four

1K 48 0
                                    

Aku heran, mengapa kamu tiba-tiba menjauhiku? Apa salahku?

Aku menelfonmu, dan jawabanmu singkat, padat, dan dingin. Aku bertanya tentang sifatmu yang berubah terhadapku. Kamu menjawab pertanyaanku bahwa kamu sedang membantu ayahmu mengurus kepindahanmu.

Saat aku bertanya kemana kamu akan pindah? Kamu hanya diam saja dan sambungan telfon mendadak mati.

Aku bertanya- tanya dalam hati, 'mengapa kamu seperti ini? Apa ada kesalahanku yang tidak ku sadari membuatmu berubah?'

Kamu juga tidak pernah hadir di klub karate. Aku bingung, apa yang terjadi padamu?

Kamu tahu? Aku bukan hanya penasaran padamu tapi aku peduli terhadapmu.

Kamu menghilang begitu saja, itu membuat hatiku merasakan sesak dan membuatku menangis tiba-tiba.

Padahal aku telah berjanji untuk tidak menangis untuk seorang laki-laki, tapi aku melanggar janjiku sendiri.

Aku terus memaki hatiku yang pilu ini. Apa ini sifat yang dimiliki seorang karateka? Lemah? Cengeng? Tidak! Itu bukan sifatku! Aku keras, tegas, dan kuat. Aku menghapus jejak air mata dipipiku. Aku harus kuat.

Aku terus menyebut namamu dalam benakku dan terus mengirimmu pesan singkat, menelfonmu dan mengirim pesan melalui sosial media yang kamu miliki. Karena kamu yang telah memberi tahuku bahwa jika kamu mencintai seseorang maka kamu akan selalu menyebutnya dan melalukan apapun untuknya.

Dan, seorang Risya mulai resah karena Raffa.

KaratekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang