mereka akan makan dulu sebelum pulang, karena rasa penasaran yang terus-terusan membuat dirinya tak nyaman ia akhirnya membuka mulutnya untuk bertanya kemana mereka akan pergi.

"InGuk ? Kita akan pergi kemana ?"

"Maaf tak memberi tahu mu, kita akan pergi ke tempat special." InGuk tersenyum pada Baekhyun kemudian kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan.

Baekhyun tak menanyakan lagi dimana dan apa maksudnya tempat special itu. Entah karena perasaan senang yang menggebu di dadanya atau karena perasaan gugup yang juga muncul. Setelah hampir setengah jam di perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka. Atau lebih tempatnya tempat tujuan InGuk.

Sebuah taman dengan pemandangan danau buatan di depan mereka membuat Baekhyun takjub. Baekhyun yang senang segera keluar dari mobilnya dan berlari menuju dermaga di depannya, InGuk mengikutinya dengan langkah yang lebih lambat dan tersenyum melihat reaksi Baekhyun.

"Kau menyukainya ?" InGuk duduk di samping Baekhyun dan mencelupkan kakinya seperti yang di lakukan Baekhyun.

"Sangat ! Bagaimana kau bisa tahu tempat ini ? Aku yang sudah bertahun-tahun tinggal di Seoul tak tahu ternyata ada tempat seindah ini," Baekhyun memfokuskan pandangnya pada matahari yang sebentar lagi terbenam.

"Ini tempat masa kecil ku bersama keluarga ku, aku tak pernah ke sini lagi semenjak Ibu ku meninggal 5 tahun lalu."

"Oh, aku turut berduka .."

"Lupakan, sekarang aku baik-baik saja."

"Lalu dimana Ayah mu ?"

"Dia pindah ke Peru dengan istri barunya, dia meninggalkan perusahaan dan semua harta bendanya untuk ku. Padahal yang ku mau bukanlah hartanya, namun aku mau dia bersama ku, tak perduli dia memiliki istri baru atau tidak, kita bisa memulai keluarga baru, tetapi dia terlalu takut untuk bertemu dengan ku dan akhirnya meninggalkan ku sendiri,"

"Kau pasti sangat kesepian,"

"Yeah, kau benar. Tapi tidak lagi semenjak aku mengenal mu,"

Baekhyun sedikit terkejut mendengar perkataan InGuk. Ia merasakan pipinya memanas dan ia yakin pipinya sekarang sudah berubah menjadi kemerahan, beruntung langit sudah merubah warnanya menjadi jingga sehingga warna pipinya tak terlihat. Baekhyun mengalihkan pandangannya pada InGuk yang ternyata telah memperhatikannya semenjak ia selesai bicara tadi. Perlahan tangan InGuk menyentuh dengan lembut pipi Baekhyun.

"Kau tahu ? Jika kau tak pingsan hari itu, aku masih kesepian sekarang. Aku benar-benar merasa beruntung karena bertemu dengan mu, kau membuat hari-hari ku menjadi lebih berwarna dan aku bisa tersenyum di pagi hari karena membayang kan mu. Kau salah satu orang yang kini menjadi special bagi ku, aku menyukai mu Byun Baekhyun. Sangat menyukai mu. Apa kau mau menjadi kekasih ku ?"

Matahari mulai terbenam dan suasana menjadi makin romantic, suara burung memecah keheningan membuat InGuk semakin gugup. Ia menunggu Baekhyun untuk membuka bibir mungilnya itu, dan ketika ia melihat bibir itu bergerak kegugupannya makin menjadi.

"Sejak bertemu dengan mu, secara sadar tentunya. Aku menemukan mu sebagai pria yang menarik, dan semakin lama aku mengenal mu, kau bukan hanya pria yang menarik tetapi juga baik dan perhatian. Aku juga tak kalah beruntung karena mengenal mu, dan tentu saja aku menyukai mu juga. Dan hal yang paling penting aku sangat bersedia untuk menjadi kekasih mu,"

Friends with Benefit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang