She?

1.6K 87 1
                                    

Aku tak lagi ingin duduk di tempat aku biasa memakan bakso. Aku tak ingin melihat jodohku sedang bersama dengan kekasihnya.

Sebuah warung emperan (pinggir jalan) yang menjual berbagai masakan yang sedap. Ya. Disinilah aku berada.

Memakan sepiring nasi goreng dengan perasaan sakit hati memanglah tidak sedap, tapi mulut ini tak bisa berhenti mengunyah sendok demi sendok nasi goreng.

Aku melihat ke arah cafe yang berada di seberang warung emperan ini. Melihat dengan kedua mataku yang telah membulat sempurna dan jikalau aku tidak berkedip atau menyipitkan mataku, mungkin bola mata ini telah jatuh dan dilindas oleh truk yang barusaja lewat.

Aku melihat jodohku sedang bersama seorang gadis. Gadis dengan penampilan feminim, berkulit putih mulus, rambut yang ia gerai, dan juga rok selutut yang membuat dirinya cantik. Bodoh. Tentu masih cantik diriku.

Aku melihat gadis itu baik-baik, setelah ia memutuskan untuk menghadap ke arah samping, aku bisa melihat siluet wajahnya dengan jelas. Ya. Dia memunggungiku.

Aku menyipitkan mataku. Kembali memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutku dengan kesal.

Gadis itu sahabat lamaku.

Apa cinta sebegitu sakit?

-kn

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang