A Message from Australia (Part 1)

36 4 0
                                    

Hy readers!  Maaf, ya, kalau update ceritanya lama. Aku ada banyak banget pekerjaan rumah! Sekali lagi, minta maaf, yaa.

Kalau ada waktu, aku usahakan buat nulis cerita selanjutnya/ chapter selanjutnya.

Readers, jangan menjadi silent readers, yaa.

Kalau menurut kalian cerita ini bagus, silahkan vote atau comment.

Tapi, kalau kalian merasa cerita ini kurang bagus atau masih ada yang kurang, silahkan comment, berikan saran dan kritik. Ini berguna untuk memperbaiki cerita.

Sekian dari saya!

Happy reading!

***
Sakura POV

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang cocok untuk enjoy pada pagi hari. Aku duduk di kursi teras sambil membaca novel yang aku beli saat liburan lalu. Judulnya 'Magic Flower'.

"Sakuraaa! Come here, please?" Panggil ibuku.

"Okay, Mom!" Aku segera menuju ke dalam rumah. Dan menuju ke dapur tempat ibu berada.

"Do you want to join with me?" Tanya ibu.

"Join?"
"Yes, I have to buy something in Supermarket. And than, I have to buy some books in the Store book." Jawab Ibu.

Wah? Store Book?! Aku jadi ingin membeli buku baru, nih! Aku mengangguk senang.

***

*flashback

Tiba-tiba, senyum tertera di wajahnya. Wajah sang anak perempuan berambut pirang. Ia menaruh surat itu ke dalam amplop putih tempat awalnya surat itu berada. Setelah itu, disimpannya amlpop tadi ke dalam laci putih miliknya.

Sang anak perempuan tadi mengambil secarik kertas putih bersih dan pulpen. Lalu, menulis sesuatu. Huruf-hurufnya yang ia tulis sangat tertata dan rapi. Kata demi kata ia tulis dengan senyumannya yang manis.

Setelah selesai menulis, sang anak perempuan tersebut mengambil amplop dan memasukkan surat yang ia tulis ke dalam amplop tersebut.

Lalu, sang anak perempuan itu berpamitan kepada ibunya yang ada di rumah. Setelah itu, sang anak perempuan itu pergi meninggalkan rumahnya dengan menaiki sepedanya. Entah kemana ia akan pergi.

*flashend

***
Sakura POV

Malam harinya...

Aku melihat indahnya malam lewat jendela kamarku. Indah, rembulannya bersinar terang, walaupun tidak ada kelap-kelip bintang. Aku mengeluarkan diary-ku. Diary ini, aku dapatkan saat liburan yang lalu.

Aku jadi ingat suratku yang aku kirimkan ke Melbourne, Australia. Apakah surat itu sudah sampai ke Alice, ya? Aku tak tahu. Ah, sudahlah, aku tidak jadi menulis diary. Aku mengantuk. Selamat malam!

***
Bagaimana ceritanya? Bagus? Kurang bagus? Ingat, yaa jangan lupa vote dan comment, ya! Jangan lupa baca next part!

Next Part: A Message from Australia. (Part 2)

My Name is SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang