"Hey!" ucap seseorang dengan menutup mataku.
"Harry lepaskan tanganmu! Aku tau ini kau."
"Wow, kau hafal dengan suaraku rupanya. Um, bagaimana jika kau menciumku dulu hm?"
"Never in your wildest dream. Jangan bercanda!"
"Yah, kau tidak asik sekali. Satu kecupan saja, ya?" tanya Harry memohon.
"Astaga, sudah ku bilang tidak ya tetap tidak. Sekarang lepaskan tanganmu Harry!" Aku terus memaksanya dan mendorong tangannya yang sial sangat berat dan besar.
"Uh, oke oke. Bagaimana bisa aku mempunyai teman yang cantik tetapi galak sepertimu?" ucap Harry lalu melepaskan tangannya.
Oh, teman. Jangan berharap lebih, Cait! Kau hanyalah teman baginya.
"Kau ingin memujiku atau menghinaku?" tanyaku balik dan tiba-tiba merasa sedikit sesak di dadaku.
"Tidak, aku hanya bercanda tadi."
"Uh, terserah apa katamu."
"Hey, jangan marah seperti itu."
"Aku tidak marah!"
"Kau lucu sekali. Baiklah Caitlyn Pretty Wood." Oh, pipiku mulai memerah sekarang.
Mengapa kau selalu saja membuat ku merasa terbang ke langit? Tapi tak tau kah kau bahwa aku menyimpan rasa padamu? Dan apakah selamanya kau dan aku hanyalah teman? Tak bisakah lebih dari itu?
***
New fanfic. Wdyta prolog?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts
Fanfiction"Mengapa mencintai seseorang harus sesakit dan serumit ini?" -C "Penyesalan selalu datang di akhir. Dan ternyata cinta memang benar adanya." -H "Bagaimana bisa aku terjebak dalam permainan ku sendiri?" -Z