Part 2
#I'mSorry
#Jejak RinduWarning typo bertebaran
.
.
.
.
.At Makam tempat cici di kuburkan
Ray mengikuti langkah Riana. Ray sempat kaget untuk apa riana kesana. Setelah berfikir beberapa detik, Ray sadar ini adalah tempat Cici tidur untuk selama-lamanya. Pikiran Ray mulai berkecamuk. Akankah riana kesini untuk menjenguk dan menyapa makan cici. Ya mungkin, itulah yang ada di benak Ray
Tapi ternyata itu semua salah. Ray salah. Semenjak memasuki gerbang makam. Riana memungut dedaunan dan mencabut rumput liar di setiap makam. Seperti bekerja saja. Apa mungkin iya? benak Ray terus berkecamuk, mencari semua jawaban tentang Riana. Riana seperti sosok yang sekarang susah di jamah. Kehidupannya sekarang dingin. Amat sangat dingin.
"Nak Riana, ini sedikit uang di titipkan seseorang wali dari makam yang telah kamu bersihkan"
Riana P.O.V
"Nak riana, ini sedikit uang di titipkan seseorang wali dari makam yang telah kamu bersihkan"
Suara itu adalah suara Pak Budi. Sosok orang yang menganggapku. Bahkan sekarang mungkin beliau adalah sosok keluarga ku satu-satunya.
"Astaga pak, ngak perlu saya masih punya simpanan. Alhamdullila masih cukup"
"Astaga nak kamu sudah bapak anggap anak sendiri, masa sikapnya masih ngak enak gitu sama bapak. Bapak keluarga mu nak, walau orang-orang di sekitarmu tak suka kamu. Ada bapak nak. Ngak perlu merasa ngak enak gitu sama bapak, ini terima, ini amanah nak, bapak hanya menyampaikannya saja"
"te..terima kasih pak, cuma bapak yang masih mengharapkan saya hidup di dunia"
"husss, jangan begitu nak. Semua orang menginginkan mu"
"Yaudah kalau begitu pak saya terima, terima kasih sudah menganggap saya anak bapak, yaudah pak saya mau melanjutkan pekerjaan saya"
Ray P.O.V
Aku melihat dia membersihkan setiap makam. Seperti pembersih makam. Bahkan aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Ya antara Riana dengan bapak tua tadi. Dan aku mengetahui bahwa ternyata riana bekerja sebagai pembersih makam di sini.
Sungguh menyakitkan di telinga ku. Dulu ku bayangkan dia bisa menjadi dokter ya sesuai cita-citanya yang ku tahu. Tapi ternyata kenapa sekarang dia menjadi sepeti ini. Ya Tuhan berapa banyak kejadian yang aku lewatkan. Apalagi tentang riana sendiri. Kenapa dia menjadi pembersih makam apalagi di tempat cici. Sejak kapan? oh Tuhan sungguh aku sangat jahat. Aku tak tahan. Kasihan dia.
Normal P.O.V
"riana...."
Riana mendengar suara yang ia rindukan. Suara yang sangat Riana ingin dengarkan selama 3 tahun ini. Bahkan suara itu ingin Riana dengar lewat mimpi-mimpinya.
Tapi tak sekalipun suara itu mampir di mimpi riana . Dan sekarang saat riana sedang bekerja mencabut rumput atau bekerja seperti biasanya dia mendengar suara ray. Suara ray lah yang ia rindukan selain suara keluarganya.
Tapi mana mungkin, ray membencinya sangat membencinya. Pasti dia hanya bermimpi ya pasti. Hanya berhalusinasi saja. Mungkin badannya sudah tak tahan. Riana memang sejak seminggu yang lalu merasa sakit. Mungkin penyakit lamanya kambuh. Dan penyakit inilah yang semua orang tak tahu. Bahkan pak budi, bapak yang riana sayang tak tahu penyakit yang ia idap.
Hanya riana yang tahu itu semua. Riana trauma dengan penyakit dulu yang ia idap. Penyakit yang membuat orang merasa kasihan sekaligus penyakit yang membuat orang-orang membencinya untuk jangka waktu yang riana tak tahu.
"Riana"
Sekali lagi suara yang sama itu menyapa namanya. Nama yang jarang orang-orang menyebutnya lagi. Orang-orang tak sudih memanggil namanya. Ya kesalapahaman yang membuat itu semua terjadi.
"RIANA RAMADHAN"
Riana kali ini tak mungkin bermimpi atau berhalusinansi. Ya suara itu memang dia. Suara Ray. Orang yang membencinya tapi orang yang riana sayang.
Seper sekian detik kemudian, Riana membalikkan badan. Tapi setelah membalikkan badannya, hanya suara yang riana dengar. Sedangkan matanya tak bisa di buka. Buram itulah yang Riana rasakan.
#Love
#cia
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry
RomanceTerima kasih tuhan. Aku bisa melihat senyumnya kembali, mendengar tawa renyahnya lagi. Aku janji tuhan aku akan menebus semua. Aku akan melindungi dia apapun yang terjadi aku akan selalu bersamanya. #RayPov Terima kasih tuhan, ini bukan mimpi, ini n...