II. He is Vampire

13K 805 41
                                    

Entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, ataukah hanya perasaanku saja, sungguh ini sangat membingungkan.

Paman dan bibiku yang melihat kebingunganku pun langsung berpandangan, lalu kemudian mereka menyuruhku untuk masuk ke kamar yang sudah disediakan untukku.

"Kamar yang luas." gumamku lirih, kamar itu seperti halnya kamar seorang bangsawan, sangat luas dan megah.

Aku membaringkan tubuhku sejenak di ranjang, sambil menjernihkan fikiranku.

"Dingin sekali." kata itu keluar dari mulutku, dan spontan aku melihat ke arah jendela.

Yup.. pantaslah aku kedinginan jendelanya terbuka. Aku mulai bangun lalu melangkahkan kakiku untuk menutup jendela itu.

Aku berjalan perlahan-lahan. Dan tiba-tiba saja dengan sekejapb.

"PAW..." semuanya gelap, semua lampu dikamarku padam.

Aku sedikit tidak suka dengan kegelapan, jadi aku memutuskan untuk tidur kembali. Aku meraba-raba sekitarku untuk berjalan mencapai ranjangku.

Aku berjalan dengan lancar, sebelum sesuatu yabg entah apa itu menyandungku.

"Aish." gumamku kesal, dan saat aku mencoba untuk bangkit. Aku merasakan ada tangan dingin yang membantuku berdiri, dan sungguh itu membuatku ketakutan. Tangan itu sangatlah dingin seperti es, atau bahkan melebihinya.

Saat menolehnya, aku mendapati sepasang mata merah menyala yang sedang menatapku.

"Siapa dia? bagaimana dia masuk ke kamarku? apa yang akan dilakukannya?" itulah yang ada di benakku saat ini.

Tiba-tiba dia berkata
"Dasar, gadis bodoh, bagaimana bisa engkau lupa denganku."

Aku mengenal suara itu, suara yang dingin dan menyebalkan.
Itu adalah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
MARK
Mark sepupuku, berbarengan dengan iti, lampu menyala seletika, dan selarang aku bisa melihat dengan jelas wajahnya.

Ya ampun.
Wajahnya putih pucat, dan bola mata yang harusnya berwarna hijau ganggang itu tiba-tiba berubah menjadi merah menyala. Dan ada semacam taring, sehingga dia terlihat jadi semacam... vampire.

Tanpa berkata apa-apa lagi, aku refleks mundur, dan dia... dia mengikutiku melangkahkan kakinya perlahan.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanyaku padanya.

"Setakut itukah kamu padaku gadis bodoh." jawabnya.

"Apa maksudmu, aku tidak takut." balasku.

"Sungguh?" dia mendekatkan wajahnya padaku secara tiba-toba, sepertinya aku memang ketakutan, aku mulai memejamkan mataku.

Lalu Mark, dia berkata disamping telingaku
"Dasar gadis bodoh, penakut." aku yang sedari tadi dikatakan "gadis bodoh" menjadi sedikit terbakar amarah.

"Bagaimana aku tidak takut, tingkahmu itu menakutkan, dan aku bukanlah seorang gadis bodoh seperti yang kamu kira." jawabku dengan suara yang tak terlalu lantang, karna jujur aku sangat ketakutan.

"Kamu memang berbada." dia memalinglan wajahku ke samping kanan, lalu dengan perlahan dia berkata.

"Jangan bergerak, agar tidak terlalu sakit." aku panik, apa yang akan dia lakukan padaku, aku takut, dan aku hanya bisa memejamkan mataku dan mengepalkan telapak tanganku.

Dan benar saja, tiba-tiba leherku serasa kelu seperti ditusuk oleh jarum, dan sungguh sakitnya menjalar ke seluruh tubuh.

"Dia mengigitku, dia..vampire."

Dia menghisap darahku, dan itu berlangsung cukup lama, aku merasakan pandanganku menjadi buram, dan tubuhku melemas seketika. Dan pendemgaranku pun sepertinya melemah.

Aothor POV,

Yui terlihat melemah, dan Mark yang merasa bahwa Yui akan pingsan, dia menghentikan apa yang dilakukannya tadi.

Dan benar saja, Yui pingsan, Mark lalu mengendong Yui menuju ranjangnya. Lalu dia membaringkannya.

Terlihat Mark menatap Yui dengan saksama, dia mengelus perlahan rambut Yui. Dan berkata.

"Darahmu sangatlah manis Yui, seperti halnya dirimu."

To be continued...

Note : Yeah,, part II udh selesai, walau gaje dan rada gimana gitu...dan makasih ya yg sebelumnya udah vote dan comment part I ku. Untuk kali ini bagaimana pendapat kalian tmn"? dilanjutkan? mohon vote dan comment nya ya :D.

Terima Kasih

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang