Pertemuan Pertama

125 7 0
                                    

Jalanan sepi. Hening sekali. Yang terdengar hanyalah suara deru mesin kendaraan yang melaju di jalan beraspal. Di atasnya bulan bersinar terang. Sampai-sampai awan gelap tidak ingin mendekatinya. Angin berembus lembu, membuat daun berayun. Di dalam sebuah van tua berkarat. Seorang anak perempuan berambut pirang panjang menatap lurus kedepan.
Tidak ada percakapan yang terjadi di dalam kendaraan. Bahkan ayahnya juga diam sambil mendengar lagu klasik. Anak perempuan itu mendengus. Sejak dulu, dia tidak suka lagu klasik kesukaan ayahnya. Baginya terdengar mengerikan. Lampu mobil menyorot bagian kelam. Saat itulah, sesuatu melesat keluar dari gelapnya hutan.
"Dad, awas!" Pekik gadis kecil itu. Dia melihat jelas, beberapa senti di depan mobilnya seorang perempuan bediri. Matanya merah seperti darah, begitu juga bibirnya. Kulitnya putih pucat dengan rambut hitam lurus sampai ke pinggang. Ia tersenyum. Ada sepasang taring terlihat di antara bagian gigi atasnya.
Krit! Mobil itu berderit. Ayahnya berusaha agar mobil tidak berputar-putar dan terguling ke tanah yang berkerikil kecil. Van tua itu berhenti. Keheningan sempat terjadi beberapa saat sebelum ayahnya menatap heran ke arah anak perempuannya. Sementara reaksi anak gadis semata wayangnya tampak ketakutan.
"Ada apa denganmu?" Tanya ayahnya.
"Aku melihat seorang wanita dengan taring tajam di giginya. Seram sekali, Dad," ungkap si gadis. "Dan begitu saja pergi secepat kilat."
"Kamu hanya beralusinasi. Sudah Dad bilang jangan sering menonton film-film seram. Inilah akibatnya. Apa yang akan terjadi jika mobil kita terbalik? Tidak ada yang akan menolong kita!" Ayahnya berkata marah. Emosinya meluap-meluap memikirkan apa yang akan terjadi pada mereka jika mobil itu berguling-guling.
Gadis kecil itu gemetaran. "Dad, aku sangat ketakutan."
Ayahnya merasa iba sekarang. Ada perasaan bersalah dalam dirinya karena selama ini membiarkan anaknya menonton film-film seram. "Ya sudah, sebentar lgi kita akan sampai di rumah."
Nun jauh di sana, di dalam hutan dingin .... seekor serigala melolong.

Pure bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang