Setelah melihatnya, setelah merasakannya, setelah menghirupnya dan setelah itu aku seperti terbuang. Terbuang percuma oleh seorang pecundang yang tidak mau mengerti segala kondisi. Tidak mengetahui tetek bengek di mana diriku mendapatkan hasil dulu kuraih.
Tidak ada satu pun aku setengah-setengah melakukannya. Sengaja untuk menghidupi diri aku begitupun dirimu merupakan suami setia, kuharap yang terakhir itu bisa dibuktikan nanti.
Ketika akhirnya aku diperlakukan semena-mena olehmu, di situ aku berpikir apa salahku.
Susah payah kubelikan sesuatu untukmu, aku tidak dihargai. Apakah ini bukti kamu mulai tidak mengerti dirimu, padahal aku selalu mengerti akan dirimu.
Kamu membuatku buta karena aku mencintaimu, jadi aku tidak akan menangis lagi suatu saat aku pasti menuruti apa keinginanmu. Apa pun akan kulakukan, tapi biarkan aku menikmati pekerjaan ini.
Untuk dirimu yang terkasih
***
04 September 2015