Arata Hinohara

12 0 0
                                    

[[ Kantor Polisi Utama Kota Hakurame ]]

<< 09 : 30 >>

" Bagus sekali, lagi-lagi kau berhasil menyelesaikan kasus ini dengan baik." Seorang pria paruh baya memegang sebuah koran yang kini sedang dibuka.

" Ini memang tugasku pak." Pria yang berumur 18 tahun itu berdiri tegak dihadapanya dengan sebuah lencana perak yang ada dibajunya.

" Jadi aku beralasan untuk memberimu kasus kelas A." Ia meletakan koran dimeja berwarna hijau.

" Kasus kelas A ? " ia mengangkat satu alisnya.

" Tiga hari yang lalu terjadi pembunuhan kelima siswa di sekolah Hakurame, siswa yang terbunuh adalah tiga laki-laki dan dua perempuan, kasus ini masih banyak yang belum terungkap dan para penyelidik sudah kewalahan, jadi aku tugaskan hal ini kepadamu, kau siap Arata ? " Pria paruh baya itu menatapnya dengan penuh harap.

" Siap pak ! " Ia berkata dengan keras dan yakin.

[[ Cafe Arasaki ]]

<< 13 : 35 >>

" Kita harus menyelidikinya dengan hati-hati, dan dengan sebuah rencana yang pintar." Tangan Arata memegang sebuah gelas putih dengan kopi mocachino yang tinggal sedikit lagi.

" Pembunuhan ini terjadi disekolah, kemungkinan terjadi karena pembully an atau rasa iri terhadap sesama, kau tahu kan sifat remaja sekarang ? " Pria berambut hitam gondrong itu mengeluarkan sebatang rokok dan korek api dari sakunya.

" Jangan !" Rokok itu sudah berpindah ditangan Arata.

" Kau ini kenapa ? " Ia menunjukan ekspresi kesal dengan kedua alisnya yang dimiringkan,dan satu tanganya memukul meja.

" Kau akhir-akhir ini sering merokok, aku tahu kau sudah ketagihan, ingat umurmu masih 22 tahun !" Arata membuang benda kecil yang berbahaya bagi kesehatan itu,kesebuah tempat sampah kecil yang berada didekatnya.

" Aku hanya merokok 4 kali dalam seminggu, memangnya kenapa ? Umurku sudah pas untuk merokok." Ucapnya dengan sedikit nada kemarahan.

" Tetap saja tak boleh, dan lagi pula aku tak mau menjadi perokok pasif, sekarang kita bahas lagi kasus baru kita." Punggung Arata kembali disenderkan kekursinya.

" Bagaimana kalau kita langsung menyelidiki secara langsung, dan aku yakin sekolahnya sedang diliburkan. " Ia memasukan korek apinya kembali,kedalam saku celana jins nya.

" Itu terlalu gegabah menurutku, pembunuhan itu terjadi disekolah dan tersangkanya bisa siapa saja. Aku sudah mempunyai rencana untuk menyelidikinya secara leluasa."

" Bagaimana ? " satu alis raven terangkat.

" Aku akan menyamar sebagai siswa disana. " Arata berucap dengan sedikit berbisik.

" Tunggu dulu, maksud kau ? Kau akan menjadi pelajar lagi ? " dia sedikit terkejut dengan pernyataan temannya yang ada dihadapanya.

" Umurku masih 18 tahun, kemungkinan aku bisa menjadi kelas 11 disana, dan jangan lupa untuk terus memantau di luar sekolah." Ia meminum kembali kopi mocachino nya hingga habis.

" Baiklah, semoga ini berhasil dan sesuai dengan rencana mu itu."

" Ya,semoga saja."

[[ Sekolah Menengah Atas Hakurame ]]

<< 08 : 12 >>

- Arata -

Baju SMA biru putih Hakurame kini telah terpasang di tubuhku, dengan kaca mata yang menutupi mata coklatku ini, dan tas gendong hitam yang kini kupakai. Kedua kakiku berjalan santai menyusuri lorong sekolah ini, kedua mataku melihat kesana-kemari dan juga pikiranku yang penuh dengan gudang rencana. Mataku yang coklat ini melihat sosok gadis yang berjalan santai didepanku, rambutnya yang panjang sepinggang berwarna hitam,tubuhnya yang ramping dan ideal bagi ukuran remaja putri, kulitnya terlihat putih dan sepertinya mulus dan yang paling menonjol adalah mata merah mudanya yang cantik. Dia semakin dekat berjalan kearahku dan melewatiku, aku merasakan hal aneh ketika melawatinya, seakan aku pernah bertemu dengannya. Sesuatu memori yang pernah kualami, Siapa gadis itu ?.

Kelas 12 - Ipa 1
<< 09 : 00 >>

" Baiklah semua, aku akan memperkenalkan murid baru yang akan belajar dikelas kita." Seorang guru paruh baya dengan kaca mata plusnya.

Aku masuk dengan perlahan dengan membuka pintu,ada sedikit rasa gugup pada diriku. semua mata murid tertuju kepadaku yang kini sedang berada dihadapan mereka. Kulihat ekpresi mereka yang berbeda-beda saat menatap diriku yang sekarang ada didepan mereka.

" Perkenalkan ! Namaku Arata Hinohara, umurku 17 tahun dan aku merupakan pindahan dari sekolah kota lain, mohon bantuannya ." Kataku dengan tegas sambil membungkukan kepalaku.

" Silahkan duduk Hinohara, bangku tengah sudah disiapkan."

Kelas 11 - Ipa - 2

" Hai Ruzuya !! ." Seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda itu menghampiri Ruzuya sang gadis bermata merah muda itu yang sedang memainkan ponselnya.

" ada apa ? Keceriaan mu terlihat sangat mencurigakan." Ruzuya sedikit geser kesamping dari bangkunya.

" Keceriaan ku ini asli tahu !!." Gadis itu cemberut dengan unyunya.

" To the point aja Yuki ! , kau pasti ingin menyalin jawaban matematika ku kan ? " Ruzuya membuka tasnya yang bermotif kelinci,dan mengeluarkan sebuah buku bersampul kelinci juga.

" kau tahu saja, horee!!." Dengan secepat kilat ia mengambil buku itu dari tangan Ruzuya.

" Kau ini bagaimana, Ujian kenaikan kelas sebentar lagi tiba. Jika kau terus seperti ini,kau tidak akan naik kelas." Ucap Ruzuya dengan nada menasehati kepada gadis berambut kuncir kuda itu.

" Kan masih ada kau ?."

" jangan berharap !. Aku tak akan memberimu contekan nanti,berkerjalah sendiri !!." Ucap Ruzuya dengan ketegasannya.

" Huweeee, Kau jahat ...."

" Biarin !!."

Perpustakaan
<< 11 : 45 >>

Matanya yang coklat menatap sebuah bangunan yang bertuliskan perpustakaan. Pita kuning berlogo polisi menutup area itu,dan bertanda bahwa tempat itu pernah terjadi sesuatu hal. Dengan melihat kesana kemari memastikan tak ada orang yang melihatnya. Ia membungkuk dan berjalan melewati pita kuning polisi itu,dan segera membuka pintu yang terbuat dari kayu itu serta menutupnya kembali.

" Aku harus mulai sekarang,sebelum ada yang--." Tanpa menyelesaikan kata-katanya, terdengar suara pintu kayu terbuka.

Mata coklatnya menoleh kearah pintu,rasa terkejut langsung menghampirinya.

" Ternyata kau Arata-san.."

-------------

Kalau suka silahkan beri saya bintang #Ngarep

Heart in BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang