six

729 45 0
                                    

Aku bertanya padamu 'mengapa kamu tidak menjawab telfonku? '

Kamu menjawab 'handphoneku tertinggal dirumah temanku'

Aku hanya mengangguk kecil.

Tiba-tiba, kamu menatap gelangmu, lalu tersenyum. Lalu kamu melihatku dan mengatakan

'Apa aku lupa memberitahumu? Ah entahlah, tapi yang jelas Aku akan pergi ke Bandung, karena aku harus ikut ayahku yang bekerja di Bandung. Sebagai kenang-kenangan dariku, kamu pakai gelang ini ya'

Kamu memberikanku gelang yang terbuat dari karet tetapi ada bagian yang sepertinya terbuat dari besi dan ada ukiran namamu disana dengan huruf sambung. Raffa Noferdi Varo.

' ini sebagai kenang-kenangan dariku. Kamu tahu, ini gelang yang paling kusuka dan aku berharap juga menyukainya.' katamu sambil menyenderkan badanmu di batang pohon didekatmu.

'Apa kamu masih mengajar di klub karate kita? Atau kamu juga mengajar di bandung nanti?' tanyaku yang membendung air mata.

'Tentu tidak Risya, ya jika aku akan ada waktu luang maka aku akan mengajar klub karateku sendiri.' jawabmu lalu menghadap ku dan mengusap air mata yang menetes mengenai pipiku.

'Ini pakai gelangnya' katamu sambil memasangkan gekang itu di lengan sebelah kiriku

'Cantik.' Puji kamu saat melihat gelangmu melingkar indah di tanganku. Dan pipiku memanas yang membuat pipiku yang putih ini menjadi merah merona.

'T-terima kasih' ucapku yang sedikit terbata karena masih malu saat kamu memujiku.

'Tidak masalah' kamu tersenyum kecut.

'Apa kamu tahu? Aku sangat nyaman saat bersamamu. Saat berada didekatmu aku tak ingin beranjak menjauhimu. Kamu tahu mengapa? Karena kamu seperti matahari yang dibutuhkan oleh bumi seperti aku untuk terus menerangiku.' Kamu menatap tepat dimataku dan tersenyum lembut kearahku.

KaratekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang