Just 3
Point of view or pov AuthorSore itu
Ia merasakan hal itu pada hatinya ,
Ia melihat dirinya dicermin dengan senyum,"1..2..3..?"bisiknya nyaris tak terdengar .Setelah hitungan tadi..hpnya berbunyi"Dengan HanNia,Apa yang bisa saya bantu ?"Nia senyum miris .Nia berdiri dan berjalan ke balkon kamarnya untuk melihat matahari terbenam
"Jangan berpura pura tak tahu Hannia!"geram orang yang menelfon Nia sekarang ,"maksudmu?beritahu aku dengan jelas dan baik "tanya Nia dengan tertawa kecil
"HanNia!!"
Nia menghela nafas malasnya,"aku paling tak suka mendengar permintaan pertolongan tetapi dengan cara tak baik dan jelas""Aku dirumah sakit,aku ingin kamu mencari orang yang membunuh nenekku"ucap orang yang menelfon dengan menggertakkan giginya
Nia senyum,ia berjalan untuk melihat di jendela samping rumahnya yang bersampingan dengan jendela kamar Jungkook,
"Jika Jeon ada .. Berarti kamu beruntung ,Jika Jeon tak ada berarti kamu tak sama sekali beruntung""Aku tak bercanda sekarang Nia!"
"Aku juga tidak,"Nia membuka jendelanya
"Kenapa Senior itu harus ada ?"
"Karena aku tak ingin pulang dengan basah kuyup, dan kedua aku tak ingin seperti dulu lagi, aku ikut masuk dengan masalahmu"Nia
"Aku akan mematikannya,sampai jumpa sebentar..atau besok dipemakaman"lanjut Nia memutuskan hubungan telfonnya dengan orang tersebutNia mendekati jendela Jungkook ,"Jeon!"panggilnya
Lengan muncul dan menbuka jendela,"ada apa?"jawab Jungkook malas
"Kenapa kamu terlihat murung?"Nia Walau ia tak melihat wajah Jungkook sekarang cuman tangan Jungkook tetapi dari nada bicara Jungkook sudah terdengar sedih
"Aku ingin merencanakan sesuatu..tapi ada seseorang yang menghancurkan rencanaku"Gumam Jungkook
Nia melempari Jungkook dengan kertas yang sudah diremukkan,"bangun dan temani aku cari penjahat dulu"
"Penjahat ? Aku termasuk penjahat kok"Jungkook bangun duduk dan sekarang berhadapan dengan Nia dari jendela ke jendela
"Memangnya kamu yang merencanakan untuk membunuh neneknya si kembar?"Nia agak kesal
"Sedikit?tapi aku benar benar tak menyangkah bahwa IA yang membunuhnya"Jungkook serius
Nia menatap Jungkook,"kamu dari rumahnya kembar ?"tanyanya .Jungkook menggeleng,"tapi ada satu orang yang dari rumah kembar.."
"Hhh..Taehyung?"Nia malas mendengar nama Taehyung .Jungkook mengangguk dengan tebakan Nia
"Itu anak.. Kenapa ia tak bekerja?"tanya Nia .Jungkook senyum,"karena hari ini tak ada pekerjaan untuknya..,ada satu pekerjaan..tapi khusus hanya untuk Jimin saja ..,Taehyung tak usah ikut campur "
Nia mengulurkan tangannya keluar dan hujan pun mulai membasahi tangannya ,
"Apa kamu benar benar ingin membantu mereka untuk menangkap pelakunya?"tanya Jungkook
"Ada masalah?"tanya balik Nia,
"Bukan begitu..,tapi bagaimana jika orang yang kamu dapat itu.. Adalah..".Nia menatap Jungkook dengan tatapan'siapa?'
"Eii..kalau senior Jimin tak mungkin.."Nia tertawa palsu ."Nia..kamu membuat game ku makin seru saja,yuk pergi.."Jungkook berdiri
Nia pun berdiri,
Setelah mereka berdua memakai jaket yang tebal karena kedinginan..mereka pun pergi ke rumah sakit
"Aduh..ini pembunuh kok cari perhatian sekali sih..kok bunuhnya nenek orang.."gumam Jungkook dibalik payung dengan nada mengeluh
"Iya yah.. Dan juga aku pertanyaan.. Mengapa ia tak membunuh Oh Junghwa?"Nia pula dibalik payung yang sama sama ia teduhi dengan Jungkook
Satu payung meneduhi dua orang ,
Nia tiba tiba terlihat malas..,"bodoh..aku tiba tiba mengantuk"gumamnya memeluk lengan Jungkook
Jungkook tertawa kecil,"tidurlah tetapi jika kita sudah mendapat pelakunya"Sesampainya di rumah sakit..
Sebelum ia masuk keruangan Junghwa,seorang perempuan keluar dengan wajah agak terkejut dan dengan segera berjalan cepat.,"oh?pembunuh kok ada disini.."lirih Nia
"Benar.."Jungkook
Nia menggeleng,ia memegang pintu berniat mendorongnya tetapi Jungkook menahannya,"Junghwa sedang menangis.."ucapnya . Nia menatap Jungkook dengan kesal,"lalu?"tanya Nia
"Jangan ganggu keadaannya dulu..kan gak baik"Jungkook
Nia mundur beberapa langkah,"kamu membuatku makin malas saja.."lirihnya
"Ini"Jungkook mengulurkan tangannya untuk disandari Nia
Nia memeluk lengan Jungkook,"ahh..aku kelamaan bisa flu kalau begini.."
Jungkook tertawa kecil,"jika kamu ingin masalah ini cepat terlaksanakan..cepatlah menangkap pelakunya.."ucapnya
Nia menarik tangan Jungkook yang alhasil membuat Jungkook maju beberapa langkah,"aku mendapat pembunuhnya tetapi belum ada bukti,dan..aku malas menunggu.."lirih Nia tertawa kecil membuka pintu dengan kakinya
Mereka berduapun masuk dalam ruangan dan mendapat suasana yang menyedihkan , yaitu Junghwa dan Junghyun menangis
Nia sandar pada lengan Jungkook dan memasang ekspresi malas,"Aku ingin langsung ke inti.."batinnya
Jungkook balik melihat Nia dan senyum,"belajarlah menjadi orang yang penyabar.."
"Diam kau!kamu saja dulu yang jadi penyabar kalau bisa"Nia menggertak giginya dan menutup matanya karena mengantuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Just
FantasySeorang gadis bernama Han Nia yang pemalas ini memiliki sahabat psycho bernama Jungkook . Mereka berdua sahabat baik dari kecil dan mengetahui rahasia satu sama lain hanya saja, bagaimana jika ada penghiatan antar kepercayaan?