BRAK... BRAK... BRAK... BRAK...
"Bangun Kebooo!" Teriak seorang wanita diluar kamar sambil menggedor-gedor pintu.
Sementara yang di panggil tidak menyahut dan semakin nyenyak tertidur.BRAK... BRAK... BRAK... BRAK...
"Berisik! Aku mau tidur lagi, jangan ganggu setan!" Gisell membalas berteriak.
Lama-lama dia merasa terganggu karena baru tertidur belum sampai satu jam.Louisa hanya memutar bola matanya kesal dengan tingkah temannya.
"SOS BEGO! Mama Stella!" Tegas Louisa.Mendengar nama itu mau tidak mau Gisell bangun dan mencari lingerie yang dia lemparkan asal, dengan tergesa-gesa ia memakainya dan membuka pintu kamar lebar-lebar.
Tanpa di duga Louisa sedang bersender ke badan pintu terjatuh karena pintu terpaksa di buka tanpa adanya woro-woro dari sang pemilik kamar.
"Adaawwwww, Louisa sakit! Kamu nindih sesuatu aku!" Teriak Roxell kesakitan sambil menunjuk area dadanya.
Louisa juga kesakitan karena lengannya terkena handle pintu juga membela diri.
"Isell bego! Situ yang apa-apaan! Buka pintu kayak preman pasar! Liat lengan ku nih, lecet gara-gara kamu!" Balas louisa sambil menunjukkan lengannya yang lecet.Gisell hanya nyengir kearah louisa merasa tidak bersalah.
Ia langsung teringat alasan kenapa ia bangun tidur dan mulai terserang panik.
"Lou, mamam kenapa telpon ya?" Tanyanya gugup."Mama tadi bilang hp kamu gak aktif. Jam 7 malam kamu wajib ikut makan malam keluarga, katanya sih penting." Jawab louisa juga ikutan panik.
Gisell menghela nafas panjang sambil menimbang-nimbang apa ia harus menghadiri acara keluarga itu atau tidak. Tapi dengan berat hati ia memutuskan untuk ikut karena sudah lama absen dalam pertemuan keluarga.
"Ya sudah, hadir aja. Aku juga kangen sama papap sama Egoy." Jawabnya lesu.Louisa menatap sahabatnya prihatin, Gisella selalu menghindar dari acara keluarga bukan tanpa alasan. Ada sesuatu yang membuatnya tak nyaman.
"Kamu kalau nggak siap jangan di paksain kali sell, om Gior pasti ngerti kok. Lagian sore ini kamu ada pemotretan kan? Tadi asisten kamu kesini bawain kostum.""Aduh Lou, tamat riwayat ini! Pemotretannya jam 4. Gimana aku bisa tepat waktu kalau pemotretan bisa 2 jam lebih. Mamam gak suka keterlambatan." Gisell mulai mondar mandir nggak jelas sambil memukul-mukul kepalanya.
"Kepalamu makin bodoh kalau di pukul-pukul kayak gitu." Louisa berusaha menenangkan sambil menahan tangan Roxell yang sedari tadi memukul kepalanya tanpa henti.
"Biar sekalian bodohnya. Btw, makasih ya. Aku mau tidur lagi nih, baru pulang juga." Gisell sangat lelah, menjadi foto model dan Dj sekaligus bukanlah hal yang mudah tapi dia tak mau mengeluh karena ini semua keinginannya dan ia sudah membayar mahal untuk mencapai ini semua.
Selesai bermelow-melow ria dengan Louisa, Gisell berencana tidur lagi sementara Louisa berpamitan pulang.
Matanya menginginkan tidur tapi pikirannya menyerukan sebaliknya, sambil merebahkan diri di kasur ia mulai merenungkan kehidupan yang sedang di jalaninya.Gisella Adinata adalah seorang Dj dan foto model papan atas, anak bungsu dari pasangan Stella dan Gior Adinata.
Mempunyai kakak laki-laki bernama Gregory Adinata yang mendapatkan jabatan tertinggi setelah papanya di Adinata Corporation, dialah satu-satunya penerus perusahaan keluarga.
Jangan lupakan Gianna Adinata, kakak perempuan yang menjadi dosen seperti mamanya dahulu, ia mengajar di Universitas Mahardika juga menjadi salah satu donatur di universitas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Gisella)
RandomCerita ini tentang seorang Gisella, anak bungsu dari keluarga Adinata. Dia sangat berbeda dari keluarganya. Dia seorang yang liar, sangat sulit dikendalikan. Si pemberontak yang berjuang demi mendapatkan pengakuan dari sang Ibu. Lalu, Gisella menge...