Cukup ramai orang yang berkunjung di festival ini. Tetapi, di festival ini- oh bahkan dunia ini terasa seperti milik mereka berdua, pasangan yang terlihat sangat serasi dan bahagia."Hey, Zayn lihat itu. Ada penjual Cotton Candy. Bagaimana jika kita kesana?" tanya Viance dan langsung berlari.
"Ayo, Vin. Tapi jangan berlari-lari seperti itu."
"Haha. Ayolah, Zayn. Cepat sedikit."
Zayn hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kekasihnya itu sangat antusias dan menarik tangan Zayn.
"Yah, kau lambat sekali, huh. Lihatlah, kita harus menunggu antrian Zayn."
"Astaga, mengapa kau tidak sabaran sekali? Oke, maafkan aku. Kita tunggu antrian bersama-sama ya?" ucap Zayn dengan mencubit pipi Viance.
"Aw, Zayn."
"Hey, kau blushing! Kau lucu sekali."
"Zayn, please."
"Jangan menundukkan kepalamu saat blushing."
"Oke. Aku tidak lagi menundukkan kepalaku."
"Nah, begini baru kekasihku." ucap Zayn seraya mencium pipi Viance.
"Ahah Zayn. Kau ini, selalu saja menggoda ku."
"Wow, pipimu semerah tomat sekarang. Aku suka itu."
"Dasar kau Zay-"
"Ingin beli yang mana anak muda?"
Oh, mereka bahkan sampai lupa jika antrian sudah mulai sepi dan kini giliran mereka.
"Aku ingin 2, sir."
"2 cotton candy untuk pasangan yang sangat serasi."
"Ah, bisa saja. Terimakasih, sir." ucap Viance dengan pipi merona.
***
aNJIR gue ga jago bikin narasi apalagi dari orang ketiga, maklumin sj berantakan HAHAHHAH
-istri louis
