Cinta larasati

199 4 0
                                    

Sama seperti hari hari sebelumnya, Cinta menunggu Arza di depan gerbang sekolah. Ia menunggu dengan sabar sampai Arza muncul dengan motor merahnya. Begitu melihat Arza senyum itu merekah dan wajah itu memancarkan rasa bahagia. Dengan sabar Cinta mengikuti Arza sampai ke parkiran sekolah.

" pagi Arza ". sapanya dengan senyum manisnya. 

Orang yang di sapa hanya melirik sekilas kemudian berjalan meninggalkan Cinta yang masih dengan wajah cerahnya.

" Tumben telat za, biasanya pagi pagi udah ada ". tanyanya sembari mengikuti langkah kaki Arza yang panjang dengan kesusahan namun tak di gubris Arza.

" huifff.... manusia es kembali membeku ". gerutunya pelan kemudian berjalan cepat menyeimbangi gerak langkah Arza.

Di dalam kelas anak anak sedang dalam kesibukan masing masing ada yang mendengarkan musik, membaca bahkan ber make-up ria.  Cinta langsung menuju bangkunya yang tak jauh dari Arza.

" pagi pagi napa tuch wajah udah kayak ayam mau bertelor aja ". tanya Tania teman sebangku Cinta "di cuekin lagi " lanjutnya hanya di balas anggukan oleh Cinta " udah, nyerah aja udah lama juga sikap dia gitu aja, apa gak bosan elo ".

" gak tan, selama Arza masih belom ada yang punya qw harus berjuang mungkin aja cupid belum menancapkan panahnya ke Arza masing nuggu waktu " balasnya asal.

" huffff... berharap turun salju di Indonesia ".

*****

" Cinta, tuch Arza lagi ngadem di bawah pohon beringin ". tunjuk Tania.

" mana...mana". cinta celunguan mencari keberadaan Arza.

" ha..ha...ha, percaya bangat sie....."

" huh.... teman tak setia ".

" Cinta tuch Arza ". ucap Tania lagi.

" Gak percaya ". balas cinta masih stay dengan buku di pangkuannya.

" ye... di bilangin gak percaya, liat tuch di kerubunin para fans setianya ". tunjuk Tania sekaligus memaksa Cinta menoleh ke arah Arza.

" Argggg... kok gak bilang dari tadi sie... ". teriaknya ngacir ke arah Arza hanya di balas gelengan kepala oelh Tania " Dasar ". ucapnya dengan tersenyum.

Cinta segera menghampiri Arza yang sudah di kerubuni oelh fans berat Arza, Cinta langsung menerobos baris pertahanan mereka dan bergegas berdiri disamping Arza dan begrelayut manja sembari mengusir fans arza yang masih di sekitar arza.

" sana...sana, pergi ganggu Arza istirahat tau ". usirnya dengan suara menggelegarnya.

" huuuuuuuuuu ". balas fans Arza kemudian membubarkan diri.

" Ni Za, aku bawain minum ". Cinta menyodorkan sebotol minuman ringan yang tadi sempat di belinya sebelum menemui Arza.

Arza hanya melirik sekilas  mengabaikan minuman Cinta kemudian beranjak ke bangku mengambil minumannya dari tas yang sudah di sediakan sebelumnya sebelum latihan basket.

"Ya... arza kok gitu sie, padahal udah cape cape aku bawain " Ucap Cinta lemas mengikuti Arza duduk di samping bangkunya.

" ya udah sini, biar untuk qw aja ". Minuman yang tadi di sodorkan Cinta berpindah ke tangan lelaki yang tadi bermain basket dengan Arza, Ricky. " qw minum ya ". ucapnya meminta persetujuan dengan Cinta yang di balas anggukan. " Thanks, seger bener ". ucapnya. " Entar kalau Arza nolak pemberian loe lagi kasih ke qw aja ya, qw pasti terima dengna suka rela ".

" hufff... itu mau lo aja, suka gratisan sie ". ejek Cinta hanya di balas cengiran oleh Ricky.

Cinta menoleh ke Arza. kini Arza sudah sibuk dengan gadget yang ada di tangannya. Cinta tertegun melihat Arza walaupun masing dengan penuh keringat masih tampan dan mempesona apalagi jika dengan focus terhadap satu hal makin mempesona. wajah dengan rahang yang keras hidung yang mancung apalagi bibir tipis dan penuhnya belum lagi dengan dimplenya jika dia tersenyum di tambah tubuh yang porprosional makin lengkap lagi dengan otak yang cemerlang siapapun pasti takkan melirik dua kali ke arah arza sekalipun arza stay dengan wajah kaku dan dinginnya.

" woi.... lihatnya gitu bangat, kayak mau nerkam orang aja loe '. ucap Ricky mematahkan lamunan Cinta tentang khayalan tingkat tingginya.

" ah... loe ganggu pemandangan aja sie ". balas Cinta.

" ye... lo tuch liat orang gitu bangat yang ada orang bukannya cinta malah illfeel ma lo ".

" enak aja, namanya juga usaha ya harus di perjuangkan dong ". balasnya ngotot.

" tapi gak gitu juga kali, perempuan tuh harus punya harga diri bukan kayak loe harga diri tercecer....". ucap Ricky yang mulai kesal.

" loe... koq ngomong gitu sie ". ucap Cinta dengan nada sedih.

" eh... sorry ...sorry, qw cuma bercanda kok. loe kok serius si nanggapinya ". Ucap ricky dengan wajah penyesalan.

" ha...ha...ha, loe serius bangat sie baru juga qw pasang wajah sedih udah mau mewek lo ".

" sialan lo, qw kira loe serius ".

" he...he...he, loh.... Arza mana ". tanya Cinta melihat Arza kini tak ada lagi disamping mereka. karena keenakan ngobrol hingga arza pergipun mereka tak sadar. " loe sich... ngajak ngobrol arza pergikan tuch ". Cinta ngomel ngomel ke ricky.

" ha...ha...ha, kasian bangat loe udah dikacangin di tinggalin lagi ". ejek Ricky kemudian beranjak menyusul Arza ke ruang ganti.

*****


Batam, 02/09/15



Maaf, Cintaku (Tak) KalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang