You (never) Know It

1.1K 70 0
                                    

Suara air yang sedang diseduh dengan sendok yang membuat air mencampur dengan sekantung teh celup membuat aku merasa sendirian.

Memang aku sendiri disini. Sebenarnya tadi calon jodohku mengajakku kesini, tetapi entah dia memutuskan untuk pergi ke entah kemana dalam waktu yang lama. Tetapi dia berjanji akan kembali.

Aku mengedarkan pandangan ke seluruh sudut cafe. Tempat yang sama sekali tidak cocok dengan diriku. Aku lebih menyukai berada di warung emperan daripada cafe yang secangkir teh hangatnya merogoh kocek sebanyak 3 kali lipat nasi goreng spesial di warung emperan.

Tetapi karena aku kesini dengan calon jodohku, tak apalah aku harus mengeluarkan kocek sebegitu banyak. Ini demi dia.

"Nunggu lama? Aku tadi abis nyusulin Fredy yang kesasar."

"Kesasar?"

"Ya, dia berniat ke cafe ini dan justru ia salah cafe."

Rupanya ada sesuatu hal yang tidak aku duga sebelumnya.

Sebelumnya aku berkhayal jika Fandy mengajakku kesini untuk mengklarifikasi jika hubungannya dengan Reina itu hanya gosip belaka dan ia hanya menginginkan diriku.

Tapi ternyata takdir berkata lain.

"Jadi, aku mau memudahkan Fredy untuk mengatakan perasaannya padamu"--Fandy tersenyum sangat bahagia dengan menatapku lalu melirik ke arah Fredy--"Biar Fredy yang menjelaskan."

"Perasaan apa kau ini?! Ngaco!" Bantah Fredy dengan mata yang memandang Fandy penuh dengan kebohongan.

"Fredy menyukaimu."

Tapi aku mencintai dirimu ... Fandy.

-kn

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang