Jadi ini adalah cerita kedua gue—yang secara terpaksa gue publish karena paksaan dari temen gue yang rese banget.
Hope you enjoy it!
---
Chapter 1 : Audrey Mikayla
Author's POV
"Lo harus move on, Re"
Rey hanya memutar bola matanya, pertanda kalau dia bosan mendengar perkataan sahabatnya, Alfian.
"Gue gak mau move on. Emang kenapa sih lo nyuruh gue terus?" Dengus Audrey
"Gue capek jadi pelampiasan kegalauan lo" ucap Alfian.
Rey menatap garang ke arah Alfian yang hanya tersenyum menyebalkan. Rey kemudian meninggalkan Alfian sendiri di koridor.
Bruk!
"Aw!" Jerit Rey kesakitan karena terjatuh dan pantatnya mengenai lantai.
"Sorry. Gue gak sengaja." Ucap sebuah suara—cowok—dengan nada datar tanpa rasa bersalah sama sekali
"Ngapain lo? Bantuin gue dong!" Ucap Audrey jengkel.
Cowok itu hanya menatap Rey malas lalu pergi meninggalkan cewek itu tanpa menghiraukan perkataannya.
Akhirnya dengan susah payah Audrey berdiri kemudian menghentakkan kakinya, kesal.
"Gue sumpahin cowok itu bakal ngejar-ngejar gue!!"
Ia bersumpah kalau hari ini itu hari yang paling buruk minggu ini.
"Cowok sialan!"
---
Akhirnya, bel yang sedari tadi ditunggu berbunyi juga, dan menyelamatkan Audrey dan seisi kelas yang mereka menyebutnya Foxes dari pelajaran mematikan—matematika dan fisika—
"Hahhh akhirnyaaaa."
Audrey menghela napas lelah. Bagaimana bisa gurunya tega mengatur jadwal matematika lalu fisika selama empat jam berturut-turut?!
Mungkin gurunya saat itu lagi stres atau banyak pikiran sehingga mendapat pencerahan dan menuliskan matematika dan fisika berurutan.
"Lo kenapa deh, Nyet?" Tanya sebuah suara di samping Audrey.
Audrey melirik orang itu, sinis, "Lo ngomong sama gue?"
Orang itu shock dan menutup mulutnya dengan gaya yang berlebihan.
"Oh, lo sekarang mainnya gitu. Oke fine!" Ucap orang itu sewot.
Audrey memutar bola matanya, merasa jengkel dengan orang yang sedang duduk di samping kursinya.
"Whatever."
"Lo kenapa sih? Keliatannya bete banget daritadi. Ini masih pagi." ucap orang itu lagi.
"Emang penting buat gue untuk ngasih tau lo?" Audrey menjawab dengan sengit.
"Yaelah ternyata ngambek."
Setelah mengucapkan itu, ia pun mengacak rambut Audrey dan membuat sang empunya marah.
"Alfian!! Lo bisa sekali aja gak bikin gue naik darah?! Bagian mana dari kalimat 'jangan sentuh rambut gue' yang lo gak ngerti?!" Teriak Audrey melengking dan sukses membuat hampir setengah kelas menutup telinganya.
"Teriakannya woles aja dong!" Ucap Alfian sambil mengelus telinganya yang terasa sakit.
Rey's POV
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Feel My Love
Romance"Gue sumpahin cowok itu bakal ngejar-ngejar gue!!" Adalah kalimat yang Rey ucapkan setelah ia ditabrak oleh cowok di koridor sekolahnya. Well, let's see.