Chapter 35

49 8 0
                                    

Still Jesslyn POV

Mereka. Ya, mereka. Aku sudah muak menyebut nama nya.
Dengan cepat aku menutup gorden.

Tok.. Tok.. Tok..

Keheningan kamar ku terpecahkan karena seseorang mengetuk pintu. Ku berjalan dan membuka pintu. "Jess, teman mu ada di baw--" dengan cepat aku memotong kalimat Rafia "maaf Raf, mereka bukan teman ku. Jadi, bilang saja jika aku belum pulang" jelas ku "baiklah. Tapi kurasa mereka teman mu Jess" jawab Rafia "ya. Memang. Tapi itu dulu. Mereka mengkhianati ku" jawab ku dengan sedih "maaf Jess.. aku tidak bermaksud. Sungguh" ucap Rafia. Aku hanya tersenyum, "ya. Tidak apa Raf" ucap ku lalu di balas dengan anggukan Rafia.

Setelah Rafia meninggalkan kamar ku, dengan cepat aku menutup pintu kamar dan tak lupa untuk menutup nya. Berjalan goyah kearah sofa dan memijat pelipis ku.

Aku. Sangat. Muak. Dengan. Mereka. Pikir ku

Author POV

Setelah pulang sekolah, Grace dan Ashton merasa aneh dengan sikap Jesslyn. Mereka pun pergi bersama ke rumah Jesslyn. Tak lupa Calum , Michael dan Luke yang ikut bersama mereka.

Sesampai nya di depan rumah Jesslyn, mereka masuk kedalam lalu berjala kearah halaman yang melihatkan jendela kamar Jesslyn. "JESSLYN!!" Teriak mereka bersamaan. Tanpa di ketahui 5 remaja itu, Jesslyn melihat kearah teman-temannya yang meneriaki nama nya tadi.

"Aku takut jika Jesslyn salah paham Ash" ucap Grace, sedih. Kekasih Grace, yaitu Calum dengan sigap memeluk tubuh mungil Grace. Tanpa menoleh, Ashton menjawab "ya. Aku juga. Tapi kita bisa menyelesaikan ini bersama" Ashton masih sibuk memperhatikan jendela kamar Jesslyn. 3 sahabat idiot Ashton sudah mengetahui kejadian yang terjadi di mall saat itu.

Taklama, 5 remaja itu mendengar suara pintu terbuka. Mereka menoleh kearah kiri secara bersamaan. Muncul lah seorang gadis--Rafia. Rafia pun berjalan mendekti mereka. "Maaf, kalian mencari Jesslyn?" Tanya Rafia dengan sopan "iya. Kami mencari Jesslyn" jawab Luke "tapi, sedari tadi Jesslyn tak kunjung pulang kerumah. Aku mengawatirkan nya. Ku kira Jesslyn bersama kalian" jelas Rafia seraya menunduk. "Jesslyn belum pulang?" Ucap Ashton, terkejut. Rafia mengangguk. "Sudah lah bro. Bisa saja Jesslyn sedang dalam perjalanan. Mengapa kau tidak mencoba menghubungi Jesslyn saja?" Sahut Michael.

Dari atas, Jesslyn yang mendengar ucapan Michael segera mengambil iPhone nya dan langsung mematikan iPhone nya.

"Baiklah. Aku akan menghubungi nya" ucap Ashton "kalian akan tetap menunggu atau pulang?" Tanya Rafia "seperti nya kami akan menunggu sebentar" ucap Grace "yasudah. Aku kedalam dulu. Mau aku ambilkan minuman?" Tanya Rafia, lagi. Michael mangangguk cepat. "Baiklah. Kalian duduk saja dulu aku akan mengambilkan kalian minuman" ucap Rafia seraya berjalan masuk kedalam rumah.

Ashton. Sedari tadi ia mencoba menghubungi Jesslyn. Tapi hasil nya nihil. Jesslyn sama sekali tidak menjawab telpon nya. Bahkan sesekali nomor nya tidak aktif. Dengan frustasi, Ashton mengacak rambut nya dan berjalan kearah teman-temannya yang sedang meninkmati minuman. "Bro! Kau minum saja dulu. Kali saja mampu menenangkan mu" ucap Luke seraya memberi segelas jus jeruk ke arah Ashton. Ashton pun mengambil gelas tersebut dan meneguk nya.

***

Sudah hampir 1 jam mereka menunggu, tetapi Jesslyn tak kunjung pulang. Mereka mendengar suara motor memasuki rumah Jesslyn.
Setelah memarkirkan motornya, Harry menghampiri 5 remaja itu. "Hey bro!" Sahut Calum. Harry membalas dengan tersenyum seraya menaikkan kedua alis nya. "Ada apa kalian datang?" Tanya Harry "Mencari Jesslyn. Tapi kata gadis yang ada di sini, dia belum pulang" jelas Ashton "oh Rafia? APA?! JESSLYN BELUM PULANG?!" Dengan cepat Harry berlari kedalam meninggalkan teman-temannya itu.

When I Was Your Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang