Chapter 2

917 84 2
                                    

After You

Ooc, Genderswitch, Typo (s)

Ranted : T

Chapter : 2

Main Cast : Kyungsoo and Jongin

Another cast :, Luhan, Yixing, Minseok, and Chanyeol. (other cast will appear on next chapter)

.

A little note from me : Cerita ini memiliki alur maju mundur dengan beberapa sudut pandang. Seperti cerita yang pernah saya buat sebelumnya. Setiap paragraf yang di cetak miring menandakan alur mundur atau flasback.

.

Kyungsoo bangun karena suara teriakan dari kakaknya. Dia memanggil – manggil tak sabaran seakan baru saja terjadi kebakaran besar di rumahnya. Dia sampai di rumah tengah malam, karena berjalan – jalan bersama Luhan tanpa mengingat waktu dan sekarang masih pukul tujuh pagi, namun Chanyeol sudah membuat masalah. Dia merutuki kakaknya yang tinggi dan jelek itu sambil memaksa kakinya untuk berjalan dengan benar menuruni tangga.

"Apa yang kau inginkan Chanyeol?!" seru Kyungsoo saat masih berjalan menuruni tangga.

"Cepat turun dan makan sarapanmu, kemudian bersiap – siap kita akan pergi." Perintahnya seenak hati. Kyungsoo mendelik saat duduk di hadapan meja. Dia tidak menemukan ayah ibunya duduk di tempat biasa. Dia menatap pintu kamar orang tuanya yang tertutup rapat.

"Where's mom and dad?" tanya Kyungsoo sambl menyuapkan rotinya.

"Mereka pergi dan kita harus menyusul." Jawab Chanyeol memakan sarapannya dengan tegesa – gesa. Kyungsoo menatapnya dengan heran, kakaknya tidak pernah tergesa – gesa dan terlihat gelisah seperti ini. Dia sadar sesuatu sedang terjadi.

Kyungsoo mengikuti kakaknya menghabiskan sarapannya dengan cepat dan kemudian pergi menuju kamarnya untuk mandi. Dia tidak akan banyak bertanya karena sepertinya Chanyeol juga tidak akan menjawab banyak. Dia terpaksa melewatkan kelasnnya hari ini dan memilih masuk ke dalam mobil sang kakak dan mengikutinya kemanapun itu.

Saat di perjalanan dia sadar kalau mereka sedang menuju kantor ayahnya. Okay, sesuatu terjadi di kantor ayahnya. Dia berharap apapun itu tidak seburuk apa yang dipikirkannya. Beberapa spekulasi memenuhi kepalanya dan Kyungsoo tidak mau melanjutkannya karena itu hanya akan membuatnya semakin ketautan.

"Kyungsoo." Ujar Chanyeol menyadarkan lamunannya. Mereka sudah sampai di depan perusahaan ayahnya, gedung pencakar langit yang menjulang seakan membelah langit. Konstuksi bangunan menawan yang di bangun oleh salah satu arsitek terkenal New York. Tempat dimana ayah dan kakaknya berkutat sepanjang hari dengan tumpukan dokumen dan meeting yang membosankan.

Chanyeol menggandengnya masuk, terima kasih pada kakaknya yang mengerti kalau dia seakan ketakutan-well, dia memang ketakutan. Saat masuk beberapa orang menatap mereka seakan ada hal aneh di wajah mereka.

"Ada apa?" Bisiknya tak tahan dengan semua rasa penasarannya.

"Daddy mengatskan perusaan terancam bangkrut karena penurunan saham yang drastis." Bisik Chanyeol membuat lututnya seketika lemas. Bagaimana mungkin ayahnya tidak memberi tahu masalah ini sama sekali? bagaimana dia bisa mengetahuinya di saat semua hampir saja terlambat?

"Tenang, daddy pasti memiliki jalan keluarnya." Chanyeol mengeratkan genggamannya dan berusaha menenangkan.

"Sudah berapa lama?" tanya Kyungsoo menghentikan langkahnya di sebuah lorong sepi. Kakaknya seakan ragu untuk menjawab. Chanyeol pasti tau banyak hal, mengingat dia sudah menjadi salah satu manager di perusahaan ini.

"A couple of month." Ujarnya dengan sedikit cemas.

Beberapa bulan terdengar bukan sesuatu yang melegakan, ini sudah terjadi berbulan – bulan dan Kyungsoo tak tau separah apa masalah yang menimpa mereka kali ini. Dia kembali menggandeng tangan Chanyeol karena dia tak yakin bisa berjalan sendiri, kedua lututnya bergetar dan seluruh tubuhnya terasa lemas.

After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang