Let's Start It

186 19 3
                                    

Deru mesin pesawat mulai terdengar. Para pramugari dan pramugara sibuk menjelaskan proses penyelamatan di pesawat. Ditambah suara tawa dan cekikikan dari para sahabatku yang sangat berisik. Belum ditambah suara tangisan bayi di belakangku, menambah kegaduhan di dalam pesawat yang kutumpangi. Semua suara itu sangat berisik, tapi bagiku yang kudengar hanya kesunyian dan keheningan. Semua ini tidak ada apa-apanya. Semenjak orang tuaku diambil alih seseorang, hatiku kosong. Bahkan, keceriaan yang dibuat Elexa tadi tidak mampu menghilangkan kesedihanku. Tiba-tiba, terasa di kulitku sebuah tangan hinggap di bahuku.

"Woi Rif, melamun aja nih ... " Seru Leon.

"Eh, enggak melamun kok" Elakku.

"Nggak usah bohong deh ... tadi dipanggil ngapa gak nyahut ?" Tanya Leon.

"Enggak, tadi gue lagi bayangin keindahan Italia aja ... " Elakku.

"Alasan, bayangin keindahan Italia kok dengan muka sedih ... " Tanya Leon.

"Emmm ... itu .. " Kataku.

"Kan, nggak bisa ngelak lagi ... pasti loe mikirin orang tua loe kan ... " Kata Leon.

"Kok loe tau sih ... " Kataku penasaran.

"Ya elah, itu mah udah basi ... kemaren gue juga kayak loe ... tapi gue mikir ... buat apa gue sedih ... itu nggak akan ngembalikin orang tua gue ... oleh sebab itu ... gue mencoba untuk kembali tersenyum, walau yah, memang sulit untuk dicoba ... " Papar Leon panjang lebar.

"Oke juga ide loe, baiklah gue akan mencoba tersenyum ... walaupun yah, seperti kata loe tadi ... susah dicoba ... tapi gak ada salahnya untuk dicoba kan ... " Seruku.

"Eh, pas udah nyampe nanti loe mau kemana ? " Tanya Leiko.

"Emmm ... gue mau ke colosseum " Kataku.

"Kalau gue mau ke menara pizza, eh menara pisa" Kata Elexa.

"Kalau gue terserah kalian aja mau kemana ... gue ngikut aja" Seru Leiko.

"Tapi jangan lupa, tugas kita disini bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk nyelametin orang tua kita" Tegas Fahd.

Percakapan kami terhenti setelah layar televisi di depan kami menunjukkan berita yang sangat mengejutkan kami berlima.

Berita hari ini, lima rumah di daerah Najm telah dibakar sesorang yang tidak dikenal. Sang pembakar bahkan menulis kata-kata berupa, Kutunggu kalian! Sampai berita ini dikeluarkan, belum ada penjelasan dari pemerintah maupun pihak kepolisian. Demikian headline news hari ini.

"Loe ngeliat gak di TV tadi?" Tanya Leon.

"Emang apa isi TV tadi?" Tanyaku pada Leon.

"Tadi, di TV kan ada yang dibakar rumahnya" Kata Leon

"Terus?" Tanyaku.

"Loe tau gak rumah siapa yang dibakar?" Lanjut Leon.

"Nggak, emang rumah siapa yang dibakar?" Tanyaku.

"Rumah kita!" Seru Leon setengah berteriak.

"Serius loe Leon, nggak usah maen2 loe ..." Kataku sedikit panik.

"Serius, tadi beritanya ada di TV!" Seru Leon.

"Wah, berita itu benar, kayaknya penculik orang tua kita benar-benar serius!" Kataku.

"Benar, tapi apa tujuannya belum kita ketahui, yang pasti, pasti ada alasan di balik semua ini" Kata Fahd.

"Loe benar Fahd" Kataku.

Perhatian bagi para penumpang. Pesawat yang anda tumpangi akan segera mendarat. Periksa kembali barang yang anda bawa dan jangan lupa untuk membawa barang-barang anda. Terima kasih.

"Yosh, bentar lagi kita mendarat" Kataku.

"Leon, bawa barang-barang kita ya" Seru Elexa.

"Kok gua?" Tanya Leon.

"Kan loe yang paling gendut, jadi loe yang paling kuat" Kata Elexa sambil memeletkan lidah.

"Huh!" Leon mendengus kesal.

??? POV

"Sepertinya rencana kita berhasil boss!"

"Benar, kini kita tinggal menunggu dan mereka pasti akan memberikan 'itu' pada kita!"

"Itu benar boss"

"Sekarang, loe temui mereka!"

"Baik boss!"

Elexa POV

"Loe kasihan gak sama Leon?" Bisikku pada Arif.

"Lagian loe, ngapa loe nyuruh Leon bawa semua barang kita" Ujar Arif.

"Ya udah, yuk kita bantu" Kataku.

*-*_*-*F.E.L.L.A*-*_*-*

Arif POV

"Fiuh, akhirnya sampai juga kita" Kataku.

"Welcome to Italy" Kata Leon.

"Truss, kita nginep dimana?" Tanya Elexa padaku.

"Untuk itulah aku ada, kita akan nginep di rumah saudaraku" Kata Leon

"Haaah! Loe ada saudara?"

"Bukan saudara sih, tapi kembaran" Kata Leon.

"Ya udah, udah mau malem nih, yuk cabut" Lanjut Leon.

F . E . L . L . A .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang