YOU

I Look Away

I look at you
You look at me
I look away
So you can't see

I'm dreaming of you
And you don't even know
You don't even know

[ Y - O - U ]

Cukup lelah aku dengan hati yang dipaksakan untuk bersabar. Bagaimana aku bisa bersabar jika jodohku jatuh ke tangan yang salah.

"Sudahku bilang dari awal, dia memang lelaki seperti itu."

Salah seorang sahabat lelakiku selalu mengatakan hal itu ketika Fandy menyakiti hatiku.

Selalu?

Ya, memang sudah lebih dari satu kali Fandy menyakitiku. Dengan mendekati gadis-gadis dan berpacaran, lalu putus. Tapi perasaan ini masih ada.

Aku benar-benar jatuh cinta padanya dengan segenap hatiku.

Tangan Fredy melingkar di bahuku, membuatku sedikit tenang daripada sebelumnya.

"Bagaimana kamu bisa menyelesaikan skripsi jika terus memikirkannya?"

Aku membalas pertanyaan Fredy dengan senyuman yang tak manis sama sekali, apalagi tulus.

Mataku yang sedari tadi terfokus pada jalanan di bagian tengah kantin kampus membuatku bisa melihat jelas orang yang sedang berlalu lalang.

Fandy

Dia barusaja berjalan melewati kantin. Ia menoleh ke arahku, membuat jantungku berdegup kencang. Jauh dari kata normal.

Tingkahku mulai gak karuan dengan keringat dingin yang tiba-tiba menetes. Ia berjalan ke arahku dengan senyuman penuh kebahagiaannya. Dan tanpa aku sadari, tangan Fredy masih melingkar di bahuku.

"Kapan kalian meresmikan hubungan ini, hm?"

Apa yang dia katakan?

-kn