Bab 4

99 5 6
                                    

" Azka..., koq hari ini gak bawa motor ". sapa Cinta begitu azka muncul di depan gerbang sekolah.

" bukan urusanmu ". jawabnya ketus.

" koq gitu sih... berarti hari ini kita bisa pulang bareng dong.... aku temanin ntr ya ". pinta Cinta dengan wajah memelas. Azka pergi gitu aja tampa menoleh kearah cinta.

" hufff... lagi lagi qw di tinggal. Azka... jalannya jangan cepat cepat dong gak bisa qw kejar ". teriaknya ringan tanpa di gubris.


" napa lagi bu ?, di kacangin lagi ?, udah dech nyerah aja... azka gak bakal lirik loe dech... jamin ". ucap tania begitu cinta masuk kelas degnan wajah cemberutnya seperti hari hari biasa.

" ah... tania koq gitu bangat sie sama qw... jahat ". kali ini nada bicara cinta terdengar sedih membuat tania langsung menoleh ke arah cinta.

" ya.... kok loe nangis sih ... sorry ...sorry, qw gak ada maksud lain kok ". bujuk Tania.

" gak mau... pokoknya  kali ini qw marah ". Cinta langsung menelungkupkan wajahnya di meja tak mengubris permintaan maaf Tania.

" cin, sorry dech... jangan marah dong, qw kan cuma bercanda... loe tau sendirikan qw juga tiap hari bilang gitu.... cin... udah dong ". bujuk Tania kembali dan menggoyang goyangkan lengan Cinta yang masih tertunduk.

" duar.... ha..ha..ha, gitu aja loe langsung takut.... takut ya qw marah ". ucap Cinta mengejutkan Tania sementara Tania sendiri memandangnya dengan wajah cenggoknya tak menyangka kali ini ia kena jebakan cinta yang sudah sering ia lakukan.

" arrgggg.... cinta..... ". Tampa ampun Tania langsung menjitak kepala cinta dengan sangat keras hingga sang empunya kepala merasa nyut-nyutan.

" sakit....". rengek Cinta dengan suara manja.

" siapa suruh loe ngerjain qw.... rasakan akibatnya ". ucapnya sadis.

Tampa mereka sadari beberapa siswa memperhatikan tingkah mereka yang kekanak kanankan. bahkan ada beberapa yang mengejek mereka " kekanak kanankan " bisik seseorang yang masih mampu di dengar oleh mereka berdua. namun mereka tak mengubrisnya, apalagi Tania yang kini malah menggelitiki cinta tanpa ampun. Cinta sendiri tak menyadari ia sudah berada di pinggir bangku hingga sekali dorongan tania, cinta terjatuh dengan posisi yang gak mengenakan.

Bokong yang langsung menghantam lantai namun tangannya menyentuh sesuatu yang terlarang bagi pria yang duduk disampingnya tak lain adalah Ricky yang memang memperhatikan tingkah mereka berdua dan duduk menghadap mereka.

" arrgggg..... cinta, tangan loe singkirin ". bentak Ricky yang sejenak terdiam begitu tangannya menyentuh benda sensitifnya.

Tak jauh beda dengan Cinta, Tania bahkan beberapa siswa yang masih memperhatikan tingkah mereka sejenak terdiam kemudian berteriak lalu tertawa terpingkal pingkal.

Cinta sendiri masih terbengong bengong begitu Ricky menghardik tangan cinta dari tempat awalnya. Ia memandang Cinta dengan tatapan mematikan kemudian keluar dari kelas dengan wajah memerah antara marah dan menahan malu. karena hampir seisi kelas memperhatikan mereka dan begitu ia keluar dari kelas tawa dari kelas mereka masih terdengar olehnya.

Azka yang melihat tingkah Cinta sejenak terdiam kemudian memandang Cinta tajam. Ia beranjak dari bangkunya dan keluar dengan genggaman tangan yang mengeras. sebelum melewati meja yang dekat pintu dengan sengaja ia menendang kaki meja hingga terdengar dentuman dan menghentikan tawa siswa yang masih belum menghilangkan bayangan memalukan akibat perbuatan cinta.

" arrgggg.... Tania, apa yang udah loe lakukan ".

" loh koq qw sie, kan loe yang nyentuh bukan qw ". bela Tania.

Maaf, Cintaku (Tak) KalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang