Forget

128 7 0
                                    

Duduk ditambah melamun menginginkan keajaiban kehidupan di mana aku berharap ada harapan ketika kamu datang di hadapanku. Rasanya seperti berhari-hari tidak menunggumu pulang atau tidak kuketahui kedatanganmu.

Selepas pembatasan diri sehingga aku terhempas dalam sebuah arti realitas sebenarnya. Apa arti kehadiranku selama ini sebelum kamu mengabaikanku?

Selembar daun saja bias langsung terpatahkan. Tanpa ada hujan maupun angin. Terasa torehan luka disayat-sayat, seperti diabaikan. Ingin berkata pun, kamu tidak mau mendengar atau tak mengacuhkan.

Sebegitukah abaian kamu tidak mau memiliki anak pembangkang dan pembunuh saudaraku sendiri? Sebegitu tidak berharganya diriku tidak mempunyai nilai memuaskan di setiap pelajaran aku ikuti? Sebegitukah rendahnya aku sangat berbeda dengan anak-anakmu yang lain?

Sepertinya aku semestinya mengabaikan perasaan dulu kuharapkan masih ada secercah cahaya bersembunyi di baliknya. Ternyata harapan itu kosong.

Akhirnya aku pun terdiam saja dan melupakan walau ingatan terus terngiang namamu.

Untuk dirimu yang Terkasih

***

04 September 2015

Everything Has Changed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang