Chapter 2

56 7 2
                                    

Chapter 2 : Pendaftaran Ekskul

Author's POV

Rey melangkahkan kakinya ke sekolah tanpa semangat. Tadi pagi dia dibangunkan dengan cara yang sangat ekstrim sampai dia jatuh terjembab di atas lantai kamarnya.

Hari ini adalah hari pendaftaran ekskul di sekolahnya dan ya tentu saja tidak belajar!

"Audrey, lo cepetan bantu Gio, dia daritadi nyariin lo," ucap Raynold, salah satu teman ekskul Rey.

Rey hanya mengangguk malas dan berjalan gontai ke ruangan ekskulnya, softball.

"Lo dari mana aja sih? Lama banget. Sekarang lo bantuin gue bawa bola ke lapangan," ucap Gio begitu melihat batang hidung Rey.

"Oh iya, lo bentar main ya? Buktiin ke anak baru kalau ekskul kita emang ekskul paling keren di sini," lanjut Gio

Rey mengangguk kecil sebelum matanya terbelalak.

Dia? Main?

"Kok gue sih??" protes Rey

"Lo kan satu-satunya cewek yang lulus seleksi waktu itu di Amerika kemarin," ucap Gio

"Tapi itu bukan alasan buat lo untuk nyuruh gue main. Gue gak bawa baju ganti, moron," raung Rey, kesal dengan cowok di sebelahnya.

Gio hanya menaikkan bahunya pertanda bahwa ia tidak peduli dengan alasan Audrey. Ia tidak menerima penolakan.

"Lo tau kan kalau gue gak suka ditolak?"

Rey terdiam. Ia tau, bahkan dia sangat hapal dengan sifat Gio yang satu itu. Dia gak pernah suka sama yang namanya penolakan.

"Kalau gue juga gak terima disuruh main lo mau apa?" tantang Rey setelah terdiam beberapa saat.

Gio hanya diam sambil memutar bola matanya, malas. Walaupun Gio itu kelas 3, tapi Rey gak pernah memanggil Gio dengan embel-embel 'kak' di depannya. Ia juga tidak pernah takut dengan Gio. Singkatnya, Rey tidak pernah memanggil cowok yang lebih tua dari dia dengan embel-embel 'kak'.

"Hai Kak Gio!" Sapa seorang murid cewek yang berpapasan dengan mereka.

Kecentilan banget si, batin Rey.

"Hai Kak Gio"

"Hai kak ganteng"

Anjir! sefrontal itu?!, raungnya.

Dan berbagai sapaan dilontarkan kepada Gio yang membuat Rey mendengus tidak suka.

"Kenapa?" tanya Gio saat mendengar dengusan dari Rey.

"Nggak ada apa-apa," jawab Rey cuek.

"Lo tebar pesona bisa gak di deket gue, kan? Gue mau muntah karena jijik," lanjut Rey sambil menirukan gaya orang muntah.

Gio tidak membalas perkataan Rey dan tetap melanjutkan perjalanannya menuju lapangan.

"Pokoknya gue gak mau tau, yang main bentar itu harus lo." Ucapnya lalu meninggalkan Audrey di depan ruang ganti cewek.

Audrey hanya mendengus kesal dan mengganti bajunya dengan ogah-ogahan.

---

Rey's POV

Gue benci banget sama cowok yang suka maksa! Apalagi cowoknya Gio-si-tukang-paksa alias diktator atau apalah sebutan yang pantas untuk dia. Untung aja softball olahraga favorit gue. Gezh, kok cowok jaman sekarang gak kalah menyebalkan sama cewek sih?!

Gue memeriksa penampilan gue di cermin yang tergantung di dekat pintu dan setelah menemukan kepercayaan diri gue, gue udah siap untuk main.

"Let's rock!" teriak gue sambil menyeringai.

Make You Feel My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang