Antre yang menyiksa selama kurang lebih 15 menit, gue dihimpit sosok wujud manusia yang amat sangat kurang sempurna.
"Dengan mengurangi rasa hormat, please Hans titit lo nempel di pantat gue, anjing!" bisik gue.
"Maaf masbro, ini karena keadaan gue juga dipepet titit dari belakang!" Hans membela diri.Sumpah, situasi itu membuat gue merasa dicabuli dan dinodai oleh seorang laki - laki.
Tidak terlupakan sosok gendut didepan gue, asli gue memberi jarak antara titit gue dan pantatnya si gendut.
Yang membuat gue kepengen muntah itu bau badan si gendut, mungkin karena timbunan lemak yang meleleh dan menguap."Maaf mas gendut, boleh majuan dikit gak ?" protes gue dengan muka memelas.
"Gak bisa bro, udah mepet nih didepan, gue lagi nikmatin nih" jawab dia dengan muka yang terhina.
Nikmatin ?
Wah, didepan dia ternyata cewek!
Apakah titit dia menempel pantat si cewek didepannya ? Hingga dia melontarkan kata nikmatin ?
Entah apa yang dirasakan buntelan kentut yang kumuh pikirannya itu."Lo mandi gak pas mau kesini ?" tanya gue.
"Gak bro, gue kesiangan, dari kosan gue lari - lari takut telat" jawab dia.Bisa lo bayangkan keadaan yang memprihatinkan ini ?
Apakah lo tau isi pikiran kami disini ?
Tanpa mencemooh silahkan komentar!