Sambung Cerita

212 22 0
                                    

Nadin POV

Aku melihat lampu rumah ini seketika menyala dengan begitu indah. Dari ujung sana kulihat orang-orang yang ku kenal. Tapi mungkinkah itu mereka? Aku masih mengucek-ngucek mataku. Aku tidak percaya ini semua. Di tengah kolam aku masih tidak  percaya akan semua ini.

"Happy Birthday Happy Brithday Happy Brithaday Nadin" ucap mereka menyanyikan lagu Selamat ulang tahun untukku.

Aku langsung naik ke permukaan kolam renang. Aku melihat mereka semua ada di sini di hadapaku. Mamah,papah, om Agus dan juga adek-adeku.

"Eh si kaka malah ngelamun. Tiup dong lilin nya" ucap dini yang membawakan kue bolu berwarna coklat yang bertuliskan Happy Brithday Nadin dengan lilin bertuliskan angka 22 di atasnya.

Aku meniup lilin tersebut dan langsung mengucapkan terimakasih kepada semua keluargaku. Aku sangat bahagya,bahkan aku lupa bahwa hari ini adalah ulang tahunkku karena terlalu khawatir memikirkan Dina dan Dini.

"Ini kado dari kita ka" Dina meberikan kado tersebut.

"Apa ini dek?" kado cantik berwarna pink yang cukup lumayan besar.

"Buka aja deh" sahutnya sambil cengengesan.

Kenapa kado ini gerak-gerak? Apa yang ada di dalamnya? Apakah ular? Oh tidak itu membuatku geli. Lalu apa?  Apakah kodok? Ih jijik!

"Ayo dong ka cepat di buka" ucap Dina.

Ku buka pelan pelan kadonya dan ternyata. "Ahhhhhhh" teriakkan ku mengagetkan semua orang yang ada di sini.

"Kitty ku sayang" ku peluk dirinya dengan erat sambil ku terus mencium nya dan mengelus ngelusnya.

Akhirnya kitty kembali aku sangat senang SEKALI !!! YUHU.... KITTY KU KEMBALI.

Om agus pun memberikan kado jam tangan yang sanagat cantik untukku.

"Nadin kamu mau kado dari papah?" ucap papah

"Mau pah" aku mengangguk penuh semagat

"Pasti dari papah Mobil" pikirku di dalam hati.

Asyik Mobil!! Aku senyum senyum tak karuan.

Yuhuuu... Mobil baru mobil baru...

Yes yes yes ye!!!

"Mario...Mario...Mario..." ucap papah sambil melihat pintu.

Hah? Mario? Mario itu mobil yah? Tapi massa mobil? Itu kan nama orang. Pikirku dengan keras

Tak lama muncullah pria tinggi putih dari pintu tersebut.

"Ini Mario jodoh untuk kamu" ucap papah mengenalkan mario padaku.

What?what?what?

Mario POV

Aku berdiri di handapannya. Pandangannya melihat kepadaku tapi terlihat kosong.

"Nadin...Nadin...Nadin" ucapku sambil melambaikan tangan ku di hadapannya.

"iya" jawabnya. Dia tersadar

"Aku Mario" sambil memberikan tangan ku padanya.

"Nadin" menjabat tanganku dengan senyuman yang manis.

"Nadin" panggil tante Luna.

"Iya mah" jawab Nadin sambil menghampirinya.

"Mamah punya kado buat kamu"

"Kado apa mah?"

"Tadaaa" seru tante Luna melihatkan sebuah kunci.

"apa ini mah?" Kata Nadin yang kembali melayang pikirannya.

"Ah anak mamah mulai lagi lemotnya" ejek tante Luna.

"Ini kunci mobil sayang" sambung tante Luna sambil memberikan senyuman.

"Apa?" Mata melotot tak percaya

"Mobil?"

"Hah mobil?"

"Asik mobil !!! " jawabnya yang terbangun dari lamunananya

"Ahhhh mamah makasih banyak" ucap Nadin sambil memeluk tante Luna.

"Sama-sama sayang" jawab tante Luna.

Nadin POV

Aku masih melamun kan perkataan papah. Apa maksudnya? Mario? Jodohku?

Tidakkkkkkkkk!!!! Bahkan aku baru mengenalnya kenapa papah bisa bicara seperti itu.


#####

Kado special untuk Nadin adalah Kitty , Mobil , ataukah Mario?

Menurut kalian?

Baca terus nya ^_^

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang