Awal Baru

148 10 0
                                    

#I'mSorry
#Part4
#AwalBaru

Warning efek membaca cerita ini
1.Kecanduan akan part selanjutnya
2.Emosi Labil karna cerita
3. Siapkan tissue karna ceritanya makin nggak jelas
4. Siapkan mental kalau cia nggak lanjut ni cerita abal-abal
Sekian wkwkwkwk

"Maaf mas Ray, pasien Riana tak ada di tempat, sepertinya pasien kabur"

Ray kaget mendengar ucapan suster yang masih ngos-ngosan itu berbicara.

"Bagaimana bisa sus???"

"Saya tidak tahu, saat saya ingin memeriksa pasien untuk mengganti infusnya, saya tak mendapati pasien berada di tempat"

"ASTAGA RI', BAGAIMANA AKU MENEBUS DOSA KU. MAAF...MAAF, AKU HARUS CARI KAMU DIMANA"ujar dalam hati ray frustasi.

"ya sudah sus, biar saya cari"

"iya mas ray"

*At mengendari mobil

"kamu dimana ri'?"

"Sudah berjam-jam aku keliling kota ini"

"Siapa yang harus aku hubungi???"

"eeeee, jangan-jangan kamu ada di tempat itu"

FLASHBACK ON

"Maaf sekali lagi ci, aku itu bodoh aku yang salah coba tidak ku lakukan tindakan bodoh itu mungkin kamu masih di sini. Harusnya nyawa ku la yang hilang bukan kamu, ya aku tahu aku bodoh, dan aku tak termaafkan. Dan bodohnya aku, aku ingin sedikit mengurangi kesalahan ku itu dengan datang ke sini setiap hari.

Maaf... maaf... maaf aku memang tak termaafkan ci, oh ya sudah dulu ya sahabat yang penghianat ini pergi dulu. Tenang besok aku akan datang kesini kok sekaligus untuk mengenang kebersamaan kita. AKU KAN SUDAH JANJI DI DEPAN MAKAM MU DULU AKU AKAN DATANG KESINI SETIAP HARI, da cici, riana yang tak termaafkan ini pulang dulu"

FLASHBACK OFF

Ray P.O.V

Ya aku tahu, kemungkinan besar riana ada disana. Maaf...maaf ini karna salahku. Tunggu aku, Maaf...maaf ini semua salahku. Aku bodoh ri. Membiarkan mu seperti ini.

At suatu tempat
Normal P.O.V

Ray turun dari mobilnya. Angin sepoi langsung menyergapnya. Ray melangkahkan kakinya, seolah sudah hafal tempatnya. Ray membiarkan langkahnya itu ke tempat yang di tujuinya.

Tidak salah lagi, ray melihat dari kejauhan tubuh yang mungil tapi rapuh itu berdiri di depan makam yang ray tahu pasti itu makam cici.

Tak mau membuang waktu, apapun yang akan riana lakukan kepadanya dia akan siap. Ini bukan demi penyesalan tapi ini untuk riana. Untuk melihat senyum yang dulu, untuk melihat sikap cuek tapi elegannya sosok riana. Dan ray harus melihatnya kembali.

"R....ri....." kata ray lirih. untung tempat ini sunyi, sepi. Ucapan ray yang lirih itu masih terdengar oleh telingah gadis rapuh itu. Seolah gadis itu tahu siapa yang datang. Gadis rapuh itu atau riana membalik tubuhnya untuk menghadap ray, yang membelakanginya.

Riana P.O.V

Suara itu, suara yang menyapaku kembali, seolah sebuah mimpi ajaib yang hadir di mimpiku. Jangan bangunkan aku tuhan. Aku sangat kangen dengan suara itu. Suara yang menyapaku tadi. Izinkan aku untuk bersamanya walau hanya 1 jam saja.

"Ri.....riana"

Ternyata aku tak mimpi tuhan. Di...dia ada di depan ku. Wajah itu sedikit berbeda. Garis-garis wajahnya menggambarkan sosok pria dewasa yang penyayang. Wajah itu.... wajah yang aku rindukan.

Berapa tahun aku tak melihatnya. Terima kasih tuhan, aku hanya ingin waktu 1 jam saja untuk bersamanya. Izinkan aku tuhan. 1 jam itu akan aku gunakan untuk menjelaskan kesalapahaman dia terhadapku, sekaligus aku ingin menjelaskan maaf karna aku telah berani mencintainya.

"Ra....ray..."

Normal P.O.V

"buggggghhhhhh"

Dua tubuh anak adam itu, bertubrukan. Menciptakan kehangatan, memberikan sedikit tranferan rasa nyaman.

"Maafin ray ri', Ray salah, tak sepantasnya ray berbuat seperti dulu itu. Hukum Ray. Ray salah. Bodohnya Ray yang termakan ucapan ular sisil. Maaf...maaf.. maaf....."

"usssss" riana memotong ucapan ray.

"Ray ngak salah kok sama riana, harusnya riana yang minta maaf sama ray. Su...sudah buat ray ke...kehilangan ci..cici."

"Ray yang salah ri, masih saja kamu yang meminta maaf"

"Riana yang salah ray"

"Ray yang salah ri..."

"iiiiiiii riana"

"iiiiiiiiii ray tau"

"riana"

"ray"

"ray tahu"

"hhhhhhhhhhhhhhh"

"ya kita sama-sama salah" ujar mereka bersamaan.

Ray P.O.V

Terima kasih tuhan. Aku bisa melihat senyumnya kembali, mendengar tawa renyahnya lagi. Aku janji tuhan aku akan menebus semua. Aku akan melindungi dia apapun yang terjadi aku akan selalu bersamanya.

Riana P.O.V

Terima kasih tuhan, ini bukan mimpi, ini nyata. Aku bisa melihat lagi senyum itu, mendengar tawa itu. Aku tahu waktu ku tak lama lagi. Izinkan aku tuhan. 1 jam saja. Aku ingin bersamanya. Berada dekat dengannya. Dan mungkin jika aku pergi aku ingin berada di dekap hangatnya itu. Seperti tadi tuhan.

"Kami pergi cici, tenanglah disana, dan selamat tinggal "

#Love
#Cia

I'm sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang