Motor yang ditumpangi oleh Nathan dan David telah tiba di sebuah taman kecil yang sepi. Dengan sinar matahari sore dari sebelah barat membuat taman itu terlihat.. yah, mungkin sedikit.... romantis.
"Nathan," panggil David.
"Ayo kita duduk disana," kata Nathan sambil menarik lembut pergelangan tangan David menuju sebuah kursi panjang. Baru setelah duduk, Nathan mulai bersuara.
"David."
"Hm?"
"Kamu marah?"
David menggeleng.
"Terus kenapa kamu selama ini menjauh? Apa aku punya salah? Aku minta maaf jika emang aku punya salah."
David terdiam.
"Kamu boleh maki-maki aku, pukul-pukul aku. Tapi tolong jangan jauhin aku."David terdiam lagi. Tapi kali ini ia mencoba membuka suara.
"Mungkin aku terlalu... sensitif." ujar David agak malu mengakuinya. Nathan mengernyit.
"Sensitif?"
"Waktu itu, ketika kamu bertanya padaku apakah aku mencintai Kak Jordan."
Kali ini Nathan yang dibuat terdiam.
Nathan terlihat sedikit ragu, sebelum akhirnya ia menggenggam telapak tangan David dengan sorot mata serius.
David sempat menarik tangannya sekali. Tetapi Nathan meraihnya lagi.
"Tidak taukah kamu kalau aku tidak suka melihatmu berduaan dengan dia?"
Napas David tercekat. Ia menunduk.
"Tidak taukah kamu kalau aku cemburu?""Apa maksudmu?" tanya David masih menunduk. Pura-pura untuk tidak tahu.
"Aku suka sama kamu! Aku menyayangimu! Aku mencintaimu, David! Tolong pekalah. Sedikit saja."
Degh!
Seluruh syaraf David seperti mengejang."Tapi kita sama-sama cowok," ujar David mencoba untuk realistis.
"Aku hanya ingin kau tahu saja, David. Aku tidak ingin berharap banyak. Bahkan untuk sekadar berpacaran denganmu."
David mulai mendongak. Terlihat matanya yang mulai memerah dan berkaca-kaca.
"Tapi bagaimana bisa kau mencintaiku? Kita bahkan tidak terlalu dekat." suara David bergetar.
Dengan cekatan, Nathan mengeluarkan handphone-nya dan memencet sesuatu.
Tiba-tiba handphone David disaku celananya bergetar. David segera mengeluarkan handphone-nya.
From: Nathan Monyet
Hallo, Rama.....
Atau aku panggil David saja??
OH MY GOD!
David mulai menangis melihatnya.
"Kamu tahu? Aku sudah lebih dahulu memiliki nomer handphone-mu." ucap Nathan.
David menoleh. Dengan alis saling bertautan mengisyaratkan kebingungan.
"Waktu itu. Waktu handphone-mu terjatuh di lapangan basket, aku iseng-iseng menyimpan nomor handphone-mu. Sebenarnya waktu itu aku ingin sms ke kamu. Ingin minta maaf. Tapi ternyata kamu duluan yang menghubungi aku," kata Nathan sambil tersenyum tipis. David memejamkan matanya. Ia menarik tangannya dari genggaman Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Musim Hujan (boyxboy)
RomanceMusim hujan telah datang dan membuat hari-hari David semakin sulit, karena ia jadi malas keluar ketika hujan. Sampai suatu hari, secara tiba-tiba jerawat di hidungnya pecah karena terkena lemparan bola basket. NGGAK NYAMBUNG KAN SAMA JUDULNYA??!! WA...